Banyak yg masih bertanya “apa sih perbedaan majas metafora & alegori ? tolong berikan teladan majas metafora dan alegori yg banyak biar saya paham”. Begitulah beberapa pertanyaan yg sering ditanyakan oleh sobat siswapedia.com padahal wacana majas ini sudah kita diskusikan lengkap pada tiga halaman sebelumnya yakni: Pengertian Majas Perbandingan & Contohnya, Pengertian & Contoh Majas Sindiran, Pengertian & Macam-Macam Majas Pertentangan.
Oleh karena itu, pada halaman ini kita hanya akan memfokuskan pembahasannya yaitu ihwal perbedaan majas metafora & alegori saja. Nanti kita pula akan membahas contoh-contohnya pula agar kita kian paham.
Perbedaan Majas Metafora & Alegori
Untuk mengenali perbedaannya, maka kita mesti mengerti pengertian majas metafora & majas alegori terlebih dahulu. Majas metafora terkadang dipakai dlm kehidupan sehari-hari. Ada yg bilang ini adalah ratunya majas, mengapa? karena majas-majas yg lain dapat diturunkan dr majas yg satu ini.
A. Majas Metafora
Majas metafora merupakan majas yg dibuat menggunakan kata yg dengan-cara tekstual maknanya lain dr apa yg dimaksud tetapi disamakan atau dibandingkan sehingga seolah-olah mewakili apa yg dimaksud. Misalnya “api” diistilahkan sebagai “si jago merah” dll.
Contoh majas metafora dlm sebuah kalimat:
- Kamu tahu tidak? rumah Ida tadi malam habis dilahap si mahir merah (tujuannya: rumahnya Ida kebakaran)
- Kasihan menyaksikan kehidupan nelayan tradisional, mereka banyak yg terjebak rayuan lintah darat (maksudnya: nelayan tradisional banyak yg berhutang ke rentenir)
- Tono itu di sekolahanku tergolong bintang kelas (tujuannya: Tono merupakan anak berprestasi)
- Karena sangat bersungguh-sungguh membaca buku, anak itu diberi julukan si kutu buku (tujuannya: kutu buku adalah orang yg sungguh gemar membaca buku)
- Sebentar lagi si raja siang akan menghilang (maksudnya: raja siang yakni matahari)
- Intan merupakan bunga desa di daerah kami (tujuannya: Intan yakni wanita tercantik di daerahnya)
- Mari kita ajarkan perilaku rendah hati pada anak-anak kita (maksdunya: rendah hati yakni tak arogan)
- Kita mesti berlapang dada dlm menyikapi petaka ini (maksudnya: berlapang dada adalah bersabar)
- Sebagai generasi bangsa kita mesti memiliki asumsi yg luas (maksudnya: asumsi yg luas yakni wawasannya luas)
- Mungkinkah ia adalah tulang rusukku (tujuannya: tulang rusuk yakni jodoh)
- Anak-anak kita merupakan tunas bangsa yg mesti dijaga & dibina dgn baik (tujuannya: tunas bangsa adalah generasi masa depan bangsa)
- Tentara Jepang akhirnya mati kutu setelah habis-habisan digempur oleh prajurit Indonesia (maksudnya: mati kutu adalah tak bisa berkutik)
- Sudah mati rasa hati ini akibat selalu menyaksikan tingkah burukmu (maksudnya: mati rasa yaitu sudah tak memiliki perasaan apa-apa disebabkan kekecewaan yg sangat besar)
Contoh majas metafora yg lainnya contohnya kupu-kupu malam (wanita pelacur), tuna rungu (tidak bisa mendengar akhir cacat), bunga bangsa (generasi terbaik bangsa), raja hutan (singa), dewi malam (bulan), tulang punggung keluarga (yang menanggung kehidupan keluarga), bekerja banting tulang (bersusah payah), kambing hitam (sumber kesalahan), kucing berkepala hitam (pencuri), jantung hatiku (orang yg sangat dicintai), anak emas (anak kesayangan), hati yg bersih (hati yg terbebas dr penyakit hati mirip arogan, riya’, syirik dll), kepala kerikil (keras kepala), bermain hati (mempermainkan perasaan orang lain) & sebagainya.
B. Majas Alegori
Majas alegori merupakan kiasan dlm sebuah kisah untuk mengumpamakan sesuatu atau membuktikan sesuatu. Jadi majas alegori itu terdiri dr rangkaian beberapa kalimat bergaya bahasa yg menunjukan sesuatu misalnya nilai kehidupan, pemikiran , keinginan, kebijaksaan dll. Majas ini sering digunakan oleh para sastrawan.
Contoh majas Alegori:
Hidup kita di dunia ini seperti seorang musafir yg melaksanakan perjalanan panjang. Terkadang kita akan menemukan jalan yg lurus bahkan kerap kali memperoleh jalan yg berliku-liku. Adapula jalan bercabang yg memaksa kita untuk diam dipersimpangan akhir rasa ragu. Mungkin ketika ini kita hidup di jalan yg datar, tapi bisa jadi besok kita harus dipaksa berjalan di jalan yg menanjak tajam. Yah…itulah hidup.
Nah, bagaimana sudah mengerti perbedaan majas metafora & alegori ini?. Bila ingin menyampaikan sesutu, sahabat-sahabat mampu menuliskannya di bawah ini.
Daftar Pustaka
Suratno & Wahono. 2010. Bahasa Indonesia Jilid 1 untuk Sekolah Menengan Atas & MA Kelas X. Semarang: CV Buana Raya.
Utami, Sri, dkk. 2008. Bahasa & Sastra Indonesia 1 untuk Sekolah Menengan Atas/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.