Pengertian Motivasi Intrinsik Dan Faktor Yang Mempengaruhinya. Motivasi intrinsik merupakan hal-hal yg mendorong berprestasi yg sifatnya intrinsik, yg bermakna bersumber dlm diri seseorang.Terkadang motivasi ekstrinsik ini muncul balasan efek dr orang lain. Seperti tidak ingin disaingi (rival) oleh yang lain, atau baru bisa berguru tatkala disokong oleh perangkat atau situasi yg tenteram. Hal tersebut akan mengakibatkan seseorang rela melaksanakan apapun demi menemukan apa yg diinginkannya.
Daftar Isi
Definisi Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik ialah pendorong kerja yg bersumber dr dlm diri pekerja selaku individu, berbentukkesadaran mengenai pentingnya atau manfaat pekerjaan yg dilaksanakannya (Nawawi, 2011:359). Dengan kata lain motivasi ini bersumber dr pekerjaan yg dijalankan, baik karena bisa menyanggupi kebutuhan, menyenangkan atau memungkinkan mencapai sebuah tujuan, maupun karena memberikan harapan tertentu yg positif dimasa depan.
Menurut Thornburgh dlm Elida Prayitno, (1989:10) motivasi intrinsik yakni keinginan bertindak yg disebabkan faktor pendorong dr dlm diri (internal) individu. Individu yg digerakkan oleh motivasi intrinsik, gres akan puas jikalau acara yg dilakukan telah meraih hasil yg terlibat dlm kegiatan itu.
Menurut Singgih D. Gunarsa, (2008:50) motivasi intrinsik yaitu merupakan dorongan atau kehendak yg kuat yg berasal dr dlm diri seseorang. Semakin kuat motivasi intrinsik yg dimiliki oleh seseorang, makin besar kemungkinan ia menampilkan tingkah laku yg berpengaruh untuk mencapai tujuan.
Menurut Sardiman (2007: 86), motivasi intrinsik yaitu motif-motif yg menjadi aktif atau fungsinya tak perlu dirangsang dr luar, karena dlm diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
Motivasi intrinsik berisi adanya keinginan & harapan sukses, adanya dorongan & kebutuhan dlm berguru, & adanya prospek & keinginan masa depan.
Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Intrinsik
Menurut Frederick Herzberg dlm Robbins & Judge (2014:130), faktor-aspek yg menghipnotis motivasi intrinsik yg berkaitan dgn isi pekerjaan, antara lain sebagai berikut:
- Achievement (Pencapaian). Keberhasilan seorang pegawai dapat dilihat dr pencapaian prestasinya. Agar seorang karyawan mampu sukses dlm melaksanakan pekerjaannya, maka seorang pemimpin mesti menawarkan potensi pada bawahannya untuk memperoleh prestasi kerja & kinerja yg tinggi.
- Recognition (Pengakuan). Sebagai lanjutan dr pencapaian prestasi yg telah dilakukan karyawan, maka seorang pemimpin harus menawarkan pernyataan legalisasi terhadap pencapaian prestasi karyawannya tersebut.
- The Work It Self (Pekerjaan Itu Sendiri). Besar kecilnya tantangan yg dirasakan oleh karyawan dr pekerjaannya sungguh mempengaruhi kinerja karyawan. Sejauh mana karyawan menatap pekerjaannya sebagai pekerjaan yg mempesona, memperlihatkan kesempatan berguru & peluang untuk menerima tanggung jawab.
- Responsibility (Tanggung Jawab). Agar tanggung jawab benar menjadi faktor motivator bagi bawahan, pimpinan harus menghindari supervise yg ketat, dgn membiarkan bawahan bekerja sendiri sepanjang pekerjaan itu memungkinkan & menerapkan prinsip partisipasi. Diterapkannya prinsip partisipasi menciptakan bawahan sepenuhnya merencanakan & melaksanakan pekerjaannya.
- Advancement (Kemajuan). Pengembangan merupakan salah satu aspek motivator bagi bawahan. Pemimpin mampu memulainya dgn melatih bawahannya untuk pekerjaan yg lebih bertanggung jawab. Bila ini sudah dilakukan selanjutnya pemimpin memberi usulan ihwal bawahan yg siap untuk pengembangan, untuk menaikkan pangkatnya, dikirim mengikuti pendidikan & pelatihan lanjutan. Sehingga memungkinkan karyawannya untuk maju dlm pekerjaannya.