√ Pengertian Model Pembelajaran CIRC

Pengertian Model Pembelajaran CIRC. Pembelajaran CIRC dikembangkan oleh Stevans, Madden, Slavin & Farnish. CIRC merupakan program yg komprehensif untuk mengajari pembelajaran membaca, menulis, & seni berbahasa pada kelas yg lebih tinggi di sekolah dasar. Berikut yaitu penjelasan seputar pemahaman Cooperative Integrated Reading and Compotition (CIRC), Komponen dlm Model Pembelajaran CIRC serta Kelebihan & Kekurangan Model Pembelajaran CIRC

Definisi Pembelajaran CIRC

CIRC singkatan dr Cooperative Integrated Reading and Compotition, tergolong salah satu model pembelajaran cooperative learning yg pada mulanya merupakan pengajaran kooperatif terpadu membaca & menulis yakni suatu acara komprehensif atau luas & lengkap untuk pengajaran membaca & menulis untuk kelas-kelas tinggi sekolah dasar. Namun, CIRC telah berkembang bukan cuma dipakai pada pelajaran bahasa tetapi pula pelajaran eksak mirip pelajaran matematika.
Pembelajaran kooperatif tipe CIRC dr sisi bahasa dapat diartikan sebagai suatu model pembelajaran kooperatif yg mengintegrasikan suatu bacaan dengan-cara menyeluruh kemudian mengkomposisikannya menjadi belahan-pecahan yg penting.

Komponen dlm Model Pembelajaran CIRC

  1. Teams, yakni pembentukan golongan heterogen yg terdiri atas 4 atau 5 siswa.
  2. Placement test, misalnya diperoleh dr rata-rata nilai ulangan harian sebelumnya atau berdasarkan nilai rapor semoga guru mengenali keunggulan & kelemahan siswa pada bidang tertentu.
  3. Student creative, melaksanakan tugas dlm suatu kalangan dgn membuat suasana dimana kesuksesan individu diputuskan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya.
  4. Team study, yakni tahapan langkah-langkah belajar yg mesti dikerjakan oleh golongan & guru memberikan sumbangan pada kelompok yg membutuhkannya.
  5. Team scorer and team recognition, yaitu pemberian skor terhadap hasil kerja kalangan & menunjukkan penghargaan terhadap golongan yg berhasil dengan-cara cemerlang & kalangan yg dipandang kurang sukses dlm menyelesaikan peran.
  6. Teaching group, yakni menunjukkan bahan dengan-cara singkat dr guru menjelang pemberian tugas golongan.
  7. Facts test, yaitu pelaksanaan test atau ulangan menurut fakta yg diperoleh siswa.
  8. Whole-class units, yaitu pemberian rangkuman bahan oleh guru di final waktu pembelajaran dgn strategi pemecahan problem.

Kelebihan versi pembelajaran CIRC

  1. CIRC amat sempurna untuk mengembangkan keahlian siswa dlm menyelesaikan soal pemecahan problem.
  2. Dominasi guru dlm pembelajaran berkurang.
  3. Siswa termotivasi pada hasil dengan-cara teliti, karena melakukan pekerjaan dlm kelompok.
  4. Para siswa dapat memahami makna soal & saling mengecek pekerjaannya.
  5. Membantu siswa yg lemah.

Kekurangan versi CIRC

  1. Pada dikala persentasi cuma siswa yg aktif tampil.
  2. Tidak semua siswa mampu melakukan soal dgn teliti.
  √ Pengertian Bahan Baku Serta Faktor Yang Mempengaruhinya

Penerapan Model Pembelajaran CIRC

  1. Guru menandakan suatu pokok bahasan matematika pada siswa, pada penelitian ini dipakai LKS yg berisi bahan yg akan diajarkan pada setiap pertemuan.
  2. Guru menunjukkan latihan soal.
  3. Guru siap melatih siswa untuk meningkatkan kemampuan siswanya dlm menyelesaikan soal pemecahan problem lewat penerapan versi CIRC.
  4. Guru membentuk kelompok-kelompok belajar siswa yg heterogen.
  5. Guru merencanakan soal pemecahan problem dlm bentuk kartu persoalan & membagikannya pada setiap kalangan.
  6. Guru memberitahukan biar dlm setiap golongan terjadi serangkaian aktivitas bareng yg spesifik.
  7. Setiap golongan bekerja berdasarkan kegiatan pokok CIRC. Guru mengawasi kerja kelompok.
  8. Ketua golongan melaporkan kesuksesan atau hambatan kelompoknya.
  9. Ketua golongan mesti dapat menetapkan bahwa setiap anggota telah memahami, & dapat mengerjakan soal pemecahan persoalan yg diberikan.
  10. Guru meminta pada perwakilan kelompok untuk menghidangkan temuannya.
  11. Guru bertindak sebagai nara sumber atau fasilitator.
  12. Guru menawarkan peran/PR dengan-cara individual.
  13. Guru membubarkan kalangan & siswa kembali ke tempat duduknya.
  14. Guru mengulang dengan-cara klasikal ihwal taktik solusi soal pemecahan problem.
  15. Guru menawarkan kuis.