√ Pengertian Monarki dan 2 Contoh Negara Penganutnya

Contoh Monarki

Pada dasarnya banyak bentuk pemerintahan jikalau ditinjau berdasarkan sumber kekuasaan & struktur kekuasaan negara tertentu. Mengacu pada hal tersebut, salah satu jenis pemerintahan yakni monarki. Pemerintah dgn atribut monarki ini karakteristiknya ialah diperintah oleh seorang raja atau ratu yg mewarisi posisinya dr arti keluarganya yg sering disebut dgn “keluarga kerajaan”.

Adapun untuk contoh konkret bentuk kekuasaan dgn mornarki misalnya Swedia. Yang pada umumnya bertumpu pada identitas unsur budaya & simbolisme masyarakat yg diwakilinya & dgn demikian itu mewujudkan identitas itu di dlm penduduk sambil pula memproyeksikannya pada orang luar.

Monarki 

Monarki merupakan sistem politik yg didasarkan pada kedaulatan yg tak terbagi atau aturan dr satu orang. Istilah ini berlaku untuk negara-negara di mana otoritas tertinggi dipegang oleh raja.

Monarki sendiri terdiri dr institusi yg berbeda tetapi saling bergantung, yaitu pemerintah & administrasi negara, pengadilan, & aneka macam etika-istiadat di sisi lain yg menyediakan lingkungan sosial bagi anggota dinasti, teman-teman mereka, & elit terkait.

Pengertian Monarki

Monarki yakni suatu bentuk pemerintahan di mana kedaulatan total ditanamkan pada satu orang, yaitu kepala negara yg disebut raja, yg memegang posisi sampai kematian atau turun tahta.

Dalam bentuk pemerintahan yg satu ini, posisi raja diraih lewat hak suksesi yg bebuyutan (misalnya, mereka merupakan saudara, seringkali putra atau putri dr raja yg berkuasa sebelumnya), walaupun ada monarki elektif, yaitu posisi raja diperoleh setelah terpilih, kepausan adakala disebut monarki elektif.

Bahkan ada pula penguasa bebuyutan yg tak dianggap raja, mirip stadtholders Belanda. Banyak raja menggunakan alasan nilai agama, mirip dipilih oleh Tuhan, selaku pembenaran untuk pemerintahannya.

Pengertian Monarki Menurut Para Ahli

Adapun definisi monarki berdasarkan para jago, antara lain:

  1. Legal Dictionary,

Monarki yakni suatu bentuk pemerintahan di mana sebuah golongan yg biasanya keluarga (disebut selaku “dinasti”) memimpin negara, & seorang raja (kepala negara) ditugaskan. Kekuasaan raja mampu beragam, & raja dapat memenuhi salah satu dr tiga klasifikasi. Yaitu;

  1. Monarki Republik yg dinobatkan
  2. Monarki konstitusional
  3. Monarki adikara

Sejarah Sistem Pemerintahan Monarki

Monarki dlm sejarahnya tak cuma membutuhkan organisasi politik atau fungsi administrasi keuangan saja tetapi pula “penduduk istana,” istilah ini untuk diciptakan oleh sosiolog periode ke-20 kelahiran Jerman, Norbert Elias untuk menunjuk berbagai kalangan aristokrat yg terkait dgn dinasti monarki (atau “kerajaan”) melalui jaringan ikatan pribadi. Semua ikatan mirip itu terbukti dlm kesopanan simbolis & seremonial.

Monarki pula merupakan hasil dr harapan suatu masyarakat, baik itu penduduk kota, suku, atau “rakyat” multi-suku, untuk mendidik seorang pemimpin budbahasa yg dgn sempurna akan mewakili pencapaian sejarahnya & memajukan kepentingannya.

Contoh Negara Monarki

Contoh negara yg menerapkan bentuk pemerintahan monarki sewenang-wenang sepanjang sejarah, contohnya:

  1. Swedia

Ketika Charles XII mewarisi tahta dr ayahnya, Raja Charles XI, bentuk pemerintahan yg disebut sebagai monarki absolut, namun dengan-cara teknis bukan monarki. Raja Swedia tak pernah menikmati kekuasaan otoriter atas rakyat, & hanya diizinkan untuk menciptakan undang-undang kalau para aristokrat, pendeta, & petani negara, oke.

Dalam teladan monarki ini, sifat “adikara” dr pemerintahan Charles sebenarnya ialah kewenangannya untuk menjalankan pemerintahan bebas dr campur tangan bangsawan tinggi Swedia, yg merupakan pergantian menonjol dr cara monarki dijalankan di masa lalu. Setelah ajal Charles XII pada 1718, absolutisme monarki disalahkan atas kejatuhan kerajaan selama Perang Besar Utara.

  1. Rusia

Peter yg Agung mengambil kekuasaan dr darah biru Rusia & memberikannya pada Czars, dgn demikian menyebabkan Rusia selaku birokrasi & police state (negara polisi: suatu negara totaliter yg dikendalikan oleh kepolisian politik yg membisu-membisu memantau aktivitas warga negara). Akibatnya, Tsar Rusia memerintah selaku raja adikara hingga 1905.

Catherine yg Agung, & kemudian keturunannya, berbagi absolutisme ini (diketahui sebagai otokrasi Tsar) selama masa pemerintahannya. Meskipun Alexander II mereformasi sistem & bahkan mendirikan sistem peradilan terpisah, Rusia tak mempunyai konstitusi, atau majelis perwakilan sampai Revolusi 1905.

Terlepas dr realita bahwa Rusia sudah begitu usang tak mempunyai hal-hal ini, pemikiran absolutisme adalah pecahan dr budaya Rusia sehingga Konstitusi Rusia tahun 1906 masih menggambarkan Kaisar selaku penguasa absolut.

Selain Kota Vatikan, Rusia bantu-membantu yakni negara Eropa terakhir yg balasannya meniadakan absolutisme, membuatnya satu-satunya negara yg melakukannya di masa ke-20.

Itulah tadi postingan yg mampu kami kemukakan pada semua pembaca berkaitan dgn pemahaman monarki berdasarkan para mahir, sejarah, & pola negara yg pernah menerapkannya. Semoga memberikan wawasan serta menambah pengetahuan bagi semuanya.

  √ 12 Contoh Demokrasi Formal di Masyarakat Indonesia