Bahasan terkait dgn kaum proletar & borjuis bisa dibilang menjadi salah satu pola kajian sosiologi ekonomi yg termuat dlm arti kapitalisme, yg mana rancangan ini di inisiasi oleh anutan Karl Marx. Meski demikian sejatinya pengamalan atas sikap ini kerapkali kita temukan dlm keseharian.
Oleh alasannya adalah itulah postingan ini menunjukkan ulasan keduanya. Mulai dr perbedaan, definisi, & contohnya di masyarakat pada tatkala ini.
Daftar Isi
Proletar & Borjuis
Proletar sejatinya merupakan para pekerja yg memasarkan seluruh tenaga, waktu, serta kerja mereka untuk para borjuis, serta ditandai dgn tak mempunyai alat-alat untuk produksi sendiri (Blackburn, 2013). Sedangkan borjuis merupakan sebutan khusus bagi kaum kapitalis dlm tata cara ekonomi terbaru, yg ditandai dgn kepemilikan mereka terhadap alat-alat bikinan serta mempekerjakan buruh upahan.
Pengertian Borjuis & Proletar
Borjuis ialah bentuk kelas sosial penduduk dr golongan menengah ke atas (biasanya dipertentangkan dgn rakyat jelata); golongan ini muncul sebagai kekuatan ekonomi yg tangguh dlm penduduk pada masa hidupnya Tokoh Sosiologi Kal Marx, sebab merekalah yg menguasai alat-alat produksi & perdagangan(El Rais, 2012).
Borjuis meruapakan asal kata dr bahasa Prancis “bourgeoisie” atau “bourgeois” yg mempunyai arti khusus yg dijelaskan di atas. Dalam tata cara feodalisme sebelum revolusi Prancis, “bourgeois” yakni sebutan khas bagi warga kaya yg sebelumnya berada dlm Golongan Ketiga. Di dlm naungan kapitalisme, perumpamaan borjuis sering dipakai selaku ungkapan untuk memperkirakan orang-orang yg setara kelas atas.
Dengan perkembangan zaman yg terus berevolusi, Kata ini pula mengalami evolusi makna yg kemudian dinisbatkan pada arti pedagang & usahawan, & sampai masa ke-19 biasanya makna berpadanan dgn “kelas menengah“, yakni individu-individu yg berada dlm lingkaran struktur sosial ekonomi luas diantara kaum darah biru kaum proletar (petani & buruh).
Seiring kemajuan zaman kekuatan & kekayaan kaum darah biru memudar sehingga pada paruh kedua masa ke-19, & alasannya adalah perkembangan kelas pedagang & kelas komersial menjadi sekamin pesat & besar, kaum borjuis tampil selaku pengganti dr runtunya kaum aristokrat & kelas penguasa yg gres.
Borjuis ialah sebuah kelas sosial dr individu-individu yg mempunyai ciri kepemilikan modal & perilakunya terkait dgn kepemilikan modal tersebut. mereka merupakan pecahan dr kelas menengah (kelas pedagang), & menerima legitimasi kekuatan dr struktur stratifikasi sosial dr pekerjaan, pendidikan, ekonomi, & kekayaan.
Klasifikasi kelas tersebut dapat dibedakan dr kelas sosial didapat individu yg lahir dlm sebuah keluarga pemilik tanah yg bergelar, yg menerima hak feodalisme istimewa oleh raja/monarki. kaum borjuis hadir di kota-kota pada kiamat feodal & awal zaman modern, dgn jalan kendali perdagangan jarak jauh & manufaktur kecil.
Karl Marx menempatkan borjuis sebagai musuh kaum proletariat yg tak mempunyai apa-apa selain tenaga. Menurut karl marx dgn filsafat materialism historisnya mengemukakan bekerjsama kaum proletariat sudah ditakdirkan untuk pada karenanya tampil menggantikan kedudukan kaum borjuis & akan menegakkan suatu dictator proletariat.
Istilah proletar dlm ilmu-ilmu sosial utamanya dlm ilmu sosiologi sebenarnya merupakan barang yg sudah usang & familiar tatkala Karl Marx pertama kali merujuknya sebagai salah satu kelas proletar. Kelas ini sebetulnya sudah wajar menjadi sebuah rujukan kelas dgn beragam makna yg berbedan Karl Marx mengartikan, proletar merupakan penduduk grade kedua sehabis kelas para kapitalis yg mencukupi keperluan hidupnya dr upah hasil kerjanya.
Stereotip yg menempel pada kelas ini bahwa arti proletar cuma terhenti sebagai masyarakat kelas rendah. Pekerjaan mereka lekat dgn pekerjaan seorang buruh, petani, nelayan atau orang-orang yg berkutat dgn pekerjaan otot & tangan.
Hampir semua Negara di dunia mempunyai teladan kaum proletar. Di Eropa sendiri, khususnya pada dikala Pra-Revolusi Prancis meledak, proletar diartikan selaku peasant. Dimana kala itu jumlah kelompok penduduk peasent mendominasi Prancis, tetapi lemah dr segi power (tidak mempunyai kekuatan).
