Daftar Isi
Definisi Literasi
Literasi yg dlm bahasa Inggrisnya literacy berasal dr bahasa Latin littera (aksara) yg pengertiannya melibatkan penguasaan sistem-sistem tulisan & konvensi-konvensi yg menyertainya. Namun demikian, literasi khususnya berhubungan dgn bahasa & bagaimana bahasa itu dipakai.
Menurut Kern (2000) mendefinisikan perumpamaan literasi dengan-cara komprehensif selaku berikut:
Literacy is the use of socially-, and historically-, and culturally-situated practices of creating and interpreting meaning through texts. It entails at least a tacit awareness of the relationships between textual conventions and their context of use and, ideally, the ability to reflect critically on those relationships. Because it is purpose-sensitive, literacy is dynamic not static and variable across and within discourse communities and cultures. It draws on a wide range of cognitive abilities, on knowledge of written and spoken language, on knowledge of genres, and on cultural knowledge. (Literasi yakni penggunaan praktik-praktik situasi sosial, & historis, serta kultural dlm membuat & menginterpretasikan makna melalui teks. Literasi memerlukan setidaknya suatu kepekaan yg tak terucap ihwal relasi-kekerabatan antara konvensi-konvensi tekstual & konteks penggunaanya serta idealnya kemampuan untuk berefleksi dengan-cara kritis ihwal kekerabatan-hubungan itu. Karena peka dgn maksud/tujuan, literasi itu bersifat dinamis tak statis & mampu bervariasi di antara & di dlm komunitas & kultur diskursus/wacana. Literasi membutuhkan serangkaian kemampuan kognitif, pengetahuan bahasa tulis & lisan, wawasan ihwal genre, & pengetahuan kultural).
Menurut National Institute for Literacy, pengertian Literasi adalah “kemampuan individu untuk membaca, menulis, berbicara, menjumlah & memecahkan duduk perkara pada tingkat keahlian yg diperlukan dlm pekerjaan, keluarga & masyarakat.” Definisi ini memaknai Literasi dr perspektif yg lebih kontekstual. Dari definisi ini terkandung makna bahwa definisi Literasi tergantung pada keahlian yg dibutuhkan dlm lingkungan tertentu.
Prinsip Pendidikan Literasi
- Literasi melibatkan interpretasi. Penulis/pembicara & pembaca/pendengar berpartisipasi dlm tindak interpretasi, yakni: penulis/ pembicara menginterpretasikan dunia (kejadian, pengalaman, ide, perasaan, & lain-lain), & pembaca/pendengar kemudian mengiterpretasikan interpretasi penulis/pembicara dlm bentuk konsepsinya sendiri tentang dunia.
- Literasi melibatkan kolaborasi. Terdapat kerjasama antara dua pihak yakni penulis/pembicara & membaca/pendengar. Kerjasama yg dimaksud itu dlm upaya meraih suatu pemahaman bareng . Penulis/pembicara menetapkan apa yg harus ditulis/dibilang atau yg tak perlu ditulis/dibilang berdasarkan pengertian mereka terhadap pembaca/ pendengarnya. Sementara pembaca/pendengar mencurahkan motivasi, wawasan, & pengalaman mereka semoga mampu bikin teks penulis bermakna.
- Literasi melibatkan konvensi. Orang-orang membaca & menulis atau menyimak & berbicara itu ditentukan oleh konvensi/kesepakatan kultural (tidak universal) yg meningkat melalui penggunaan & dimodifikasi untuk tujuan-tujuan individual. Konvensi disini meliputi hukum-aturan bahasa baik verbal maupun tertulis.
- Literasi melibatkan pengetahuan kultural. Membaca & menulis atau menyimak & mengatakan berfungsi dlm tata cara-metode sikap, kepercayaan, kebiasaan, keinginan, & nilai tertentu. Sehingga orang-orang yg berada diluar suatu sistem budaya itu rentan/beresiko salah dipahami oleh orang-orang yg berada dlm metode budaya tersebut.
- Literasi melibatkan pemecahan duduk perkara. Karena kata-kata selalu menempel pada konteks linguistik & suasana yg melingkupinya, maka tindak menyimak, mengatakan, membaca, & menulis itu melibatkan upaya membayangkan hubungan-korelasi di antara kata-kata, frase-frase, kalimat-kalimat, unit-unit makna, teks-teks, & dunia-dunia. Upaya membayangkan/memikirkan/menimbang-nimbang ini merupakan suatu bentuk pemecahan duduk perkara.
- Literasi melibatkan refleksi & refleksi diri. Pembaca/pendengar & penulis/pembicara memikirkan bahasa & kekerabatan-hubungannya dgn dunia & diri mereka sendiri. Setelah mereka berada dlm situasi komunikasi mereka memikirkan apa yg sudah mereka katakan, bagaimana mengatakannya, & kenapa mengatakan hal tersebut.
- Literasi melibatkan penggunaan bahasa. Literasi tidaklah sebatas pada metode-tata cara bahasa (mulut/ tertulis) melainkan mensyaratkan wawasan tentang bagaimana bahasa itu dipakai baik dlm konteks ekspresi maupun tertulis untuk membuat suatu wacana/diskursus.