Potensi Desa Kaitannya dengan Perkembangan Kota dan Desa – Dalam suatu kawasan lingkup pedesaan tentu mempunyai aset penting yang juga mampu dikatakan sebagai modal dasar dari desa terkait dalam perkembangannya menuju desa yang maju dan makmur. Modal dasar ini bisa berupa hasil komoditi pertanian atau perternakan dan lain-lain. Potensi ini pasti sungguh prospek bagi perkembangan dan kesejahteraan desa. Potensi-kesempatantersebut tidak terlepas dari hal-hal berikut yang meliputinya, yakni unsur lokasi geografis, komponen kondisi dan kekayaan alam, komponen keadaan dan kesanggupan penduduk, bagian-ideologi politik, komponen ekonomi, bagian sosial budaya, dan komponen pertahanan keselamatan. Penjabaran serta penjelasannya selaku berikut!
Daftar Isi
1. Unsur Lokasi Geografis
Daerah pedesaan merupakan potret sebuah daerah dan komunitas yang belum banyak terkotori oleh hedonisme dan westernisasi. Baik secara kultural yang masih asli serta lokasi geografis yang belum banyak tercemari polusi dan lain-lain. Lokasi pedesaan juga masih terbilang asri, tanahnya yang subur, serta kesempatanpertanian dan peternakan yang mempunyai progresifitas yang bagus. Hal tersebut merupakan modal penting dalam pertumbuhan potensi tempat baik di bidang pertanian maupun peternakan. Hal ini secara eksklusif akan memajukan komoditi dan menumbuhkan perekonomian petani dan peternak di desa. Pertumbuhan ekonomi tersebut memacu stimulus bagi pertumbuhan ekonomi di tempat lainnya tak terkecuali kawasan perkotaan. Warga di perkotaan cenderung konsumtif dan sangat membutuhkan banyak materi pokok yang didatangkan pribadi dari pedesaan. Saling keterbutuhan ini akan menjadi kegiatan yang baik bagi pertumbuhan ekonomi di pedesaan dan perkotaan.
2. Unsur Keadaan dan Kekayaan Alam
Hampir keseluruhan dari lahan pedesaan dipakai untuk kepentingan pertanian menyerupai perkebunan, peternakan, dan juga pertanian. Produktivitas pertanian dan peternakan menjadi komoditi penting bagi perkembangan ekonomi penduduk . Berbeda dengan di kota yang pada umumnya berprofesi sebagai pekerja karyawan atau buruh, di kawasan pedesaan mayoritas orangnya yakni petani sawah dan kebun serta peternak. Dengan demikian sanggup dikatakan bahwa desa ialah urat nadi bagi perkembangan semua bagian penduduk desa maupun kota.
3. Unsur Keadaan dan Kemampuan Penduduk
Di kawasan pedesaan didominasi oleh masyarakat yang berprofesi sebagai petani baik petani sawah maupun kebun. Ada juga yang berprofesi sebagai peternak dan juga pedagang. Sangat sedikit sekali yang berprofesi selaku pekerja buruh, karyawan, dan juga pedagang. Namun tak sedikit juga masyarakat desa yang merantau ke kota untuk mendapat pekerjaan. Hal ini dikarenakan tidak adanya modal yang cukup untuk bertani, berkebun, dan juga berternak. Kebanyakan dari profesi yang umum di pedesaan ialah profesi yang diturunkan oleh orang amis tanah mereka. Jika tidak ada lahan untuk bertani dan berkebun serta tidak ada binatang ternak untuk dikembangbiakkan, maka sebagian warga desa ini menentukan untuk merantau ke kota semoga mendapat pekerjaan dan hidup yang layak. Tentu mampu disimpulkan bahwa pedesaan menawarkan tenaga kerja yang cukup memiliki potensi bagi kawasan perkotaan yang umumnya membutuhkan banyak tenaga teknis mirip buruh dan lain-lain.
style=”display:inline-block;width:336px;height:280px”
data-ad-client=”ca-pub-9290406911233137″
data-ad-slot=”2698768695″>
4. Unsur Ideologi-Politik
Umumnya penduduk pedesaan masih bersifat kultural religius, yang bermakna kehidupan sehari-harinya masih menjunjung tinggi asas budaya serta agama. Banyak diantara mereka yang belum banyak mengerti soal ideologi tertentu serta kepentingan politik. Hal ini pasti menjadi kesempatanbesar bagi pemahaman nilai-nilai pancasila serta aksara religius yang lebih baik untuk sanggup dipahamkan terhadap penduduk desa. Selain itu masyrakat pedesaan juga dinilai mempunyai loyalitas serta kepatuhan yang cukup baik bagi pemerintah khususnya jikalau ada kebijakan yang menguntungkan bagi petani dan peternak di pedesaan.
5. Unsur Ekonomi
Sebagian kecil tempat pedesaan yang tersebar di daerah Indonesia telah mampu mengoptimalisasikan potensi tempat mereka masing-masing. Hal ini sanggup diidentifikasi dari kemampuan penduduk desa berkomunikasi dengan penduduk luar dalam acara ekonomi mereka. Misalnya dalam hal perdagangan komoditi tempat kepada masyarakat perkotaan, atau bisa juga ke masyarakat pedesaan lain yang mempunyai komoditi yang berlainan. Kerjasama ekonomi ini mampu terjalin dengan begitu baik dengan adanya saling keterbutuhan satu sama lain yang diperlukan ampu menunjang perekonomian rakyat pedesaan maupun perkotaan.
6. Unsur Sosial Budaya
Masyarakat di pedesaan umumnya mempunyai kekerabatan kekeluargaan yang begitu dekat dengan sesamanya. Istilah yang menawarkan kedekatan antara warga di desa ialah sambatan (bahasa jawa) yang memiliki arti tolong-menolong. Jika Dilihat dari sudut pandang ini, maka tak berlebihan jikalau desa dikatakan sebagai tonggak budaya nasional serta filter dari gencarnya efek budaya ajaib yang kurang sesuai dengan ideologi Pancasila.
7. Unsur Pertahanan Keamanan
Lingkungan pedesaan pada umumnya tersadar ketertiban biasa serta keamanannya. Hal ini mampu dibuktikan dengan rendahnya angka kriminalitas di pedesaan jika ketimbang kawasan perkotaan. Tentu hal ini dilatarbelakangi oleh kemakmuran warganya, keramah-tamahan karakteristik kepribadiannya serta aspek religi yang menjadi benteng pertahanan bagi segala tindak kriminalitas.
Sumber :
Dewi, Nurmala, 2009, Geografi Untuk Sekolah Menengan Atas dan MA kelas XII, Jakarta, CV Epsilon Grup.
Sumber https://www.kakakpintar.id