√ Pengertian Tradisi, Ciri, Jenis, Tujuan, Manfaat, dan 5 Contohnya

Tradisi Adalah

Tradisi menjadi istilah yg dipergunakan dlm literatur untuk mendefinisikan faktor korelasi sosial atas serangkaian bentuk pemikiran ilmuan dgn bidangnya.  Tentusaja, tradisi dlm hal ini adalah subjek studi di beberapa bidang akademis dlm ilmu sosial, khususnya antropologi, arkeologi, & biologi, sosiologi, dgn makna yg agak berlainan di bidang yg berlainan.

Ilmuwan sosial & yg yg lain sudah bekerja untuk menyempurnakan konsep nalar sehat dr tradisi agar menjadi konsep yg memiliki kegunaan untuk analisis ilmiah. Salah satu ciri tradisi yaitu tradisi dapat berbentukkepercayaan, benda atau adanya arti adab istiadat yg ditransmisikan dr satu generasi ke generasi berikutnya. Hal itu berfungsi selaku penyuplaifragmen warisan yg historis suatu penduduk . Indonesia sendiri mempunyai beragam tradisi yg masih meningkat sampai tatkala ini, contohnya tradisi Kasada dr Jawa Timur yg merupakan ritual persembahan panen.

Tradisi

Asal muasal kata tradisi itu sendiri berasal dr bahasa Latin tradere yg dengan-cara harfiah bermakna mentransmisikan, menyerahkan, memberi untuk disimpan. Meskipun dengan-cara lazim diasumsikan bahwa tradisi memiliki sejarah antik, banyak tradisi sudah diciptakan dgn sengaja, baik itu politik atau budaya, dlm periode waktu yg singkat.

Ungkapan “berdasarkan tradisi “, biasanya berarti bahwa berita apa pun yg mengikuti cuma diketahui oleh tradisi mulut, namun tak didukung (dan mungkin mampu disangkal) oleh dokumentasi fisik, oleh artefak fisik, atau mutu yg lain bukti.

Pengertian Tradisi

Tradisi ialah kepercayaan atau sikap (adab rakyat) yg diturunkan terus menerus dlm suatu acuan kelompok sosial atau masyarakat dgn makna simbolis atau makna khusus yg berasal dr masa kemudian. Tradisi dlm kondisi ini mampu bertahan & meningkat selama ribuan tahun.

Pengertian Tradisi Menurut Para Ahli

Adapun definisi tradisi berdasarkan para ahli, antara lain:

  1. WJS Poerwadaminto , Pengertian tradisi ialah sebagai segala sesuatu yg menyangkut kehidupan dlm penduduk yg dikerjakan dengan-cara terus menerus, mirip etika, budaya, kebiasaan & pula kepercayaan.
  2. Soerjono Soekamto, Tradisi merupakan selaku kegiatan yg dijalankan oleh sekelompok penduduk dgn dengan-cara langgeng (berulang-ulang).
  3. Van Reusen, Tradisi artinya selaku warisan atau norma etika istiadat, kaidah-kaidah, harta-harta, tapi tetapi tradisi bukan suatu yg tak mampu diubah. Tradisi justru merupakan perpaduan dgn bermacam-macam perbuatan manusia & diangkat dlm keseluruhannya.

Tradisi Menurut Disiplin Ilmu Pengetahuan

Tradisi sebagai desain yg didefinisikan dengan-cara bermacam-macam dlm disiplin ilmu yg berlawanan tak boleh disamakan dgn banyak sekali tradisi (perspektif, pendekatan) dlm disiplin ilmu tersebut, diantaranya yaitu:

  1. Antropologi

Tradisi yaitu salah satu rancangan kunci dlm antropologi; dapat dikatakan bahwa antropologi yaitu ilmu yg mempelajari wacana “tradisi dlm penduduk tradisional”. Namun tak ada “teori tradisi”, lantaran bagi sebagian besar antropolog kebutuhan untuk mendiskusikan apa tradisi itu sepertinya tak diharapkan.

Hal itu disebabkan karena mendefinisikan tradisi tidaklah diharapkan (setiap orang mampu diinginkan untuk mengenali apa itu) & tak penting (lantaran perbedaan kecil dlm definisi akan menjadi teknis). Namun ada persepsi yg berbeda usulan; sarjana seperti Pascal Boyer beropini bahwa mendefinisikan tradisi & mengembangkan teori ihwal itu penting untuk disiplin ilmu.

