√ Pengertian Marginalisasi, 5 Jenis, dan Contohnya

Marginalisasi Adalah

Marginalisasi yg pula diketahui dlm objek kajian sosiologi sebagai pengucilan di lingkungan sosial mengerucut pada tata cara penduduk yg terpinggirkan. Dimana dlm sejarahnya sendiri istilah marginalisasi dipergunakan dengan-cara luas di Eropa & pertama kali digunakan di Prancis, yg pada tatkala itu dianggap sebagai proses di mana individu & kalangan diblokir atas banyak sekali hak, peluang, & sumber daya yg biasanya tersedia bagi anggota kelompok yg berbeda.

Tetapi yg pasti, terdapat bermacam-macam jenis marginalisasi. Diantaranya yaitu marginalisasi dlm bidang sosial, ekonomi, politik, pendidikan, psikologi, gender, & lain-lain. Contohnya saja mengasumsikan seseorang akan bertindak dgn cara tertentu berdasarkan stereotip ihwal identitasnya (faktor seperti ras, jenis kelamin, seksualitas, & lain-lain).

Marginalisasi

Menggunakan ungkapan ‘marginalisasi‘ bisanya menggambarkan bentuk tindakan sosial terkait dgn kecenderungan terbuka dr penduduk yg memiliki pikiran tak diinginkan atau tanpa fungsi yg memiliki kegunaan, dikecualikan, yakni terpinggirkan.

Oleh alasannya itulah seseorang ini merasa terpinggirkan dr sebuah bentuk kelompok sosial atau komunitas untuk perlindungan & integrasi yg dikenal sebagai ‘kalangan yg terpinggirkan.

Penegertian Marginalisasi

Marginalisasi adalah proses sosial & interaksi sosial yg dijalankan oleh individu lain untuk mendorong ke tepi (tersisihkan) dr suatu kelompok & dianggap kurang penting, sehingga sebagian besar fenomena sosial ini terdapat kecenderungan antara minoritas atau sub-kelompok dikecualikan yg arti keperluan diabaikan.

Pengertian Marginalisasi Menurut Para Ahli

Adapun definisi marginalisasi berdasarkan para mahir, antara lain:

  1. Young (2000), Pengertian marginalisasi ialah selaku pengecualian dr partisipasi yg memiliki arti dlm masyarakat, sebagian alasannya pasar tenaga kerja tak mengakomodasi mereka yg terbukti menjadi salah satu bentuk penindasan yg paling berbahaya.
  2. Hailu (2012), Arti marginalisasi yaitu semacam pengucilan atau isolasi anak muda dr arus utama politik, sosial, & ekonomi.
  3. Merriam Webster (2014), Marginalisasi adalah selaku proses menempatkan atau tetap menempatkan (seseorang) pada posisi tak berdaya atau tak penting dlm penduduk atau kelompok

Jenis Marginalisasi

Adapun untuk macam-macam marginalisasi, antara lain selaku berikut;

  1. Sosial

Marginalitas dianggap berasal & diperoleh dlm lingkungan sosial. Pengalaman marjinalitas timbul dlm aneka macam cara. Bagi sebagian orang, mereka yg sungguh cacat semenjak lahir, atau mereka yg lahir dlm golongan marjinal (misalnya, kasta rendah atau Dalit dlm sistem kasta India, anggota golongan etnis yg menderita diskriminasi mirip orang Romawi di Eropa, penduduk asli di Australia, & seterusnya).

Bagi yg lain, marjinalitas diperoleh dgn keganjilan di lalu hari atau oleh pergantian dlm sistem sosial & ekonomi. Tatkala kapitalisme global memperluas jangkauannya, menenteng lebih banyak orang ke dlm sistemnya, bertambah banyak komunitas yg dirampas tanah, mata pencahariannya, atau tata cara pertolongan sosialnya.

Orang-orang yg terpinggirkan dengan-cara sosial sebagian besar kehilangan peluang sosial. Mereka mungkin menjadi terstigmatisasi & sering menerima perilaku negatif publik. Kesempatan mereka untuk menunjukkan peran serta sosial mungkin terbatas, & mereka dapat mengembangkan rasa yakin diri & harga diri yg rendah.

Kebijakan & praktik sosial dapat mempunyai arti bahwa mereka memiliki saluran yg relatif terbatas ke sumber daya sosial yg berguna seperti layanan pendidikan & kesehatan, perumahan, pendapatan, aktivitas rekreasi, & pekerjaan.

  1. Ekonomi

Marginalisasi ekonomi selaku sebuah proses berhubungan dgn struktur ekonomi, khususnya, dgn struktur pasar & integrasinya. Sejauh pasar di mana beberapa individu atau kalangan tersegmentasi dr yg lain kebanyakan, individu-individu ini dapat dibilang terpinggirkan dr ekonomi lainnya.

