Peran Nilai dalam Kehidupan Masyarakat – Nilai yakni sebuah hal yang bagus, yang menjadi tujuan, dan dianggap hal yang penting oleh sebagian besar warga masyarakat. Para pakar sosiolog merumuskan beberapa pemahaman dari nilai sebagai berikut:
a. Young menyatakan bahwa nilai sosial ialah sebagai pertimbangan yang berssifat ajaib dan kadang-kadang tanpa disadari berkenaan dengan hal yang penting serta hal yang benar.
b. Green, menyatakan bahwa nilai sosial sebagai suatu kesadaran yang relatif berkesinambungan dan dibarengi dengan emosi terhadap wangsit, objek, dan individu penduduk .
c. Woods, merumuskan nilai sosial ialah merupakan petunjuk yang bersifat lazim dan telah lama berjalan dan terfokus pada tingkah laris serta kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa pendapat para ahli tentang definisi nilai diatas sanggup diintegrasikan menjadi sebuah aliran secara sosial terhadap sebuah objek yang memiliki sifat material ataupun nonmaterial, inilah yang dimaksud dengan nilai sosial.
Perwujudan nilai pada keseharian dalam hidup bermasyarakat itu ialah sesuatu yang sungguh berharga. Perujudan nilai pada masyarakat sanggup berupa eksekusi, penghargaan, pujian, dan lain sebagainya. Nilai tersebut berasal dari berbagai hal yang berkaitan dengan lingup penduduk . Pada dasarnya nilai yang terdapat pada seseorang sanggup ditelaah sejak usia dini dengan banyak sekali proses sosiologi, serta sanggup ditelaah dengan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.
Peranan Nilai Dalam Interaksi Sosial
Dalam kenyataan kehidupan penduduk sehari-hari, setiap individu masyarakat, kalangan / komunitas, ataupun kelompok / masyarakat selalu diminta untuk memiliki sekap dan bertingkah yang didasarkan oleh nilai-nilai dasar serta nilai budaya yang merupakan teladan hidup yang telah diputuskan secara pilih-pilih melalui nilai-nilai yang sudah ada. Misalnya saja Pancasila selaku dasar dan persepsi hidup penduduk bangsa Indonesia yang juga ialah integrasi dari nilai-nilai budaya luhur bangsa Indonesia. Jika dihubungkan dengan kenyataan keseharian warga penduduk , maka akan sungguh sulit untuk mengidentifikasikan nilai-nilai budaya yang dipegang teguh oleh seorang individu masyarakat, komunitas / kalangan, atau secara lebih luas kepada masyarakat itu sendiri. Hal tersebut disebabkan karena nilai budaya itu mempunyai sifat yang relatif. Menurut Kluckhohn keseluruhan nilai pada setiap budaya, pada prinsipnya nilai mencakup lima persoalan utama, yakni sebagai berikut:
a. Nilai Mengenai Hakikat Karya Manusia
Sebagian besar insan bekerja untuk menemukan penghidupan, nafkah, pangkat dan kehormatan.
b. Nilai Mengenai Hakikat Hidup Manusia
Sebagian manusia memiliki paham bahwa hidup itu
baik, hidup itu buruk, dan hidup itu tidaklah baik ataupun jelek, namun manusia mempunyai keharusan untuk terus berikhtiar agar hidup mampu menjadi lebih baik.
c. Nilai Mengenai Hakikat Kedudukan Manusia Dalam Ruang dan Waktu
sebagian insan ada yang mempunyai orientasi pada kala kemudian, abad kini, dan era depan.
style=”display:inline-block;width:336px;height:280px”
data-ad-client=”ca-pub-9290406911233137″
data-ad-slot=”2698768695″>
d. Nilai Mengenai Hakikat Hubungan Manusia Dengan Alam
Sebagian insan ada yang mempunyai pikiran bahwa insan itu sungguh patuh kepada alam, menjaga keharmonisan dengan alam, atau memiliki kehendak untuk menguasai alam.
e. Nilai Mengenai Hakikat Manusia Dengan Sesamanya
Sebagian manusia ada yang mempunyai orientasi terhadap sesama, ada yang mempunyai orientasi terhadap atasan, dan ada yang hanya memikirkan diri sendiri. Nilai mempunyai peranan yang penting pada tiap-tiap kehidupan. Hal tersebut disebabkan karena nilai-nilai tersebut sudah menjadi orientasi dalam setiap perilaku melalui interaksi sosial. Dinamika masyarakat menjadi hasil dari nilai-nilai sosial. Jika nilai-nilai sosial tersebut hilang dari kehidupan masyarakat maka mampu ditentukan keseluruhan kekuatan juga akan hilang.
Peranan serta fungsi nilai dalam relasi interaksi sosial yakni sebagai berikut!
1) Nilai berperan sebagai managerial yang menertibkan desain contoh pikir serta bertingkah secara proporsional dan ideal. Hal tersebut terjadi dikarenakan tiap-tiap anggota penduduk selalu memperhatikan cara berbuat dan bertingkah yang ideal,serta mampu besar lengan berkuasa pada dirinya sendiri.
2) Nilai memiliki peluang mempercepat tumbeh kembangnya seperangkat sistem yang sudah siap dipakai untuk memilih harga sosial dari individu masyarakat atapun penduduk itu sendiri. Nilai-nilai tersebut mampu membuat metode stratifikasi yang ada dalam penduduk .
3) Nilai mampu memiliki andil besar sebagai sistem pengawasan denganberbagai aturan yang mampu mengikat.
4) Nilai sanggup berperan sebagai pembangun solidaritas antar setiap individu dalam penduduk .
5) Nilai berperan selaku penentu baik atau buruk bagi seyiap anggota penduduk dalam melaksanakan peranan-peranan sosial dalam kehidupan bermasyarakatnya. Mereka menimbulkan motivasi pada tiap anggota masyarakat dalam rangka mewujudkan hal-hal yang diinginkannya.
Sumber :
Ruswanto, 2009, Sosiologi Untuk SMA dan MA kelas X, Jakarta, CV. Mefi Caraka.
Sumber https://www.kakakpintar.id