  1. Arkeologi

Dalam arkeologi, istilah tradisi yaitu cuilan dr adanya sekumpulan unsur budaya atau industri yg tampaknya berkembang dr satu sama lain selama periode waktu tertentu. Istilah ini sangat biasa dlm studi arkeologi Amerika.

  1. Biologi

Dalam biologi, tradisi didefinisikan sebagai praktik sikap yg relatif bertahan (yakni, dilakukan beberapa kali selama periode waktu tertentu), yg dibagikan di antara dua atau lebih anggota kelompok, yg sebagian bergantung pada pembelajaran yg dibantu dengan-cara sosial untuk generasinya dlm praktisi gres.

  1. Musikologi & etnomusikologi

Dalam bidang musikologi & etnomusikologi tradisi mengacu pada metode kepercayaan, perbendaharaan, teknik, gaya & budaya yg diturunkan dr generasi ke generasi. Tradisi dlm musik menunjukkan konteks historis yg dengannya seseorang dapat menyaksikan pola yg dapat dibedakan.

  1. Sosiologi

Konsep tradisi, dlm observasi sosiologis permulaan (sekitar perubahan era ke-19 & ke-20), mengacu pada masyarakat tradisional, yg dibedakan dgn penduduk industri yg lebih terbaru. Pendekatan ini paling mencolokdigambarkan dlm konsep Max Weber wacana otoritas tradisional & otoritas legal-rasional terbaru.

Dalam karya yg lebih modern, sosiologi melihat tradisi sebagai konstruksi sosial yg digunakan untuk membedakan masa kemudian dgn masa sekarang & sebagai bentuk rasionalitas yg dipakai untuk membenarkan langkah-langkah tertentu.

  1. Filsafat

Ide tradisi penting dlm filsafat. Filsafat periode kedua puluh sering terbagi antara tradisi ‘analitik’, lebih banyak didominasi di negara Anglophone & Skandinavia, & tradisi ‘kontinental‘ yg mayoritas di Eropa berbahasa Jerman & Roman.

Hal yg kian penting bagi filsafat kontinental merupakan proyek dekonstruksi apa yg oleh para pendukungnya, dgn mengikuti Martin Heidegger, dinamakan ‘the tradition’, yg dimulai dgn Plato & Aristoteles.

Sebaliknya, beberapa filsuf kontinental – utamanya, Hans-Georg Gadamer – mencoba merehabilitasi tradisi Aristotelianisme. Langkah ini sudah direplikasi dlm filosofi analitik oleh Alasdair MacIntyre. Namun, MacIntyre sendiri mendekonstruksi ide ‘tradisi’, alih-alih menempatkan Aristotelianisme selaku satu tradisi filosofis dlm kompetisi dgn yg lain.

Ciri Tradisi

Beberapa hal yg perlu kita pahami selaku karakteristik dr suatu tradisi, antara lain:

  1. Tradisi mengacu pada kepercayaan, benda atau adab istiadat yg dilakukan atau diyakini di masa lalu, ditransmisikan lewat waktu dgn diajarkan oleh satu generasi ke generasi berikutnya, & dilakukan atau diyakini di masa kini.
  2. Awalnya, tradisi diwariskan dengan-cara mulut, tanpa memerlukan sistem penulisan. Alat untuk membantu proses ini tergolong alat puitis mirip rima & aliterasi. Kisah-cerita yg dilestarikan dgn demikian pula disebut selaku tradisi, atau sebagai serpihan dr tradisi ekspresi.
  3. Tradisi sering dianggap antik, tak mampu diubah, & sungguh penting, walaupun kadang-kadang tradisi tersebut kurang “alami” daripada yg diperkirakan. Diasumsikan bahwa setidaknya dua transmisi selama tiga generasi diperlukan mudah-mudahan praktik, kepercayaan, atau objek dipandang sebagai tradisional.
  4. Beberapa tradisi sengaja diciptakan karena satu & lain alasan, seringkali untuk menyoroti atau meningkatkan pentingnya lembaga tertentu.
  5. Tradisi pula mampu disesuaikan dgn kebutuhan hari ini, & perubahan tersebut mampu diterima sebagai kepingan dr tradisi antik. Tradisi berganti perlahan, dgn perubahan dr satu generasi ke generasi selanjutnya dianggap signifikan.

