√ Pengertian Model Pembelajaran Pendekatan Kontekstual

Pengertian Model Pembelajaran Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning CTL). Metode pembelajaran ini merupakan rancangan berguru yg membantu guru untuk menghubungkan antara materi yg diajarkan dgn situasi dunia nyata siswa & mendorong siswa menciptakan korelasi antara wawasan yg dimilikinya dgn penerapannya dlm kehidupan mereka selaku anggota keluarga & penduduk . Model pembelajaran kontekstual tak bersifat ekslusif akan tetapi dapat digabung dgn model-model pembalajaran yg lain, misalnya: inovasi, keterampilan proses, eksperimen, demonstrasi, diskusi, & lain-lain. Berikut yakni penjelasan seputar pengertian Model Pembelajaran Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning CTL), Karakteristik, Serta Komponen Pendekatan Model Pembelajaran Kontekstual.

Definisi Pembelajaran Pendekatan Kontekstual

Pengertian Pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning) yaitu rancangan mencar ilmu yg menolong guru mengaitkan antara materi yg diajarkannya dgn suasana dunia nyata siswa & mendorong siswa membuat kekerabatan antara pengetahuan yg dimilikinya dgn penerapannya dlm kehidupan mereka sehari-hari, dgn melibatkan tujuh bagian utama pembelajaran kontekstual, yakni: konstruktivisme (constructivism), bertanya (questioning), inkuiri (inquiry), penduduk mencar ilmu (learning community), pemodelan (modeling), & penilaian autentik (authentic assessment).

Secara umum Pembelajaran kontekstual ialah pembelajaran yg dimulai dgn suguhan atau tanya jawab ekspresi (ramah, terbuka, perundingan) yg terkait dgn dunia nyata kehidupan siswa (daily life modeling), sehingga akan terasa manfaat dr materi yg akan disajkan, munculnya motivasi belajar, dunia asumsi siswa menjadi kasatmata, & suasana menjadi aman, tenteram & menggembirakan. Prinsip dr pembelajaran kontekstual ialah aktivitas siswa, siswa yg melakukan & mengalami, tak hanya menonton & mencatat, & pengembangan kesanggupan sosialisasi.

  √ Pengertian Peranan dan Teorinya

Karakteristik Model Pembelajaran Pendekatan Kontekstual

Pembelajaran yg dilaksanakan dgn menggunakan metode kontekstual memiki karakteristik sebagai berikut:

  1. Pembelajaran yg dilaksanakan dlm konteks yg otentik, artinya pembelajaran diarahkan supaya siswa memiliki kemampuan dlm memecahkan problem nyata yg dihadapi.
  2. Pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk menjalankan peran-peran yg mempunyai arti.
  3. Pembelajaran dilaksanakan dgn memberikan pengalaman mempunyai arti pada siswa.
  4. Pembelajaran dilaksanakan lewat kerja golongan , berdiskusi, & saling mengoreksi.
  5. Kebersamaan, kerjasama, & saling mengetahui satu dgn yg lain dengan-cara mendalam merupakan faktor pembelajaran yg menggembirakan.
  6. Pembelajaran dilaksanakan dengan-cara aktif, inovatif, produktif & memetingkan kerjasama.
  7. Pembelajaran dilaksanakan dgn cara menggembirakan.

Komponen Pendekatan Model Pembelajaran Kontekstual

Dalam penerapan model pembelajaran CTL, terdapat tujuh bagian pendekatan CTL yakni:

  1. Konstruktivisme. adalah proses membangun atau menyusun wawasan gres dlm struktur kognitif siswa menurut pengalaman. Menurut konstruktivisme, pengalaman itu memang berasal dr luar, akan tetapi dikonstruksi oleh & dr dlm diri seseorang. Oleh alasannya adalah itu, pengalaman terbentuk oleh dua faktor penting yakni objek yg menjadi materi pengamatan & kesanggupan subjek untuk menginterpretasikan objek tersebut.
  2. Inkuiri ialah proses pembelajaran didasarkan pada pencarian & inovasi melalui proses berpikir dengan-cara sistematis. Proses inkuiri dilakukan dlm beberapa langkah: Merumuskan dilema, Mengajukan hipotesis, Mengumpulkan data, Menguji hipotesis berdasarkan data yg ditemukan & Membuat kesimpulan.
  3. Tanya Jawab. Belajar pada hakikatnya yaitu bertanya & menjawab pertanyaan. Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dr keingintahuan setiap individu, sedangkan menjawab pertanyaan merefleksikan kemampuan seseorang dlm berpikir. Pertanyaan pendidik digunakan untuk menawarkan potensi pada akseptor didik untuk berpikir dengan-cara kritis & mengecek cara berpikir penerima didik, sedangkan pertanyaan penerima didik merupakan wujud keingintahuan.
  4. Masyarakat Belajar (Learning Community) Konsep Masyarakat Belajar (Learning Community) dlm CTL menyarankan supaya hasil pembelajaran diperoleh melalui koordinasi dgn orang lain. Dalam kelas CTL, asas ini mampu dikerjakan dgn menerapkan pembelajaran melalui kalangan belajar.
  5. Pemodelan (Modeling) Yang dimaksud dgn asas pemodelan, adalah proses pembelajaran dgn memperagakan sesuatu selaku teladan yg mampu ditiru oleh setiap akseptor didik.Misalnya pendidik menunjukkan pola bagaimana cara melafalkan sebuah kalimat ajaib & lain sebagainya
  6. Refleksi (Reflection) Yaitu menyaksikan kembali atau merespon suatu kejadian, kegiatan & pengalaman yg bertujuan untuk mengidentifikasi hal yg telah dimengerti, & hal yg belum dimengerti supaya mampu dilakukan suatu tindakan penyempurnaan.
  7. Penilaian Nyata (Authentic Assessment) Prosedur penilaian yg menunjukkan kesanggupan (pengetahuan, ketrampilan sikap) siswa dengan-cara nyata. Penekanan penilaian otentik ialah pada pembelajaran semestinya menolong siswa supaya bisa mempelajari sesuatu, bukan pada diperolehnya gosip di simpulan periode, kemajuan belajar dinilai tak cuma hasil tetapi lebih pada prosesnya dgn berbagai cara, menilai pengetahuan & ketrampilan yg diperoleh siswa.
  √ Pengertian Belajar