Kekuatan-kekuatan tersebut dimiliki oleh kaum Bangsawan yg memiliki kedekatan dgn pemegang kapital bersama kaum Pendeta & biasanya disebut sebagai masyarakat pemerintahan.
Di India penduduk terklasifikasi dgn adanya metode kasta yg sudah dilegalisasi oleh agama mereka. Kaum proletar dlm agama orang India dibagi menjadi dua potongan. Pertama ialah kaum sudra, merupakan sratifikasi kelas orang-orang pekerja & pramusaji .
Kedua adalah Pariah, merupakan kelas yg terbuang dr kelas-kelas terdahulunya (sebelumnya) & tak diakui oleh metode kasta dlm masyarakat. kaum pariah-lah yg paling menderita dr segala bidang pekerjaan yg diemban oleh kelas lainnya, alasannya adalah pekerjaan mereka yaitu pekerjaan yg dianggap tak patut untuk dilakukan.
Di Indonesia, utamanya pada masa penjajahan, masyarakat proletar di indonesia diduduki oleh penduduk orisinil pulau Jawa. Mereka merupakan orang yg paling tereksploitasi pada era penjajahn Hindia-belanda. melalui peraturan yg dibuat oleh pemerintahan kolonial, kaum proletar di Jawa betul-betul diberangus hak-haknya hingga titik minimal.
Proletariat merupakan lapisan sosial atau ekonomi yg paling rendah dr suatu masyarakat; diantaranya kalangan buruh, khususnya gologan buruh industry yg tak mempunyai alat buatan & hidup dr memasarkan tenaga-tenaganya. Istilah proletar dlm ilmu-ilmu sosial khususnya dlm ilmu sosiologi sebenarnya merupakan barang yg sudah lama & familiar tatkala Karl Marx pertama kali merujuknya sebagai salah satu kelas proletar.
Kelas ini sebetulnya sudah wajar menjadi sebuah rujukan kelas dgn bermacam-macam makna yg berlainan Karl Marx mengartikan, proletar merupakan masyarakat grade kedua sehabis kelas para kapitalis yg memadai kebutuhan hidupnya dr upah hasil kerjanya.
Pandangan buruk yang melekat pada kelas ini bahwa proletar cuma terhenti sebagai masyarakat kelas rendah. Pekerjaan mereka lekat dgn pekerjaan seorang buruh, petani, nelayan atau orang-orang yg berkutat dgn pekerjaan otot & tangan.
Perbedaan Bojuis & Proletar
Ada beberapa hal yg fundamental yg membedakan keduanya, dibawah ini beberapa poin dimana kita untuk lebih gampang mengetahui perbedeaan dr keudanya:
No | Borjuis | Proletar |
1 | Menjadi kalangan pertama dlm pelapisan sosial di masyarkat. | Menggantungkan hidupnya pada pemilik perjuangan untuk menerima pekerjaan & melangsungkan kehidupannya |
2 | Memiliki modal & alat-alat buatan | Tidak mempunyai alat-alat untuk produksi barang & jasa |
3 | Anggota kelas yg berada di dalamnya merupakan pemilik modal atau pengusaha | Menjadi kepingan dr lapisan kedua dlm sistem stratifikasi sosial |
4 | Memperoleh laba hasil buatan dr modal atau alat poduksi yg dimilikinya. | Menjadi pekerja berangasan atau buruh |
Contoh Borjuis & Proletar
Adapun untuk teladan yg menggambarakan kelas borjuis & proletar ini, antara lain selaku berikut;
Pabrik Industri
Banyak kita temui di kota-kota besar berderet pabrik besar sepanjang jalan dgn banyak sekali macam produksinya. Mulai dr keperluan pokok, sampai kebutuhan manusia yg paling utama yaitu sandang,pangan, & papan. Dari aneka macam macam buatan tersebut, pemiliknya hanya beberapa orang saja yg kaya, dgn menggaji karyawannya ia mampu memproduksi barang yg menguntungkan untuknya. Pemiliki tersebut yg dinamakan dgn kelas borjuis.
Sementara karyawan pabrik hanya mendapat gaji atau upah dr kerjanya, yg kadangkala upahnya tak mampu untuk membeli barang yg di produksi oleh karyawan tersebut di pabrik daerah ia bekerja. Karyawan (buruh) inilah yg disebut dgn kelas atau kaum proletar, ia bekerja untuk menciptakan suatu barang yg dibuat tetapi tak bisa mempunyai hak atas produk tersebut.
Keadaan timpang yg kita saksikan, menjadi awal dimana para buruh setiap satu mei memperingati hari buruh dgn melakukan aksi besar-besaran, untuk menuntut hak-haknya sebagai buruha biar dipenuhi. Seperti peningkatan honor, pemberian hari raya, jaminan kesehatan & hal lainnya.
Itulah tadi artikel lengkap yg bisa kami tuliskan pada segenap pembaca. Berkenaan dgn pengertian proletar & Borjuis, perbedaan, serta contohnya yg ada di zaman sekarang. Semoga bisa memberi edukasi serta materi bacaan ya.
- Blackburn, S., 2013. Kamus Filsafat, I. ed. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
- El Rais, H., 2012. Kamus Ilmiah Populer. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.