Dengan demikian, mereka yg menjalankan tradisi tak akan dengan-cara sadar menyadari perubahan tersebut, & bahkan kalau suatu tradisi mengalami perubahan besar selama beberapa generasi, hal itu akan dianggap tak berubah.

Jenis Tradisi

Koenjaraningrat (1985) mengemukakan bermacam-macam tradisi yg sampai kini masih ada & berkembang di tengah penduduk , yaitu selaku berikut:

  1. Ritual Agama

Masyarakat Indonesia merupakan penduduk yg beragam, tergolong kaitannya dgn agama. Seperti yg kita tahu bahwa ada lebih dr satu agama yg berkembang & di sahkan di Indonesia. Hal itu pastinya akan berakibat pada beraneka ragamnya ritual keagamaan yg dikerjakan & dilestarikan oleh masing-masing pemeluknya.

Bentuk & cara melakukan ritual keagamaan tersebut pula berbeda satu sama lain. Perbedaan tersebut disebabkan adanya lingkungan tempat tinggal, budbahasa, serta tradisi yg diwariskan dengan-cara turun temurun.

  1. Ritual Budaya

Selain kemajemukan agama, Indonesia pula kaya akan keanekaragaman unsur budaya. Misalnya keanekaragaman budaya Jawa yg tercermin dr banyaknya upacara yg bekaitan dgn bundar kehidupan insan mulai dikala berada di dlm kandungan, saat lahir, dikala masa belum dewasa, remaja, sampai saat meninggal dunia.

Atau banyak pula upacara-upacara adat yg berhubungan dgn acara sehari-hari dlm mencari nafkah. Selain itu, ada pula upacara yg berkaitan dgn kawasan tinggal, seperti membangun gedung untuk aneka macam keperluan, membangun, & meresmikan rumah tinggal, pindah rumah, & sebagainya.

Tujuan Tradisi

Tradisi mewakili serpihan penting dr budaya kita. Tradisi menolong membentuk struktur & fondasi keluarga & masyarakat kita. Hal itu mengingatkan kita bahwa kita yakni pecahan dr sejarah yg mendefinisikan masa kemudian kita, membentuk siapa kita hari ini & akan menjadi siapa kita nantinya. Begitu kita mengabaikan makna tradisi kita, kita berada dlm ancaman menghancurkan penyangga identitas kita.

Berikut ini beberapa hal yg memperlihatkan pentingnya tradisi untuk bermacam-macam hal, diantaranya yakni:

  1. Tradisi memberikan rasa nyaman & mempunyai. Ini menyatukan keluarga & memungkinkan orang untuk terhubung kembali dgn teman.
  2. Tradisi memperkuat nilai-nilai mirip kebebasan, keyakinan, integritas, pendidikan yg baik, tanggung jawab eksklusif, etos kerja yg besar lengan berkuasa, & nilai tak mementingkan diri sendiri.
  3. Tradition menyediakan forum untuk menampilkan versi tugas & merayakan hal-hal yg sungguh-sungguh penting dlm hidup.
  4. Tradisi menunjukkan potensi untuk mengucapkan “terima kasih” atas bantuan yg sudah diberikan seseorang.
  5. Tradisi memungkinkan kita untuk memperlihatkan prinsip-prinsip Bapak Pendiri kita, merayakan keberagaman, & bersatu selaku suatu negara.
  6. Tradisi berfungsi selaku jalan untuk menciptakan ingatan baka bagi keluarga & sahabat kita.
  7. Tradisi menunjukkan konteks yg sangat baik untuk jeda & refleksi yg bermakna.

Manfaat Tradisi

Tradisi memiliki beberapa fungsi atau manfaat, diantaranya yakni:

  1. Sebagai penyedia fragmen warisan yg historis

Tradisi bermanfaat sebagai penyuplaifragmen warisan yg historis. Tradisi tersebut bisa berupa ide & bentuk material yg dapat digunakan manusia dlm banyak sekali langkah-langkah di masa kini maupun di masa mendatang dgn pengalaman masa kemudian selaku dasarnya. Misalnya tradisi kepahlawanan & lain sebagainya.

  1. Sebagai pemberi legitimasi dlm persepsi hidup

Tradisi bermanfaat sebagai pemberi legitimasi pada kepercayaan dlm persepsi hidup, atau peraturan & pranata yg sudah ada, yg semua hal tersebut membutuhkan pembenaran supaya dapat mengikat para anggotanya. Misalnya wewenang raja yg telah sah dr tradisi seluruh dinasti yg terdahulu.

