Inilah Perbedaan Antara Jurnalisme Online Dengan Jurnalisme Cetak
Banyak produk jurnalisme cetak yg mulai gulung tikar satu persatu. Mereka yg bangkrut kemudian menetapkan untuk membuka kanal jurnalisme online.
Memang pada kenyataannya. Produk jurnalisme online di masa sekarang begitu diminati. Pemberitaan di dunia maya jauh lebih masih mampu kita temui dibandingkan dengan pemberitaan pada media cetak.
Tapi meskipun jurnalisme model cetak, & jurnalisme versi online nyaris sama. Keduanya tetap memiliki beberapa perbedaan. Dalam buku berjudul Jurnalistik Online Panduan Mengelola Media Online contohnya.
Dibuku tersebut dijelaskan bahwa ada 5 perbedaan fundamental antara produk jurnalisme online, dgn jurnalisme cetak. Perbedaannya yg kentara ialah memakai media publikasi yg berbeda.
Jika media cetak menggunakan media kertas sebagai alat penyuguhan data, maka jurnalisme online menggunakan media web sebagai media penyuguhan datanya. Perbedaan yg lain masih banyak lagi. Uraian tentang perbedaan produk jurnalisme online, & jurnalisme cetak akan dibahas sebagai berikut.
Penggunaan Ruang yg Tak Terbatas
Jurnalisme online mempunyai ruang yg tak terbatas. Baik dr segi penempatan, tata lay-out, ukuran gambar, hingga jumlah huruf, maupun kata yg di publikasikan dlm sebuah portal web.
Berbeda terbalik dgn jurnalisme cetak. Media jurnalisme cetak sungguh terbatas. Baik itu dibatasi durasi, jumlah kata, maupun batas-batas gambar. Hal itulah kenapa pada koran akan kita dapati beberapa informasi isu yg lebih singkat.
Jurnalisme Online Memiliki Tautan.
Pembeda selanjutnya antara jurnalisme online dgn jurnalisme cetak adalah adanya tautan. Tautan atau yg umumdisebut selaku hyperlink merupakan link yg berupa tautan untuk menghubungkan dgn berita lain yg isi beritanya menyerupai.
Pada jurnalisme cetak. Kita tak akan menemukan hyperlink. Inilah yg menjadi kelemahan krusial dr media cetak, sehingga banyak yg gulung tikar.
Jurnalisme Online Lebih Banyak Menampilkan Aneka Multimedia.
Pada produk jurnalisme cetak. Pemaparan data pada media cetak cuma berupa gambar, & tulisan saja. Sedangkan pada produk jurnalisme online akan banyak kita jumpai aneka konten multimedia yg jauh lebih banyak.
Beberapa konten multimedia pada media online salah satunya yakni dlm bentuk video, info grafis, audio, hingga gambar gif bergerak. Makara dengan-cara penyuguhan konten. Produk jurnalisme online lebih bervariatif.
Jurnalisme Cetak Tidak Interaktif, Sedangkan Jurnalisme Online Interaktif.
Tulisan informasi pada media cetak tak informatif. Artinya, pembaca tak mampu langsung memberi komentar pada teks wacana gosip dengan-cara pribadi, lalu komentar tersebut mampu dibalas oleh pembaca lainya.
Sedangkan pada produk jurnalisme online lebih interaktif. Pembaca bisa langsung memberi komentar, menyukai, membagi tautan, bahkan mampu langsung mengungkapkan tak setujuan beritanya.
Beberapa media online mirip IDNTime, & Liputan6 bahkan menciptakan kanal khusus untuk membuat pembaca, & penulis gosip bisa saling berkomunikasi.
Jurnalisme Cetak Hanya Menjangkau Tingkat Nasion, Sedangkan Jurnalisme Online Lebih Mengglobal.
Media cetak berbentukkoran, majalah, maupun buletin sungguh jarang memiliki sistem pendistribusian sampai ke tingkat global. Sampai ketika ini hanya media koran yg ada. Bisanya cuma dipasarkan pada tingkat nasional saja.
Jarang sekali ada media koran yg diekspor ke mancanegara. Kecuali media cetak besar seperti New York Time, maupun Washington Pos. Hal ini lantaran harga eskpor media cetak. Tidak sepadan dgn nilai penjualannya.
Berbeda dgn media online. Media online bersifat (global distribution). Artinya, selagi ada koneksi internet. Orang-orang mampu dgn mudah mengakses suatu gosip di pecahan dunia mana pun.
Hal ini dikarenakan sifat dr internet sendiri yg tak ada ketentuan zona demarkasi. Kaprikornus kanal kepada berita, jurnalisme online lebih luwes.