Cara menulis buku asuh perlu disesuaikan kurikulum. Setiap jenjang pendidikan mempunyai hukum berbeda-beda, tergolong untuk PAUD
Cara menulis buku bimbing perlu diadaptasi dgn kurikulum. Itu menjadi syarat bagi penulis buku teks. Namun tak semua mengerti esensi dr kurikulum itu sendiri. kurikulum dibuat & lahir selaku perangkat yg berfungsi untuk menertibkan tujuan, konten isi yg terkandung dlm penyusunan suatu buku. Lalu, muncullah ungkapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yg disesuaikan di setiap jenjang pendidikan.
KTSP sebagai kurikulum operasional yg dikembangkan & disesuaikan dgn karakteristik satuan jenjang pendidikan. KTSP itu sendiri disusun oleh satuan pendidikan. Acuan KTSP sendiri pun dimaksudkan untuk mengadakan acara kelembagaan pendidikan, sekaligus sebagai pelayanan kelembagaan. Tidak hanya itu saja, KTSP pula dijadikan sebagai tutorial edukasi hasil mencar ilmu & proses pembelajaran. Dan berikut beberapa prinsip penyusunan KTSP pada anak usia dini, PAUD.
- Berpusat pada Anak
Cara menulis buku untuk PAUD perlu disesuaikan dgn KTSP. Ini perlu dilaksanakan dgn memusat pada tujuannya. Setidaknya isi yg disampaikan memperhatikan pertumbuhan usia akseptor didik atau age appropriateness. Melihat tingkatan usia mampu menolong dlm hal menyelaraskan potensi & minat.
Jika isi kurikulum diperuntukan untuk belum dewasa masih mentolelir & mengakomodir beberapa aspek dlm cara menulis buku didik PAUD. Mulai dr faktor sosial, fisik, gender, psikis. Tujuannya agar semua terfasilitasi, tak ada diskriminasi. Hal ini diharapkan anak mencar ilmu berani untuk tampil, mengemukakan pikiran & pendapatnya terlebih dulu, sebelum masuk ke dunia sekolah yg sebetulnya. Namun, kalau diperuntukan untuk akseptor didik SD, Sekolah Menengah Pertama, & Perguruan Tinggi, aspek tersebut tak semuanya digunakan. Dalam jenjang yg lebih tinggi, sudah ada ketegasan & ragu-ragu.
- Kontekstual
Kurikulum dikembangkan dengan-cara kontekstual & bersifat inklusif. Selama proses penyusunan kurikulum bisa dijadikan sebagai teladan dlm cara menulis buku bimbing yg tepat, semua berlangsung lancar. Berbicara ihwal kontekstual, ada tiga pertimbangan yg digunakan selama proses penyusunan KTSP. Yaitu mempertimbangan abjad daerah, kebutuhan akseptor didik & kondisi sebagian besar lembaga sekolah yg diubahsuaikan jenjang pendidikannya.
- Dimensi Perkembangan
KTSP memperhatikan dimensi pertumbuhan peserta didik. Dimana, ada beberapa hal yg diperhatikan tatkala menyusunnya. Bentuk pertumbuhan dlm hal ini bisa berupa kompetensi perilaku, ketrampilan, pengetahuan, adab, bahasa, sampai sosial-emosional. Keberagaman akseptor didik yg mempunyai minat, talenta & kesanggupan yg bervariatif, balasannya mendorong Anda untuk melaksanakan cara menulis buku didik. Misalnya buku kesenian, musik.
- Pembentukan kepribadian
Kehadiran kurikulum selain dirancang untuk memudahkan cara menulis buku bimbing, ternyata pula dapat digunakan selaku acuan pembentukan karakter. Dengan huruf yg baik, pasti pula membentuk perilaku yg baik, gagasanyg baik & pengertian yg baik. Dampaknya, akan membentuk kepribadian akseptor didik yg baik pula.
- Tahapan Perkembangan
Prinsip kurikulum mengamati pertumbuhan penerima didik. Apakah terdapat pergantian & perbedaan selama mengikuti proses belajar mengajar di kelas? Disinilah hasil dr peserta didik dapat dilihat, apakah terdapat kesinambungan & pengaruhnya. Setidaknya terdapat dua kesinambungan, pertama kesinambungan dengan-cara vertikal & herizontal.
- Metode belajar
Kurikulum hadir sebagai tolok ukur dasar cara menulis buku ajar. Hasil buku latih, disebarkan pada peserta didik dgn tujuan memberikan pengetahuan & pengayaan. Disamping itu, dapat digunakan sebagai pedoman untuk berguru di rumah. Mengingat, tak semua penerima didik mempunyai tata cara berguru yg sama. Ada tipe penerima didik yg gampang menangkap pelajaran dgn tata cara audio, ada pula yg visual, atau audio visual. Sehingga, bagi akseptor didik yg tak mengikuti pelajaran, mampu mempelajari di rumah sendiri dgn buku ajar yg telah dimiliki.
- Holistik Integratif
Prinsip holistik integratif merupakan kurikulum yg menyebarkan banyak faktor dengan-cara sepadan. Prinsip ini berisi perihal stimulasi perkembangan mental-intelektual & sosial emosional. Mengingat tak semua akseptor didik mempunyai emosi-emosional yg baik. Sekian banyak penerima didik mempunyai keanekaragaman huruf, & dr latar belakang keluarga yg berlainan. Ada yg dr golongan tak mampu atau sebaliknya.
- Konteks Sosial Budaya
Keanekaragaman budaya dr satu tempat ke tempat lain menjadikan poin ini masuk ke dlm prinsip KTSP. Keberagaman & banyaknya budaya, dapat dimanfaatkan untuk media mencar ilmu. Sehingga cara menulis buku ajar PAUD perlu memerhatikan kurikulum yg menekankan lingkungan fisik & budaya, sebagai langkah awal mengenalkan dunia sosial pada bawah umur.
Itulah delapan prinsip penyusunan KTSP yg digunakan untuk materi buku bimbing. Adapun prinsip lain yg belum di tertulis di atas. Antara lain proses mencar ilmu & memberi pengalaman belajar. Sekian, mudah-mudahan ulasan ini bermanfaat.
Demikian artikel berjudul Prinsip Penyusunan Buku Ajar PAUD Sesuai Kurikulum. Semoga berguna.
[Elisa]
Referensi:
Nugraha, Ali, dkk. 2015. Pedoman Penyusunan Standar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Pendidikan Anak Usia Dini. Direktorat Pembinan Pendidikan Anak Usia Dini : Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini & Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan & Kebudayaan.
Anda punya RENCANA MENULIS BUKU
atau NASKAH SIAP CETAK?
Silakan daftarkan diri Anda sebagai penulis di penerbit buku kami.
Anda pula bisa KONSULTASI dgn Customer Care yg siap membantu Anda sampai buku Anda diterbitkan.
Anda TAK PERLU RAGU untuk segera MENDAFTAR.
Silakan ISI FORM di laman ini. 🙂