close

√ Pengertian Pengemis Serta Faktor Penyebab Munculnya

Pengertian Pengemis Serta Faktor Penyebab Munculnya. Untuk mendefisikan kemiskinan, Pemeintah Pusat menciptakan kriterium berdasakan beberapa pendekatan. Seperti yg dirilis Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (2004), pemeintah memaknai kemiskinan sebagai kondisi seseorang atau sekelompok orang, pria & perempuan, tak bisa memenuhi hak-hak dasarnya guna mempertahankan & mengembangkan kehidupan dengan-cara bemartabat. Pendekatan yg digunakan meliputi :
  1. Basic needs (menekankan ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar sebagai sumber kemiskinan)
  2. Income poverty (menekankan tiadanya kepemilikan aset & alat bikinan)
  3. Basic capability (menekankan kekurangan kesanggupan dasar untuk melakukan fungsi minimal dlm masyarakat)
  4. Social walfare (tekankan syarat yg mesti dipenuhi agar keluar dr kemiskinan)
  5. Subjective (cara pandang kemiskinan dr sudut orang miskin) persepsi orang miskin sendiri).
Menurut (KBBI, 2007: 298). Pengemis berasal dr kata emis yaitu meminta-minta sedekah. Mengemis yaitu meminta dgn merendah & dgn penuh cita-cita.
Menurut Perpu No. 30 Tahun 1980 Pengertian pengemis adalah orang-orang yg menerima penghasilan dgn meminta-minta di tampang lazim dgn berbagai cara & alasan untuk menginginkan belas kasihan orang lain. [1]

Faktor-faktor Penyebab Munculnya Pengemis

  1. Merantau dgn modal nekad. Dari gelandangan & pengemis yg berkeliaran dlm kehidupan masyarakat utamanya di kota-kota besar, banyak dr mereka yg merupakan orang desa yg ingin berhasil di kota tanpa mempunyai kemampuan ataupun modal yg besar lengan berkuasa. Sesampainya di kota, mereka menjajal & berusaha walaupun cuma dgn kenekatan untuk bertahan menghadapi kerasnya hidup di kota. Belum terlatihnya mental ataupun kesanggupan yg terbatas, modal nekad, & tak adanya jaminan tempat tinggal menciptakan beliau tak bisa berbuat apa-apa di kota sehingga mereka memilih untuk menjadi gelandangan & pengemis;
  2. Malas berupaya. Perilaku & kebiasaan meminta-minta supaya menerima duit tanpa sulit payah cenderung menciptakan sebagian masyarakat menjadi malas & ingin enaknya saja tanpa berusaha terlebih dahulu;
  3. Disabilitas fisik/cacat fisik. Adanya keterbatasan kemampuan fisik dapat pula mendorong seseorang untuk memilih menjadi gelandangan & pengemis dibanding bekerja. Sulitnya lapangan kerja & peluang bagi penyandang cacat fisik untuk menerima pekerjaan yg layak membuat mereka pasrah & bertahan hidup dgn cara menjadi gelandangan & pengemis;
  4. Tidak adanya lapangan kerja. Akibat sulit mencari kerja, terlebih yg tak bersekolah atau memiliki kekurangan kesanggupan akademis balasannya membuat langkah mereka seringkali salah yakni menjadikan meminta-minta sebagai satu-satunya pekerjaan yg bisa dikerjakan;
  5. Tradisi yg turun temurun. Mengemis & menggelandang merupakan sebuah tradisi yg telah ada dr zaman kerajaan dahulu bahkan berjalan turun temurun pada anak cucunya;
  6. Mengemis dibandingkan dengan menganggur. Akibat kondisi kehidupan yg serba sulit & disokong oleh kondisi yg sulit untuk mendapatkan pekerjaan menbuat beberapa orang mempuyai mental & anutan ketimbang menggangur maka lebih baik mengemis & menggelandang;
  7. Harga keperluan utama yg mahal. Bagi sebagian orang, dlm menghadapi tingginya harga kebutuhan utama & menyanggupi kebutuhannya adalah dgn giat nekerja tanpa mengesampingkan harga diri, namun ada sebagian yg yang lain lebih memutuskan untuk mengemis karena berpikir tak ada cara lagi untuk menyanggupi kebutuhan hidupnya;
  8. Kemiskinan & terlilit masalah ekonomi yg akut. Kebanyakan gelandangan & pengemis yaitu orang tak mampu yg tak berdaya dlm menghadapi masalah ekonomi yg berkesinambungan. Permasalahan ekonomi yg telah akut menyebabkan orang-orang hidup dlm krisis ekonomi dihidupnya sehingga menjadi gelandangan & pengemis adalah sebagai jalan bagi mereka untuk bertahan hidup;
  9. Ikut-ikutan saja. Kehadiran pendatang baru sebagai gelandangan & pengemis sungguh sulit dikesampingkan, terlebih didukung oleh adanya pemberitaan tentang pengemis & gelandangan yg begitu gampangnya menerima duit di kota yg jadinya membuat mereka yg melihat fenomena tersebut ikut-ikutan & mengikuti jejak teman-temannya yg telah lebih dahulu menjadi gelandangan & pengemis;
  10. Disuruh orang renta. Biasanya alasan seperti ini didapatkan pada pengemis yg masih bawah umur. Mereka melakukan pekerjaan lantaran ditugaskan oleh orang tuanya & dlm perkara mirip inilah terjadi eksploitasi anak;
  11. Menjadi korban penipuan. Penyebab seseorang menjadi gelandangan & pengemis tak tertutup kemungkinan dapat disebabkan oleh karena kondisi mereka yg menjadi korban penipuan. Hal ini biasanya dapat terjadi di kota besar yg memang rentan kepada tindak kejahatan terlebih bagi pendatang gres yg gres ampai di kota. Pendatang baru ini sering mengalami penipuan seperti yg disebabkan oleh hipnotis & obat bius. Peristiwa mirip itu dapat menciptakan stress berat bagi yg mengalaminya & balasan tak adanya pilihan lain hasilnya mereka pun memutuskan untuk menjadi peminta-minta untuk bisa pulang atau bertahan hidup di kota.
Referensi
[1] Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1980 Tentang Penanggulangan Gelandangan & Pengemis