close

√ Referensi Laporan Acara Praktikum Seleksi Alam

Dalam melakukan acara praktikum, praktikan dituntut untuk membuat laporan selaku bukti dari hasil kegiatan praktikum tersebut. laporan kegiatan ini lazimnya berisikan data-data hasil observasi.

Jika kau melaksanakan acara praktikum, kau mesti mengerti bagaimana cara membuat laporan acara praktikum yang bagus. Agar bisa digunakan selaku laporan pertanggungjawaban dari kegiatan praktikum yang sudah kamu lakukan.

Baca Juga:  Kegiatan Praktikum Seleksi Alam

Berikut ini kami suguhkan acuan dari acara praktikum Biologi pada praktikum perihal Seleksi Alam

Contoh Laporan Kegiatan Praktikum

Bab 1 : Landasan Teori

A. Landasan Teori

Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh variasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi.

Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, ialah seleksi alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan suatu proses yang mengakibatkan sifat terwaris yang mempunyai kegunaan untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih lazim dalam suatu populasi – dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih menyusut. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih potensial besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini. Setelah beberapa generasi, penyesuaian terjadi melalui variasi pergeseran kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam.

Meskipun teori evolusi selalu diasosiasikan dengan Charles Darwin, tetapi bahu-membahu biologi evolusionertelah berakar semenjak zaman Aristoteles. Namun demikian, Darwin yaitu ilmuwan pertama yang mencetuskan teorievolusi yang sudah banyak terbukti mapan menghadapi pengujian ilmiah. Sampai ketika ini, teori Darwin tentang evolusi yang terjadi karena seleksi alam dianggap oleh dominan komunitas sains selaku teori terbaik dalam menerangkan insiden evolusi.

Seleksi alam yang dimaksud dalam teori evolusi adalah teori bahwa makhluk hidup yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya usang kelamaan akan punah. Yang tertinggal hanyalah mereka yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Dan sesama makhluk hidup akan saling berkompetisi untuk mempertahankan hidupnya. Atau mampu juga di artikan proses di mana mutasi genetika yang mengembangkan keberlangsungan dan reproduksi sebuah organisme menjadi (dan tetap) lebih lazim dari generasi yang satu ke genarasi lainnya pada suatu populasi. Ia sering disebut sebagai prosedur yang “terbukti sendiri” karena:

  5 Jenis Tumbuhan Langka Yang Terancam Punah

  • Variasi terwariskan terdapat dalam populasi organisme.
  • Organisme menciptakan keturunan lebih dari yang mampu bertahan hidup
  • Keturunan-keturunan ini beraneka ragam dalam kemampuannya bertahan hidup dan bereproduksi.

Kondisi-kondisi ini menghasilkan persaingan antar organisme untuk bertahan hidup dan bereproduksi. Oleh alasannya itu, organisme dengan sifat-sifat yang lebih menguntungkan akan lebih berkemungkinan mewariskan sifatnya, sedangkan yang tidak menguntungkan condong tidak akan diwariskan ke generasi selanjutnya.

Konsep sentra seleksi alam adalah kebugaran evolusi organisme. Kebugaran evolusi mengukur bantuan genetika organisme pada generasi selanjutnya. Namun, ini tidaklah sama dengan jumlah total keturunan, melainkan kebugaran mengukur proporsi generasi tersebut untuk membawa gen sebuah organisme.Karena itu, bila suatu alel mengembangkan kebugaran lebih dibandingkan dengan alel-alel yang lain, maka pada tiap generasi, alel tersebut menjadi lebih lazim dalam populasi. Contoh-pola sifat yang mampu memajukan kebugaran adalah peningkatan keberlangsungan hidup dan fekunditas. Sebaliknya, kebugaran yang lebih rendah yang disebabkan oleh alel yang kurang menguntungkan atau merugikan menimbulkan alel ini menjadi lebih langka. Adalah penting untuk diamati bahwa kebugaran sebuah alel bukanlah karakteristik yang tetap. Jika lingkungan berubah, sifat-sifat yang sebelumnya bersifat netral atau merugikan mampu menjadi menguntungkan dan yang sebelumnya menguntungkan bisa menjadi merugikan.

