√ Proses Gametogenesis Pada Flora Berbiji

Proses Gametogenesis pada Tumbuhan Berbiji – Serupa dengan kelompon hewan, tumbuhan tingkat tinggi menyerupai tanaman berbiji (spermatophyta) akan membentuk sel – sel gamet melalui serangkaian pembelahan sel dalam gametogenesis. Sel gamet merupakan sel yang berperan dalam reproduksi secual. Pentingnya peranan sel gamet yaitu bertanggung jawab atas kelestarian jenis suatu organisme. Dalam reproduksi secual akan terjadi penyatuan sel gamet jantan dan betina yang mau menghasilkan zigot yang hendak berubah menjadi tumbuhan baru dan akan mewarisi sifat kedua induk (jantan dan betina).

Biji yang terbentuk pada kalangan spermatophyta terbentuk dari penyatuan sel gamet jantan dan betina. Pada tumbuhan berbiji dilengkapi dengan organ reproduksi (bunga atau strobilus) yang menciptakan sel gamet. Serbuk sari atau polen yakni gamet jantan yang dihasilkan dari alat kelamin jantan (benang sari atau strobilus jantan). Serbuk sari akan bermetamorfosis sel sperma dikala akan membuahi ovum yang berada di dalam ovarium putik. Dapat dibilang serbuk sari adalah bentuk pembiasaan tanaman berbiji dari ketergantungan akan air. Jika kita menyaksikan, golongan sporophyta (lumut dan paku) menciptakan sperma yang motil yang tepat dengan habitatnya dilingkungan lembap. Sementara bentuk serbuk sari akan lebih menguntungkan, alasannya penyebarannya akan lebih luas dan sel sperma akan terbentuk dikala serbuk sari sukses mencapai organ reproduksi betina (putik) lewat polinasi.

Sementara itu, ovum ialah sel gamet betina yang meningkat dari megasporofit (kantung embrio) di dalam organ kelamin betina (putik). Berbeda dengan pembentukan sel gamet binatang, sel gamet tumbuhan terbentuk dari pembelahan meiosis lalu mitosis (pada binatang mitosis apalagi dulu lalu dilanjutkan meiosis). Serbuk sari terbentuk lewat mikrosporogenesis, sementara megaspora terentuk lewat megasporogenesis. Pada pada dasarnya ialah sel gamet bersifat haploid dan berfungsi sebagai alat perkembangbiakan secara secual. Berikut tahapan pembentukan sel gamet pada flora berbiji.

A. MEGASPOROGENESIS

Pembentukan sel gamet betina terjadi di bakal biji dalam alat kelamin betinanya. Dalam bakal biji terdapat satu sel sporangium yang mau tumbuh menjadi megasporosit (sel berskala besar). Lalu, megasporosit akan bermiosis membentuk empat sel megaspora yang haploid. Seperti halnya pembentukan ovum pada golongan binatang, cuma satu sel megaspora yang hendak berkembang sementara tiga sel yang lain akan mereduksi. Satu sel megaspora yang haploid lalu akan membelah secara mitosis tanpa dibarengi dengan sitokinesis sebanyak tiga kali, sehingga membentuk satu sel besar dengan delapan inti haploid.

Selanjutnya, masing – masing inti akan dipisahkan oleh membran sel melalui sitokinesis. Delapan sel haploid ini lalu akan menyebar di kawasan bakal biji. Tiga sel akan berada diujung bakal biji akrab dengan mikropil. Tiga sel tersebut yaitu sel ovum yang diapit oleh dua sel sinergid. Dua nukleus berada di pusat, sementara tiga sel lainnya berada di ujung yang berlawanan (antipodal).

B. Mikrosporogenesis

Sel gamet jantan berukuran lebih kecil sehingga disebut mikrospora. Pembentukan mikrospora berjalan di dalam kepala antena (benang sari). Mikrosporosit merupakan sel induk polen akan membelah secara meiosis membentuk empat sel mikrospora yang haploid dan fungsional. Ketikan polen jatuh di kepala putik, maka mikrospora (n) akan melanjutkan pembelahannya secara mitosis menghasilkan dua sel anak, sel generatif dan sel vegetatif. Sel vegetatif berfungsi selaku pendukung sel generatif. Sel vegetatif akan membentuk tabung polen sebagai jalur untuk membuahi sel ovum. Sel vegetatif dilengkapi dengan enzim yang bisa melisis bab tangkai putik menjadi tabung polen dan bisa mendapatkan posisi ovum melalui rangsang zat kimia (kemotaksis). Sementara itu, sel generatif (n) akan membelah secara mitosis sekali lagi membentuk sel generatif I dan sel generatif II. Pada angiospermae, akan terjadi pembuahan ganda. Pembuahan pertama akan terjadi peleburan inti sel generatif I dengan ovum membentuk zigot (2n). Dan pembuahan kedua akan terjadi peleburan inti sel generatif II dengan dua inti polar membentuk cadangan makanan (endosperm) yang bersifat triploid (3n).

  √ Struktur Dan Mekanisme Kerja Enzim


Sumber https://www.kakakpintar.id