  1. Sebagai penyuplaisimbol dlm identitas kolektif

Tradisi mampu menjadi simbol identitas kolektif yg sangat meyakinkan, bisa memperkuat loyalitas pada bangsa atau komunitas. Misalnya tradisi nasional untuk bendera, lagu, mitologi, emblem, ritual biasa , & lain-lain.

Contoh Tradisi

Indonesia merupakan salah satu negara yg kaya akan tradisi. Berikut ini contoh-contoh tradisi yg meningkat di Indonesia, antara lain:

  1. Kasada (Jawa Timur): Ritual Persembahan Panen

Upacara Kasada senantiasa diadakan pada tanggal 14 Kasada (berdasarkan kalender Jawa antik) di Gunung Bromo. Tujuan dr Kasada yaitu untuk memperingati pengorbanan Raden Kusuma (putra Jaka Seger & Lara Anteng, orang yg dihormati oleh penduduk setempat).

Masyarakat Tengger akan mengangkat semua sesaji (hasil panen & unggas) ke puncak & membuangnya ke dlm kawah. Sedangkan beberapa pertunjukan mirip Jaranan diadakan di desa.

  1. Rambu Solo (Sulawesi Selatan): Upacara Pemakaman Toraja

Rambu Solo adalah upacara pemakaman tradisional yg diadakan oleh penduduk Toraja. Tujuan dr upacara tersebut ialah untuk menyapa roh orang yg telah meninggal. Mereka percaya bahwa roh akan kembali ke surge bersama nenek moyang mereka.

Ritual dimulai dgn penyembelihan hewan (biasanya kerbau & babi). Status sosial tergantung pada seberapa banyak hewan yg dikurbankan. Hal-hal yg mesti kita lihat selama upacara yakni sabung kerbau, nyanyian, & tarian baris.

  1. Ngurek (Bali): Ritual Melukai Badan

Ngurek yaitu tradisi Bali ekstrim yg diadakan untuk tujuan keagamaan. Para jamaah akan melukai diri sendiri dgn menusuk tubuh mereka dgn pisau tradisional yg disebut “keris”. Selama ritual ini, akseptor dianggap kerasukan.

Tradisi Ngurek atau Nguying bertujuan untuk mengabdi pada “Sang Hyang Widi Wasa”, sang tuhan. Tradisi unik ini mampu Anda saksikan hampir di seluruh desa di Bali.

  1. Pasola (Sumba): Pemeragaan Perang Dengan Kuda

Pasola merupakan salah satu upacara budpekerti yg luar biasa penduduk Sumba di Nusa Tenggara Timur. Itu senantiasa diadakan setiap tahun dr Februari hingga Maret. Tujuan dr tradisi ini yakni mendapatkan berkah Tuhan untuk panen yg lebih baik.

Pasola dengan-cara harfiah memiliki arti “permainan perang”. Itu terjadi antara dua kelompok laki-laki yg mengenakan kostum tradisional, memegang tombak kayu tumpul sambil menunggang kuda mereka. Kita bisa menikmati ritual ini bareng keramaian di ruang publik terbuka.

  1. Fahombo Batu (Pulau Nias): Melompati Batu-Batu Besar

Fahombo Batu (lompat batu) adalah ciri budaya Pulau Nias. Itu dilaksanakan oleh seorang laki-laki muda yg berpakaian bagus dgn kostum tradisional. ia harus melompati tumpukan batu-kerikil besar setinggi 2 meter (6,5 kaki).

Selama prosesi lompat, para hadirin bisa menikmati sang laki-laki yg menunjukkan keahliannya dr kejauhan. Jika perjaka setempat dapat menantang dirinya sendiri untuk melompati batu, itu bermakna ia telah mencapai kedewasaan.

Itulah tadi artikel yg bisa kami kemukakan pada semua pembaca berkenaan dgn pengertian tradisi berdasarkan para andal, ciri, macam, tujuan, faedah, & misalnya yg ada di penduduk Indonesia. Semoga menyampaikan pengetahuan untuk semua kalangan yg membutuhkannya.

  √ 25 Contoh Norma Agama di Sekolah, Keluarga, dan Masyarakat