√ Pengertian Pluralisme agama dan Tujuannya

Pengertian Pluralisme agama & Tujuannya. Pluralisme agama didasarkan pada satu asumsi bahwa semua agama jalan yg sama-sama menuju Tuhan yg sama. Makara menurut paham ini semua agama yaitu jalan yg bebeda-beda menuju Tuhan yg sama. Yang melatar belakangi kemunculan pluralisme memang tak terlalu jauh membahas wacana keanekaragaman & pertentangan internal agama.

Defnisi Pluralisme agama

Pengertian Pluralisme agama yaitu suatu paham yg mengabarkan bahwa semua agama sama. kebenaran setiap agama relativ. Dalam paham Pluralisme setiap pemeluk agama tak boleh mengklaim bahwa agamanya yg benar sedangkan agama yg lain salah.

Pada 28 Juli 2005 Majelis Ulama Indonesia (MUI) mempublikasikan Fatwa melarang paham pluralisme dlm agama Islam. Dalam Fatwa tersebut. Pluralisme didefiniskan selaku “Suatu paham yg mengajarkan bahwa semua agama yaitu sama & akibatnya kebenaran setiap agama adalah relatif; oleh sebab itu, setiap pemeluk agama tak boleh mengklaim bahwa hanya agamanya saja yg benar sedangkan agama yg lain salah. Pluralisme pula mengajarkan bahwa semua pemeluk agama akan masuk & hidup & berdampingan di nirwana”.

Pluralisme agama ialah suatu perilaku membangun tak saja kesadaran normatif teologis namun pula kesadaran sosial, di mana kita hidup di tengah penduduk yg plural dr sisi agama, budaya, etnis, & banyak sekali keragaman sosial yang lain. Selain itu, pluralisme agama pula harus dipahami sebagai pertalian sejati dlm kebhinekaan.

Secara biasa pluralisme agama merupakan sunnatullah yg tak akan mampu dirubah atau diingkari. Karenanya pluralisme harus diamalkan berupa sikap saling mengerti, memahami, & menghormati antar umat beragama guna tercapainya kerukunan umat beragama & terjalin pertalian sejati kebhinekaan.

  √ Pengertian Ulama Dan Tugasnya

Seperti dikutip dr wikipedai. Pluralisme agama yakni sebuah rancangan yg mempunyai makna yg luas, berkaitan dgn penerimaan terhadap agama-agama yg berlainan, & dipergunakan dlm cara yg berlain-lainan pula:

  • Sebagai persepsi dunia yg menyatakan bahwa agama seseorang bukanlah sumber satu-satunya yg langsung bagi kebenaran, & dgn demikian di dlm agama-agama lain pun dapat ditemukan, setidak-tidaknya, suatu kebenaran & nilai-nilai yg benar.
  • Sebagai penerimaan atas desain bahwa dua atau lebih agama yg sama-sama mempunyai klaim-klaim kebenaran yg pribadi sama-sama asli. Pendapat ini kadang kala menekankan aspek-aspek bareng yg terdapat dlm agama-agama.
  • Kadang-kadang pula digunakan selaku padanan kata untuk ekumenisme, yakni upaya untuk mengiklankan suatu tingkat kesatuan, kolaborasi, & pemahaman yg lebih baik antar agama-agama atau aneka macam denominasi dlm satu agama.
  • Dan selaku sinonim untuk toleransi agama, yg merupakan prasyarat untuk koeksistensi harmonis antara berbagai pemeluk agama ataupun denominasi yg berlawanan-beda.

Menurut Nurcholis Madjid. Pluralisme agama dapat diambil lewat tiga sikap agama:

  1. Sikap langsung dlm melihat agama lain. Sikap ini memandang agama-agama lain yaitu jalan yg salah. yg menyesatkan umat
  2. Sikap inklusif. Sikap ini memandang agama-agama lain ialah bentuk implisit agama kita.
  3. Sikap Pluralis. Sikap ini bisa terekspresikan dlm macam-macam rumusan contohnya agama-agama lain ialah jalan yg sama-sama sah untuk mencapai kebenaran yg sama. agama agama lain mengatakan dengan-cara berbeda tetapi merupakan kebenaran yg sama sah atau setiap agama mengekspresikan bagian penting bagi suatu kebenaran.

Tujuan Pluralisme agama

Menurut Nurcholis Madjid menyampaikan bahwa pluralisme bermaksud mendekonstruksi absolutisme, menegaskan relativisme & membumikan toleransi setiap perbedaan, heterogenitas & kemajemukan bukan cuma dianggap selaku fakta yg harus diakui, namun kemajemukan dilihat & diperlakukan sebagai bentuk positivisme, bukan negativisme.

  √ Pengertian Remaja Serta Karakteristik Dan Ciri-cirinya

Tujuan pluralisme agama adalah pluralisme sebagai alat untuk penyatu & perekat suatu negara, baik itu dr kelompok bawah, menengah maupun kalangan atas. Di samping itu seorang pluralis yg mengusung pluralisme dgn cara-cara pluralisasinya harus mengakui & mempertahankan adanya perbedaan, kemajemukan, & heterogenitas ini untuk dijadikan hal yg berguna.
.