√ Pengertian Silaturahmi Serta Jenis Dan Tips Mempererat

Pengertian Silaturahmi Serta Jenis Dan Tips Mempererat. Di antara bentuk taqarrub yg paling berharga, ketaatan yg paling agung, memiliki kedudukan yg paling tinggi, keberkahan yg agung, mendatangkan manfaat yg besar & menyeluruh di dunia & alam baka yaitu sliturrahim.

Pengertian Silaturahmi Serta Jenis Dan Tips Mempererat Pengertian Silaturahmi Serta Jenis Dan Tips Mempererat

Dan Allah subhanahu wa ta’ala sudah mewasiatkan para hamba untuk melakukan silaturahim, & wasiat untuk bersilatu rahim ini dibarengkan dgn wasiat untuk bertaqwa. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman yg artinya :

Dan bertakwalah pada Allah yg dgn (mempergunakan) nama-Nya ananda saling meminta satu sama lain, & (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu mempertahankan & mengawasi ananda . (QS. Al-Nisa’: 1).

Definisi silaturahmi

Silaturrahmi ialah perumpamaan yg cukup dekat & popular di dlm pergaulan umat Islam sehari-hari, namun pada hakekatnya ungkapan tersebut merupakan bentukan dr bahasa Arab dr kata silaturrahim,dan istilah silaturrahim ini berasal dr dua kata yakni : Shilah yg memiliki arti hubungan atau sambungan & rahim yg mempunyai arti peranakan.

Silaturahmi adalah tradisi saling mengunjungi atau berkunjung pada saudara, kerabat, atau sahabat biar hubungan kekeluargaan, kekerabatan, & persahabatan tak terputus.

Arti Silaturahmi ( baca silaturahim ) dengan-cara lazim yaitu : Menghubungkan tali kekerabatan, atau menghubungkan kasih sayang dgn cara saling berkunjung khususnya terhadap saudara atau anggota keluarga sendiri bahkan terhadap tetangga atau kerabat seiman.

Menurut Ibnu Manzhur, “Shilaturrahim merupakan kiasan ihwal berbuat baik pada kerabat yg ada relasi nasab maupun perkawinan, bersikap sayang & santun pada mereka, mengamati kondisi mereka, meskipun mereka jauh atau menyakiti. Qath’ur rahim yakni lawan katanya. Seolah-olah dgn berbuat baik pada mereka hubungan kekerabatan, perkawinan, & kekerabatan sah sudah terjalin.”

Jenis Silaturahim Menurut Persfektif Islam

  1. Silaturahim Umum, yakni silaturahim sebab kesatuan agama. Silaturahim ini wajib dilaksanakan dgn menunaikan hak & keharusan baik yg bersifat fardhu atau tawaran (sunnah). Silaturahim ini dilakukan dgn cinta & kasih, saling menasehati, amar makruf nahi munkar & lain-lain.
  2. Silaturahim Khusus, yaitu silaturahim pada kerabat, ibu bapak, kerabat kandung, kakek nenek, paman, cucu dst. Silaturahim ini dilaksanakan dgn menunjukkan perhatian pada mereka, menolong moril & materil, santun & semua perilaku yg menunjukkan pencerahan & kemaslahatan mereka.
  3. Silaturahim dgn kerabat non muslim, dgn cara memperlihatkan kebajikan & bersikap ihsan. Suatu saat Asma binti Abu Bakar mendapatkan hadiah dr ibunya Qatilah, namun Asma menolak hadiah tersebut alasannya adalah ibunya masih musyrik. Melihat peristiwa ini Aisyah mengajukan pertanyaan pada Rasulullah saw. Kemudian turunlah ayat 8 surat al-Mumtahanah (Allah tiada melarang ananda untuk berbuat baik & berlaku adil kepada orang-orang yg tiada memerangimu alasannya adalah agama & tak (pula) menghalau ananda dr negerimu. Sesungguhnya Allah menggemari orang-orang yg berlaku adil).

Tips Mempererat Hubungan Silaturrahmi

  1. Mendahulukan Sanak Famili yg terdekat dlm segala kebaikan, terutama orang tua. Orang bau tanah ialah kerabat terdekat yg mempunyai jasa tak terhingga & kasih sayang yg besar sehingga seorang anak wajib mencintai, menghormati & berbuat baik pada kedua orang tuanya walaupun keduanya musyrik. Kedua orangtuanya berhak menerima perlakuan baik di dunia tetapi bukan mengikuti kesyirikannya. Apabila mereka faqir maka keharusan kitalah yg membantunya pertama kali. Kemudian kerabat-saudara kita seperti paman & bibi baru sehabis itu orang lain yg seiman.
  2. Mengingat Kebaikan Sanak Famili kita, tanpanya mungkin kita tak akan mempunyai arti.
  3. Menghafal Nasab & seluruh nama-nama saudara kita, dr mulai kakek & nenek ke atas sampai pada keturunan-keturunan mereka. Untuk hal ini sebaiknya kita menciptakan diagram silsilah keluarga semoga mampu dikenang oleh generasi selanjutnya supaya mereka tetap melanjutkan tali silaturrahmi sehabis kita tiada (meninggal).
  4. Jangan menyakiti, menzhalimi & berbuat buruk pada sanak-famili kita. Sebaiknya kita-lah yg menjadi penyelesaian untuk memecahkan segala permasalahan mereka.
  √ Pengertian Makruh dalam shalat