√ Pengertian Pergaulan Sehat, Ciri, Faktor, dan 4 Contohnya

Pergaulan Sehat Adalah

Pergaulan yg sehat bisa diartikan sebagai pergaulan yg tak terlalu condong pada dua kutub yg ekstrem, yaitu terlalu sensitif (menutup diri) atau terlalu bebas. Akan tetapi, pergaulan tersebut lebih mengarah pada hal-hal positif, misalnya saja dlm hal bermaksud untuk mempertegas eksistensi diri atau menjalin persaudaraan & menambah pengetahuan. Contoh yg kasatmata mengarah pada pergaulan sehat di lingkungan sosial contohnya bergabung dgn golongan berguru, karang taruna, golongan pecinta alam, & lain-lain.

Terdapat faktor yg besar lengan berkuasa terhadap pergaulan remaja, akankah mereka mengikuti pergaulan yg sehat atu justru sebaliknya. Faktor tersebut diantaranya yakni kondisi fisik, pengetahuan terhadap kemampuan diri, penguasaan terhadap ilmu agama, & beragam faktor lainnya.

Pergaulan Sehat

Pergaulan yaitu kekerabatan sosial yang terjalin antara seseorang dgn orang lainnya dlm rentang waktu yg relatif lama, sehingga terjadi hubungan saling mensugesti satu dgn lainnya. Pergaulan yaitu kelanjutan dr proses interaksi sosial antara individu dlm lingkungan sosialnya, sehingga kokoh lemahnya syarat interaksi sosial tersebut berpengaruh pada erat tidaknya pergaulan yg terjalin.

Dalam kehidupan sosial, dengan-cara umum pergaulan bisa dibedakan menjadi dua bentuk, yakni pergaulan yg sehat & pergaulan yg tak sehat. Pergaulan sehat merupakan pergaulan yg membawa efek positif bagi perkembangan kepribadian seseorang.

Sedangkan untuk arti pergaulan tak sehat merupakan pergaulan yg menenteng efek negatif atau jelek bagi pola sikap seseorang, yg bisa merugikan dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam hal ini misalnya saja beragam acuan kenakalan remaja seperti membolos sekolah, & lain sebagainya.

Pengertian Pergaulan Sehat

Pergaulan sehat merupakan proses interaksi antara individu dgn individu yg lain atau individu dgn kalangan yg terjadi dengan-cara wajar , baik badan, jiwa & kehidupan sosialnya. Sebagai makhluk sosial, biar bisa mendukung terciptanya pergaulan yg sehat, kita harus mengamati etika dlm pergaulan kita sehari-hari.

Pengertian Pergaulan Menurut Para Ahli

Adapun definisi pergaulan berdasarkan para hebat, antara lain:

  1. Kamus Besar Bahasa Indonesia

Pergaulan artinya:

  1. Perihal bergaul
  2. Kehidupan bermasyarakat

Ciri Pergaulan Sehat

Pergaulan sehat memiliki karakteristik, diantaranya yaitu:

  1. Berakhlaq mulia
  2. Senantiasa berprasangka baik
  3. Pemaaf
  4. Jauh dr rasa iri & dengki
  5. Mempunyai sifat malu
  6. Berusaha menepati akad
  7. Sopan dlm bertutur kata
  8. Selalu senyum & mengucap salam data bertemu
  9. Selalu mengingat pada kebaikan
  10. Mengunjungi sahabat yg sedang terkena musibah
  11. Membantu sahabat yg kesulitan
  12. Memberi rekomendasi baik
  13. Tidak membahas aib teman atau saudaranya

Faktor Pergaulan Sehat

Terdapat beberapa faktor yg menghipnotis pergaulan remaja, akankah seorang remaja memiliki pergaulan yg sehat atau justru yg sebalinya. Fator-fator tersebut antara lain:

  1. Kondisi fisik

Penampilan fisik menjadi salah satu aspek penting bagi remaja dlm menjalani acara kesehariannya. Remaja biasanya mempunyai patokan-patokan tertentu tentang sosok fisik ideal yg mereka idamkan. Misalnya, kriteria bagus yakni mempunyai postur tinggi, badan langsing & berkulit putih.

Akan namun, tolok ukur keayuan tersebut merupakan hal yg relatif bagi setiap orang. Oleh alasannya itu, remaja mesti mensyukuri & mempergunakan keadaan fisik yg mereka miliki sebaik mungkin. Remaja mesti menanamkan keyakinan di dlm dirinya bahwa keindahan lahiriah bukanlah makna keelokan yg bantu-membantu. Kecantikan sejati justru berasal dr hati nurani, akhlak, serta kepribadian yg baik.

Dengan menanamkan kepercayaan tersebut, diharapkan remaja bisa terhindar dr pergaulan yg tak sehat lantaran merasa putus asa dgn kondisi fisik mereka, yg mungkin itu bukanlah keadaan ideal sesuai yg mereka harapkan.