Seleksi alam dalam suatu populasi untuk suatu sifat yang nilainya beragam, mampu dikategorikan menjadi tiga jenis.

  • Pertama ialah seleksi berarah (directional selection), yang ialah geseran nilai rata-rata sifat dalam selang waktu tertentu.
  • Kedua, seleksi pemutus(disruptive selection), merupakan seleksi nilai ekstrem, dan sering menjadikan dua nilai yang berlawanan menjadi lebih lazim (dengan memilih keluar nilai rata-rata).
  • Ketiga, seleksi pemantap(stabilizing selection), yaitu seleksi terhadap nilai-nilai ektrem, menimbulkan penurunan variasi di sekitar nilai rata-rata.[88] Hal ini sanggup menjadikan organisme secara pelahan mempunyai sifat yang sama.

Kasus khusus seleksi alam yaitu seleksi secual, yang merupakan seleksi untuk sifat-sifat yang meningkatkan keberhasilan perkawinan dengan memajukan pesona sebuah organisme.

Evolusi memengaruhi setiap faktor dari bentuk dan sikap organisme. Yang paling terlihat yakni penyesuaian perilaku dan fisik yang diakibatkan oleh seleksi alam. Adaptasi-adaptasi ini memajukan kebugaran dengan menolong kegiatan mirip memperoleh makanan, menghindari predator, dan mempesona lawan jenis. Organisme juga mampu merespon kepada seleksi dengan berkooperasi satu sama lainnya, biasanya dengan saling menolong dalam simbiosis. Dalam jangka waktu yang usang, evolusi menciptakan spesies yang baru lewat pemisahan populasi leluhur organisme menjadi golongan baru yang tidak akan bercampur kawin.

Adaptasi ialah struktur atau sikap yang meningkatkan fungsi organ tertentu, menyebabkan organisme menjadi lebih baik dalam bertahan hidup dan bereproduksi. Ia diakibatkan oleh variasi pergeseran acak dalam skala kecil pada sifat organisme secara terus menerus yang disertai oleh seleksi alam varian yang paling cocok terhadap lingkungannya.  Proses ini sanggup menimbulkan penambahan ciri-ciri gres ataupun kehilangan ciri-ciri leluhur.

Dari penjelasan di atas diketahui bahwa seleksi alam ialah salah satu aspek pendorong terjadinya evolusi (teori darwinisme). Maka dari itu kami melakukan praktik simulasi seleksi alam ini untuk mengetahui proses seleksi alam beserata factor yang mempengaruhinya sebagai salah satu proses pembelajaran perihal materi tentang ‘Evolusi’.

B. Tujuan

  1. Membuktikan bahwa evolusi sanggup terjadi tamat proses seleksi alam dan penyesuaian.
  2. Mengetahui dan mengerti relasi antara seleksi dan proses penyesuaian.

Bab 2 : Metode Penelitian

A.  Pelaksanaan

  • Waktu       : Jumat,13 Februari 2015
  • Tempat      : Lapangan berumput tebal

B.  Alat dan Bahan

  1. Kertas karton berwarna kuning, hitam, biru dan merah muda.
  2. Gunting
  3. Penggaris
  4. Stopwatch
  5. Tali Rafia
  6. Wadah kertas

C.  Prosedur kerja

  1. Potong kertas karton berwarna kuning, hitam, biru dan merah muda masing-masing sebanyak 100 buah
  2. Masukkan semua serpihan kertas ke dalam wadah.
  3. Campurkan secara merata kertas yang ada dalam wadah.
  4. Ukur area tanah berumput seluas 1×1 meter dan beri batas memakai tali rafia.
  5. Sebarkan semua serpihan kertas pada area tanah berumput yang telah diukur
  6. Setiap predator mengambil serpihan daun tersebut selama satu menit secara bergantian
  7. Setiap sehabis satu predator mengambil belahan kertas tersebut, catat jumlah masing-masing kertas yang terambil pada lembar kerja.
  8. Sebarkan kembali serpihan kertas yang terambil ke area tanah berumput supaya jumlah kepingan kertas kembali 100 buah.

