Daftar Isi
Apa pengertian wawancara & fungsi wawancara itu sendiri ?
Pengertian Wawancara & Fungsi Wawancara – Di dlm kehidupan bermasyarakat, sering kita dapati ada isu. Isu yakni suatu keterangan dimana uji kebenaran terhadap isu tersebut belum niscaya. Isu yg bermunculan seperti ini ada dlm setiap segmentasi. Baik isu yg bekerjasama dgn politik, agama, ekonomi, ras, & pula isu kebudayaan pula niscaya ada.
Isu yg muncul di masyarakat lazimnya akan menimbulkan sesuatu yg booming . Isu ini kemudian senantiasa diperbincangkan di tengah-tengah penduduk . Karena isu-isu tersebut sungguh viral, maka sesegera mungkin isu itu mesti diuji dahulu kebenarannya.
Kita perlu mencari tahu apakah isu tersebut memang berkaitan. Nah, untuk menguji isu tersebut apakah benar adanya, atau malah ternyata hoax maka perlu sekali diuji terlebih dahulu dgn wawancara. Teknik wawancara ini telah lama dirumuskan dlm buku Teknik Melakukan & Melayani Wawancara karya Abdullah Alamudi.
Pengertian Wawancara
Untuk peliputan sebuah informasi, kesibukan melakukan wawancara terhadap narasumber perlu sekali dilaksanakan. Sumber isu ini disebut sebagai narasumber.
Menurut Asep Syamsul dlm bukunya berjudul Jurnalistik Praktis, wawancara merupakan salah satu cara pengerjaan berita (data atau fakta). Proses dlm melaksanakan wawancara bisa dikerjakan dgn dua proses, yakni dengan-cara indirect (tidak langsung), & direct (langsung).
Dalam santapan televisi, & radio, baik itu yg talkshow atau non-talkshow sudah pasti wawancara terdapat unsurnya di sana. Oleh jadinya, diperlukan orang-orang yg sungguh-sungguhtelaten dlm memosisikan dirinya ketika sedang mewawancarai narasumber.
Hal ini, seorang wawancara dituntut mesti memiliki daya evaluasi yg besar lengan berkuasa. Agar pertanyaannya mampu mengakibatkan curiosity narasumber biar terpancing menjawab pertanyaan si pewawancara.
Fungsi Wawancara
Dalam suatu aktivitas wawancara, pastinya ada objek yg mewawancara, ada pula objek yg sedang diwawancarai. Ini penting, alasannya dlm proses tersebut bermaksud menanyakan hal-hal yg masih abu-debu. Hal yg masih abu-abu itu mesti ditanyakan biar bisa jelas.
Dalam sebuah buku berjudul Jurnalisme Penyiaran & Reportase Televisi karya Asep Syamsul, ia membagi fungsi wawancara menjadi 4 fungsi. Berikut keempat fungsi itu.
1. Metode Primer
Metode primer ini paling tinggi kedudukannya. Dimana pada metode ini, kesibukan wawancaranya menjadi sorotan utama pada suatu acara televisi.
Metode primer kerap kali membuat kesibukan wawancara menjadi sajian khususnya. Metode primer ini lazimnya sering kita dapati pada acara talk show. Dimana dlm program itu, ada orang-orang tertentu yg diundang ke sebuah program.
Narasumber itu akan ditanyai banyak hal. Berkaitan dgn isu-isu yg bekerjasama dgn narasumber tersebut.
2. Metode Pelengkap
Ketika ada sebuah isu, peristiwa, kejadian atau terdapat sebuah program. Namun sayang dikala itu seorang wartawan tak sukses menghimpun suatu data apa pun terhadap insiden itu.
Maka dlm hal ini aktivitas wawancara selaku sistem pemanis. Metode seperti ini umumnya sering kita jumpai pada tayangan arus kemudian lintas pada saat mudik idul fitri. Biasanya, pihak televisi atau radio hanya perlu mewawancarai langsung penggalan NTMC Polantas yg sudah ditunjuk untuk melaporkan kondisi lalulintas.
3. Metode Kriterium
Dalam kesibukan wawancara, pasti ada nilai biasnya. Artinya, tak semua narasumber yg diwawancarai itu mengungkapkan keterangan apa adanya. Ada beberapa narasumber yg kadang-kadang memberikan informasi fiktif terkait suatu insiden yg ia saksikan dengan-cara langsung.
Dalam hal ini perlu digunakan alat verifikasi yg mencukupi dlm wawancara. Maka diperlukannya metode kriterium. Metode kriterium ini akan mengambil beberapa sampel penarasumber. Pada praktiknya, media televisi lazimnya tak cuma mewawancarai satu narasumber saja, Mereka lazimnya mewawancarai sumber-sumber lain yg berlawanan pula.
Setelah mengetahui ihwal pengertian wawancara & fungsi wawancara alangkah baiknya pahami pula adab yg mesti dijunjung dikala melakukan wawancara.