  1. Kebebasan Emosional

Pada lazimnya , remaja ingin memperoleh kebebasan emosional. Mereka ingin bebas melaksanakan apapun yg mereka sukai. Masa remaja adalah masa transisi atau peralihan dr masa bawah umur menuju remaja. Tatkala menginjak usia remaja, seseorang biasanya akan berupaya biar argumen atau pendapatnya diakui & disejajarkan dgn orang akil balig cukup akal.

Dengan demikian, apabila terjadi perbedaan pertimbangan anatara anak & orang tua, diperlukan pendekatan yg sifatnya demokratis & terbuka untuk menangani perbedaan pendapat tersebut.

Salah satu cara yg bisa dilaksanakan yakni membangun rasa saling pengertian diantara masing-masing pihak untuk mengerti sudut pandang satu sama lain. Saling pengertian pula bisa dibangkitkan dgn bertukar pengalaman atau dgn melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu dengan-cara bersama-sama.

Dalam hal ini, orang renta bisa menempatkan diri pada suasana remaja & sebaliknya. Metode pemecahan konflik yg aman antara orang tua & anak yaitu orang tua berusaha menjadi pendengar yg baik, mudah-mudahan anak tak merasa usulan mereka diabaikan, sehingga mereka bisa terhindar dr pergaulan yg tak sehat.

  1. Interaksi sosial

Kemampuan melakukan interaksi sosial pula menjadi salah satu faktor penting dlm membentuk konsep diri yg positif bagi remaja apabila contoh interaksi sosial tersebut dilaksanakan dgn orang-orang atau di lingkungan yg baik.

Akan tetapi, lingkungan yg kurang baik dgn interaksi sosial di dalamnya yg kurang baik pula dapat menjerumuskan remaja ke dlm pergaulan yg tak sehat. Oleh alasannya itu, remaja mesti pandai-pandai dlm menentukan lingkungan bergaul.

  1. Pengetahuan terhadap kesanggupan diri

Kelebihan atau potensi yg terdapat dlm diri seseorang pada dasarnya bersifat laten. Artinya, kesempatantersebut harus digali & dirangsang terus-menerus mudah-mudahan bisa menjadi maksimal. Kita mesti bisa melihat sejauh mana peluangyg ada di dlm diri kita & dijalur mana kesempatantersebut terkonsentrasi untuk bisa diperdalam, hingga akibatnya bisa melahirkan karya yg mempunyai arti.

Dengan mendapatkan kesanggupan diri dengan-cara positif, seorang remaja diharapkan lebih bisa dlm menentukan keputusan yg tepat pada apa yg akan ia jalani, mirip menentukan sekolah atau jenis kegiatan yg diikuti.

  1. Penguasaan diri pada nilai-nilai moral & agama

Seorang psikolog yg mendalami psikologi agama, William James, mengemukakan bahwa orang yg mempunyai komitmen pada nilai-nilai agama jiwanya condong lebih sehat. Kondisi tersebut ditampilkan melalui sikap yg positif, optimis, impulsif, senang, serta sarat gairah & vitalitas.

Terdapat beberapa cara yg bisa dikerjakan oleh remaja biar bisa tetap berada pada pergaulan yg sehat, diantaranya yakni:

  1. Adanya kesadaran beragama

Kesadaran beragama menjadi hal yg sangat penting bagi remaja, yaitu melalui pengertian, pendalaman, serta ketaatan terhadap fatwa-anutan agama. Kenyataan yg banyak terjadi tatkala ini memperlihatkan bahwa remaja yg melakukan tindak kejahatan sebagian besar disebabkan lantaran kurang mengetahui pola norma-norma agama.

Oleh karena itu, kesadaran beragama mesti ditanamkan dlm diri supaya kita tak terjerumus dlm pergaulan yg tak sehat.

  1. Memiliki rasa setia mitra

Remaja harus mempunyai rasa setia kawan supaya bisa terjalin korelasi sosial yg baik. Rasa setia kawan sangat dibutuhkan alasannya adalah kesadaran itu tersebut bisa membuat kehidupan remaja di masyarakat menjadi tentram.

  1. Bijak dlm menentukan sobat 

Remaja mesti bijak dlm menentukan sahabat untuk mengantisipasi agar tak terpengaruh dgn sifat-sifat yg tak baik. Akan tetapi, bukan mempunyai arti sahabat yg pegaulannya tak baik mesti kita asingkan, melainkan kita tetap mesti berteman, cuma saja jangan hingga kita mengikutinya & sebisa mungkin kita mengajak mereka untuk menjadi lebih baik.

  1. Mengisi waktu dgn kegiatan yg positif

Remaja yg mengisi waktu luangnya dgn bacaan yg tak baik, contohnya novel/komik seks, maka hal itu akan berbahaya, & bisa membatasi mereka untuk berbuat baik. Oleh karena itu, apabila ada waktu luang kita mesti mengisinya dgn hal-hal yg positif. Misalnya membaca buku-buku pelajaran/pengetahuan, menulis cerpen, menggambar, atau lainnya.