Segmentasi & eksklusi mungkin, bagaimanapun, mempunyai asal-ajakan non-ekonomi & non-keuangan, misalnya dlm diskriminasi menurut jenis kelamin, kasta, atau etnis. Di sini, integrasi memiliki arti yg lebih luas.

Orang-orang yg mengalami marginalisasi condong memiliki keterlibatan yg lemah dlm perekonomian. Kemiskinan & marginalisasi ekonomi memiliki efek langsung & tak pribadi pada kesehatan & kesejahteraan masyarakat.

  1. Politik

Penduduk yg termarginalisasi adalah sekelompok orang yg tersisih dr partisipasi penuh dlm masyarakat. Marginalisasi politik termasuk pemotongan hak politik, peluang ekonomi & integrasi sosial. Penduduk mampu menderita marginalisasi baik di tingkat politik maupun di tingkat sosial yg lebih informal.

Modus marginalisasi yg diizinkan dengan-cara politik termasuk melarang kelompok tertentu untuk memilih atau memegang jabatan publik. Orang kulit gelap di Amerika Serikat & Yahudi di Jerman adalah dua acuan paling populer dr populasi yg terpinggirkan .

Marginalisasi politik tak memungkinkan kelompok tersebut untuk ikut serta dengan-cara demokratis dlm pengambilan keputusan, & karenanya, mereka kehilangan hak mereka atas setiap laba sosial, ekonomi, & politik.

  1. Pendidikan

Hak atas pendidikan bersifat universal & tak memperbolehkan segala bentuk pengecualian atau diskriminasi. Namun, baik negara meningkat maupun maju menghadapi tantangan dlm menjamin potensi yg sama bagi semua dlm mengakses pendidikan & dlm sistem pendidikan. Kelompok marjinal kerap kali tertinggal oleh kebijakan pendidikan nasional yg menyangkal hak banyak orang untuk memperoleh pendidikan.

Orang-orang yg terpinggirkan sungguh mungkin mengalami diskriminasi berlapis-lapis karena mereka termasuk dlm lebih dr satu golongan yg terpinggirkan. Non-diskriminasi & kesetaraan ialah prinsip hak asasi manusia utama yg berlaku untuk hak atas pendidikan.

Diakui dengan-cara luas bahwa pendidikan memiliki tugas penting untuk mencapai derajat keadilan sosial yg lebih tinggi. Lembaga pendidikan diharapkan mampu membekali anak-anak dgn pertaruhan kemampuan mereka untuk memperoleh daerah yg utuh dlm masyarakat & dgn demikian mendorong proses perkembangan masyarakat yg egaliter.

  1. Psikologis

Marginalisasi pula membawa risiko lebih banyak ancaman ideologis psikologis. Yang pertama yaitu definisi identitas seseorang oleh orang lain, yaitu definisi ideologis dr identitas seseorang yg terpinggirkan untuk kepentingan kelompok dengan-cara umum dikuasai dlm penduduk .

Semua gerakan sosial yg mewakili kalangan tertindas & terpinggirkan telah menunjuk & menunjukkan kritik pada fenomena tersebut.

Marginalisasi memiliki kesanggupan untuk menyebabkan perampasan material yg parah, serta dlm bentuknya yg paling ekstrim dapat memusnahkan kelompok. Kelompok minoritas seperti individu penyandang disabilitas (fisik atau mental), wanita, ras minoritas, komunitas aborigin, ibu tunggal lansia & homoseksual seluruhnya menghadapi marginalisasi alasannya wacana mayoritas dlm struktur masyarakat.

Contoh Marginalisasi

Beberapa acuan marginalisasi di penduduk dlm kehidupan sehari-hari diantaranya yaitu:

  1. Mengasumsikan seseorang akan bertindak dgn cara tertentu menurut stereotip ihwal identitasnya (aspek mirip ras, jenis kelamin, seksualitas, & lain-lain)
  2. Menolak peluang profesional karena faktor identitas seseorang (rasisme, seksisme, kemampuan)
  3. Tidak menawarkan jalan masuk yg sama ke sumber daya alasannya adalah identitas seseorang
  4. Bahasa mencibir atau penindasan
  5. Mengasingkan seseorang alasannya adalah kepercayaan agama, yg bisanya terjadi karena dianggap minoritas
  6. Mengasingkan praktik budaya atas keyakinan yg orang lain lakukan.
  7. Menolak untuk mengakui pekerjaan yg baik atau dengan-cara konsisten menghargai pekerjaan orang lain
  8. Menemukan cara untuk mengisolasi seseorang, seperti sengaja meninggalkan mereka di luar rapat
  9. Rasa tak hormat yg mencolok

Itulah tadi artikel yg bisa kami bagikan pada semua pembaca berkenaan dgn pemahaman marginalisasi berdasarkan para ahli, macam, & misalnya yg ada di penduduk . Semoga saja memperlihatkan pengetahuan bagi semua pembaca yg sedang membutuhkannya.

  √ 5 Contoh Sosialisasi Otoritatif dalam Kehidupan Sehari-hari