D. Bahan Diskusi

  1. Kertas warna apakah yang paling banyak terambil? Beri penjelasan mengapa demikian!
  2. Kertas warna apakah yang paling sedikit terambil? Beri penjelasan yang sempurna!
  3. Kertas warna apakah yang paling banyak tersisa? Beri klarifikasi!
  4. Kertas warna apakah yang paling sedikit tersisa? Beri penjelasan!
  5. Bagaimana perbandingan jumlah kertas yang terambil maupun yang tersisa untuk setiap urutan semakin banyak atau sedikit? Mengapa terjadi demikian?
  6. Dalam percobaan ini kertas menggambarkan apa? Pengambilan kertas menggambarkan apa?
  7. Apakah percobaan ini mampu membuat lebih mudah pemahaman anda tentang proses seleksi alam dan penyesuaian? Beri alasan!
  8. Bagaimana pendapat anda bila percobaan ini dihubungkan dengan peristiwa proses seleksi alam yang terjadi pada resistensi hama oleh insektisida?

Jawaban

  1. Kertas warna merah muda,alasannya adalah kertas merah muda tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Sehingga lebih banyak dimangsa predator.
  2. Kertas warna kuning, lantaran warna kuning bisa beradaptasi dengan baik ketimbang warna merah muda.
  3. Kertas warna kuning, , lantaran warna kuning mampu mengikuti keadaan dengan baik ketimbang warna merah muda.
  4. Kertas warna merah muda, lantaran kertas merah muda tidak bisa mengikuti keadaan dengan lingkungannya. Sehingga lebih banyak dimangsa predator.
  5. a). Kertas warna biru yang terambil pada setiap urutannya relatif tetap. Dikarenakan kertas warna biru mempunyai kemampuan pembiasaan kepada lingkungannya relatif tetap. Sehingga,proses seleksi alam yang di alami juga relatif tetap. b). Kertas warna kuning yang terambil pada setiap urutannya relatif menurun. Dikarenakan kertas warna kuning mempunyai kesanggupan penyesuaian yang cukup baik. Sehingga proses seleksi alam yang di hadapi kian sedikit. c). Kertas warna hitam yang terambil cenderung menurun secara signifikan,hal ini dikarenakan kertas warna hitam terlihat samar dalam lahan berumput tebal. Sehingga jikalau di analogikan terhadap makhluk hidup maka makhluk hidup tersebut sangat baik dalam melakukan proses penyesuaian kepada lingkungan yang mengakibatkan jumlah yang terseleksi alam sangat sedikit. d). Kertas merah muda yang terambil cenderung bertambah banyak. Dikarenakan warna merah muda yang mencolok sehingga gampang terlihat mudah terlihat oleh predator. Hal ini menyampaikan bahwa kertas merah muda memiliki kesanggupan pembiasaan yang jelek dan mengakibatkan mengalami seleksi alam yang paling signifikan.
  6. Kertas menggambarkan makhluk hidup yang berada di sebuah lingkungan sedangkan pengambilan kertas menggambarkan seleksi alam dan adaptasi.
  7. Ya,percobaan ini sangat membuat lebih mudah pengertian kami ihwal proses seleksi dan adaptasi. Hal ini dikarenakan dengan adanya percobaan ini kita sanggup mengenali bahwa alam mengadakan seleksi terhadap makhluk hidup yang ada di lingkungan. Bagi makhluk hidup yang mampu mengikuti keadaan akan terus bertahan sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan terseleksi alam.
  8. Proses seleksi alam yang terjadi pada resistensi hama oleh insektisida berbeda dengan percobaan yang kami lakukan. Karena,percobaan yang kami kerjakan terjadi final aspek penyesuaian lingkungan dan aspek persebaran. Sedangkan proses seleksi alam resistensi hama oleh insektisida terjadi tamat aspek adanya materi kimia.

Bab 3 : Kesimpulan

A. Kesimpulan

Dari hasil observasi di atas sanggup ditarik kesimpulan bahwa ternyata kertas yang berwarna merah muda paling banyak terambil, sedangkan yang paling sedikit ialah warna kuning. Dengan faktor dasar yang mempengaruhinya adalah pembiasaan warna kepada lingkungan persebarannya.


Sumber https://wirahadie.com