  1. Memiliki pengertian bahwa pria & perempuan memiliki batas-batas-batas-batas tertentu

Untuk menyingkir dr terjadinya hal-hal yg tak dikehendaki antara pria & wanita, alangkah baiknya apabila remaja dapat mempertahankan jarak dgn musuh jenisnya. Misalnya, tak duduk terlalu berdekatan saat sedang berduaan alasannya adalah bisa  menimbulkan hal-hal yg tak dikehendaki.

  1. Menstabilkan emosi

Ketika memiliki bermacam-macam persoalan sosial, usahakan setiap individu & kelompok biar emosi tetap stabil. Alasannya tak lain karena tatkala kita harus tabah untuk menuntaskan problem dgn komunikasi, bukan dgn amarah/emosi.

Tujuan Pergaulan Sehat

Tujuan melaksanakan pergaulan sehat, yaitu:

  1. Agar manusia harus saling berhubungan, mengenal & membantu dgn sesamanya. Oleh alasannya itu, diperlukan etika sehingga proses ini bisa senantiasa terjaga.
  2. Agar tingkah laris kita bisa selalu diterima & disenangi oleh siapapun yg bergaul dgn kita. Ada kalanya kita membedakan etika bergaul dgn teman yg sudah kita kenal baik dgn orang yg baru saja kita kenal, atau etika bergaul dgn orang yg kita hormati, misalnya guru & orang bau tanah kita. Sehingga dgn menerapkan etika trersebut diharapkan setiap pergaulan kita nanti atau kedepannya bisa selalu disenangi dgn lingkungan tersebut.
  3. Memberikan etika pada lingkungan pergaulan. Teman & kenalan kita akan melihat kepribadian kita sebagai sosok yg terbuka. Tata krama & tingkah laris sehari-hari kita akan tercermin dlm etika yg kita lakukan dlm pergaulan.

Manfaat Pergaulan Sehat

Adapun kegunaan yg bisa diharapkan tatkala melaksanakan pergaulan sehat, antara lain;

  1. Memberikan Motivasi untuk Berkembang

Dalam bukunya yg berjudul “Aturan Sopan Santun dlm Pergaulan”, Sri Widayati, S.Pd., (2020), mendefinisikan pergaulan selaku korelasi sosial yg terjalin antara seseorang dgn orang lain yg berjalan dlm rentang waktu relatif lama, sehingga orang-orang yg terlibat dlm hubungan tersebut saling menghipnotis satu sama lain, utamanya menawarkan motivasi untuk bisa lebih meningkat lagi.

Contoh Pergaulan Sehat

Berikut ini beberapa pola bentuk pergaulan yg sehat, antara lain:

  1. Kelompok mencar ilmu

Kelompok belajar bisa dikatakan salah satu bentuk pergaulan yg sehat, alasannya pembentukan golongan belajar mengarah pada pemupukan aspek kecerdasan. Melalui kegiatan dlm golongan berguru inilah daya pikir seseorang (remaja) bisa makin terasah.

  1. Kegiatan pengembangan diri

Kegiatan pengembangan diri merupakan bentuk perkumpulan yg mengarah pada pengembangan bakat & minat. Dengan menjadi anggota asosiasi pengembangan diri inilah seorang remaja bisa membentuk kecakapan sesuai bakatnya. Selain itu, pula bisa memperluas pergaulan dr berbagai latar belakang yg mempunyai kesamaan minat.

  1. Kegiataan keagamaan sesuai agama yg dianutnya

Pembinaan mental spiritual perlu dilakukan dengan-cara intensif untuk memajukan keimanan & ketaqwaan pada Tuhan Yang Maha Esa, misalnya dlm hal ini ialah aktif dlm kegiatan keagamaan sesuai dgn agama/keyakinan yg dianutnya.

  1. Kegiatan karang taruna

Karang taruna adalah salah satu acuan organisasi kemasyarakatan di bawah pemerinta desa yg menjadi wadahi kegiatan bagi pemuda & pemudi atau remaja yg ada di lingkungan desa yg bersangkutan.

Melalui karang taruna ini, remaja bisa mengenal kemajemukan msyarakat di lingkungannya. Melalui organisasi ini pula remaja dipupuk untuk mempunyai sifat sosial dlm bentuk kepedulian terhadap perkembangan kawasan tempat tinggalnya.

  1. Kegiatan pecinta alam

Kegiatan pecinta alam menjadi salah satu media yg sempurna bagi remaja yg senang terhadap petualangan & mencari tahu mengenai belakang layar alam dengan-cara eksklusif. Selain itujuga mengikuti kegiatan ini dapat menumbuhkembangkan sikap keberanian.

Maka, itulah tadi bahan yg bisa kami sebutkan & ulaskan pada segenap pembaca terkait dgn pengertian pergaulan sehat menurut para andal, ciri, faktor penyebab, & contohnya di penduduk . Semoga memberikan wawasan & pengetahuan.

  √ 7 Hubungan Masyarakat Multikultural dan 10 Cara Mengatasinya