√ Pengertian Riba Serta Jenisnya

Pengertian Riba Serta Jenisnya. Sering kita mendengar kata Riba… Tahukah anda apa itu riba…? Riba merupakan sebuah pemanis lebih dr modal asal, lazimnya transaksi riba sering dijumpai dlm transaksi hutang piutang dimana kreditor meminta pelengkap dr modal asal pada debitor. tak dapat dinafikkan bahwa dlm jual beli pula sering terjadi praktek riba, seperti menukar barang yg tak sejenis, melebihkan atau mengurangkan timbangan atau dlm dosis. Berikut adalah klarifikasi seputar pengertian riba serta jenis-jenisnya.

Definisi Riba

Pengertian Riba adalah penetapan bunga atau melebihkan jumlah perlindungan ketika pengembalian berdasarkan persentase tertentu dr jumlah derma pokok yg dibebankan pada peminjam.

Dalam pengertian lain, dengan-cara linguistik riba pula bermakna tumbuh & membesar. Sedangkan berdasarkan ungkapan teknis, riba mempunyai arti pengambilan tambahan dr harta pokok atau modal dengan-cara batil. Ada beberapa pendapat dlm menerangkan riba, tetapi dengan-cara umum terdapat benang merah yg menegaskan bahwa riba yakni pengambilan pelengkap, baik dlm transaksi jual-beli maupun pinjam-meminjam dengan-cara batil atau berlawanan dgn prinsip muamalat dlm Islam.

Kata riba berasal dr bahasa Arab, dengan-cara etimologis memiliki arti tambahan (azziyadah), meningkat (an-numuw), membesar (al-‘uluw) & meningkat (al-irtifa’). Sehubungan dgn arti riba dr sisi bahasa tersebut, ada ungkapan orang Arab kuno menyatakan selaku berikut; arba fulan ‘ala fulan idza azada ‘alaihi (seorang melaksanakan riba terhadap orang lain jika di dalamnya terdapat unsur embel-embel atau disebut liyarbu ma a’thaythum min syai’in lita’khuzu aktsara minhu (mengambil dr sesuatu yg ananda berikan dgn cara berlebih dr apa yg diberikan).

Dalam Islam, memungut riba atau menerima keuntungan berbentukriba santunan adalah haram. Ini dipertegas dlm Alquran Surah Al-Baqarah ayat 275 : …padahal Allah sudah menghalalkan jual-beli & mengharamkan riba…. Pandangan ini pula yg mendorong maraknya perbankan syariah yg desain laba bagi penabung didapat dr tata cara bagi hasil bukan dgn bunga seperti pada bank konvensional, alasannya berdasarkan sebagian pertimbangan (tergolong Majelis Ulama Indonesia), bunga bank termasuk ke dlm riba.

Riba adalah komplemen (secara niscaya atas pokok) yg diambil pemberi perlindungan (kreditur) atas peminjam (debitur) yg selaras dgn tempo waktu (kitab Rawa‟ihu al Bayaan fi Tafsiiri Aayati al Ahkaam, Syech M. Ali Shobuuniy).

Riba sering pula diterjemahkan dlm bahasa Inggris sebagai “Usury” dgn arti perhiasan uang atas modal yg diperoleh dgn cara yg dilarang oleh syara’, baik dgn jumlah komplemen yg sedikit atau pun dgn jumlah suplemen banyak.

Riba yaitu amalan (langkah-langkah) meminjamkan duit dgn pengenaan bunga/faedah yg tinggi (Prof Dr Sudin Haron).

Jenis-Jenis Riba

Riba Fadl (Riba buyu)

1. Timbul balasan pertukaran barang sejenis yg tak memenuhi standar sama kualitasnya (mitslan bi mitslin), sama kuantitas (sawa-an bi sawa-in) & sama waktu penyerahannya (yadan bi yadin)
2. Mengandung gharar yg akan menzalimi salah satu pihak
3. Dalam hadits yg diriwayatkan oleh Muslim, terdapat 6 jenis barang yg apabila pada ketika pertukaran terdapat kelebihan maka dibilang riba, yaitu emas, perak, gandum, tepung, korma & garam
4. Di luar barang tersebut berdasarkan hadits lain yg pula diriwayatkan oleh Muslim, diperbolehkan asalkan pertukarannya dijalankan pada ketika yg sama
5. Termasuk dlm riba ini yakni perdagangan valas yg tak dilaksanakan dgn tunai (spot)

Riba Nasi‟ah (Riba duyun)

1. Timbul akibat hutang piutang yg tak menyanggupi persyaratan untung muncul bareng resiko (al ghunmu bil ghurmi) atau hasil perjuangan muncul bareng ongkos ( al kharaj bi dhaman)
2. Riba ini muncul alasannya adalah adanya perbedaan, perubahan atau perhiasan antara barang yg diserahkan hari ini dgn barang yg diserahkan kemudian.
3. Dalam dunia perbankan riba jenis ini dapat ditemui pada pembayaran bunga deposito, pembayaran bunga kredit, bunga simpanan dsb.
4. Penentuan bunga yg besarnya tetap & ditentukan di awal merupakan langkah-langkah yg menentukan sesuatu yg tak niscaya

Riba Jahilliyah

1. Hutang yg dibayar melebihi dr pokok pertolongan alasannya adalah si peminjam tak mampu mengembalikan dana pinjama pada waktunya
2. Melanggar kaidah Kullu Qardin Jarra Manfa’ah fahuwa riba (setiap perlindungan yg mengambil faedah ialah riba). Memberi pertolongan yaitu transaksi tabarru (kebajikan) yg tak boleh diubah menjadi tijarah (bisnis).
3. Dari sisi penundaan riba jahilliyah tergolong nasi‟ah, dr kesamaan obyek pertukaran maka tergolong riba fadl
4. Dalam dunia perbankan konvensional riba jenis ini dilaksanakan pada kartu kredit.

Referensi
https://id.wikipedia.org/wiki/Riba#Riba_dalam_pandangan_agama