Daftar Isi
Di dlm sebuah karya sastra, mengandung pemahaman latar dongeng. Biasanya latar dongeng ini menjadi hal utama di dlm karya sastra untuk menggambarkan bagaimana suasana yg ada di dlm karya sastra tersebut. Pengertian latar kisah berisi mengenai bagaimana suasana di dlm kejadian suatu karya sastra, di mana lokasinya, & kapan terjadinya.
Latar cerita pula menjadi unsur intrinsik di dlm suatu karya sastra yg tak boleh ditinggalkan dikala menulis atau bikin karya sastra. Sebuah goresan pena tak bisa disebut sebagai karya sastra atau cerita jikalau tak mengandung pemahaman latar kisah di dalamnya. Sehingga latar kisah menjadi salah satu unsur wajib yg mesti ada di dlm suatu karya sastra.
Lalu apa sebetulnya pemahaman latar kisah yg menjadi unsur intrinsik atau unsur pembangun suatu karya sastra? Di bawah ini, akan diterangkan berbagai hal mengenai pemahaman latar dongeng & pula unsur-unsur serta hal penunjang lainnya.
Pengertian Latar Cerita
Pengertian latar dongeng atau tumpu atau yg pula disebut setting dongeng merupakan citra tempat insiden yg ada di dlm kisah atau karya sastra. Di dlm latar kisah pula memuat bagaimana suasana & suasana terjadinya insiden. Di dlm pemahaman latar kisah pula mengandung kapan terjadinya kejadian di dlm karya sastra.
Pada dasarnya, pengertian latar dongeng merupakan berita perihal waktu, ruang, & suasana insiden di dlm karya sastra serta menampung segala gosip, arahan penyaluran yg berhubungan dgn ruang, suasana & waktu.
Pengertian latar cerita tersebut telah mencakup adanya sebuah deskripsi mirip lokasi geografis, kegiatan karakter atau tokoh di dlm cerita, waktu terjadinya suatu peristiwa, lingkungan keagamaan di dlm cerita, bagaimana moral yg terkandung, ekspresi dominan yg terjadi, kecerdasan sosial, & aksara-aksara penunjang tokoh.
Pengertian latar dongeng sangat akrab keterkaitannya dgn tokoh atau pelaku di dlm karya sastra. Oleh karena itu, latar cerita sangat mensugesti suasana kejadian & pokok dilema serta bagaimana jalannya sebuah cerita di dlm karya sastra.
Atau bisa juga, pengertian latar kisah adalah semua keterangan yg meliputi petunjuk pengaluran yg bekerjasama dgn ruang, waktu, & pula suasana. Latar di antaranya meliputi bagaimana penggambaran tak hanya mengenai letak geografis tetapi pula emosional si pelaku atau tokoh & intelektual sosialnya.
Pengertian Latar Cerita Menurut Ahli
Kesimpulan pemahaman latar kisah yaitu semua hal yg berhubungan dgn keterangan di dlm karya sastra atau cerita yg ditulis. Latar cerita tak hanya meliputi waktu, tempat, & suasana dongeng, tetapi pula mengandung berbagai pendukung lain contohnya agama, animo, moral, & emosional tokoh atau pelaku.
Lalu bagaimana pengertian latar cerita menurut ahli? Bagi andal di bidang yg relevan, tentu mempunyai perbedaan pertimbangan mengenai pengertian latar dongeng. Berikut ini aneka macam pengertian latar kisah menurut para jago.
1. Kusnadi Dkk (2009)
Pengertian latar dongeng berdasarkan Kusnadi Dkk adalah latar kawasan atau latar waktu di dlm sebuah karya sastra yg menghipnotis inti kisah & pengambilan nilai-nilai yg diungkapkan si pengarang.
2. Indrawati (2009)
Menurut Indrawati, pemahaman latar cerita yakni kawasan & waktu serta suasana yg dipakai di dlm sebuah kisah.
3. Suparmin (2009)
Suparmin mengungkapkan pemahaman latar kisah selaku suatu kondisi yg melingkupi pelaku pada suatu cerita.
4. Abrams
Abrams beropini bahwa pemahaman latar cerita ialah tempat, hubungan waktu, & lingkungan sosial kawasan terjadinya peristiwa-insiden yg diceritakan. Di dlm pemahaman latar cerita dapat diklasifikasikan menjadi latar kawasan, waktu, & sosial.
5. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Menurut KBBI, pemahaman latar cerita merupakan keterangan waktu, ruang, & suasana terjadinya lakuan di dlm suatu karya sastra.
6. Mido (dalam Sehandi: 2016)
Mido beropini bahwa pemahaman latar dongeng adalah citra ihwal tempat, waktu, & suasana terjadinya insiden. Semakin terperinci & menarik latar yg digambarkan pengarang, maka kualitas karyanya akan makin tinggi. Sebaliknya, kalau makin kabur latar yg digambarkan, maka kualitas karya sastra akan semakin rendah.
7. Aminuddin (2013)
Sementara itu, Aminuddin mengungkapkan bahwa pemahaman latar dongeng adalah berupa daerah, waktu, maupun kejadian. Sebagaimana tema, tokoh, & penokohan, setting atau latar pula bersifat fiktif. Menurutnya, setting mempunyai dua fungsi. Fungsi pertama yakni menggambarkan setting atau alur dengan-cara aktual atau dapat dilihat dengan-cara kasat mata.
Sementara itu, fungsi kedua yakni fungsi psikologis yg menggambarkan latar atau setting dengan-cara absurd atau tak mampu dilihat dengan-cara kasat mata & hanya bisa dinikmati saja.
8. Leo Hamalin & Frederick R. Karel (dalam Aminuddin: 2013)
Leo Hamalin & Frederick R. Karel menerangkan bahwa pemahaman latar kisah karya sastra bukan hanya berupa tempat, waktu, insiden, suasana, serta benda-benda dlm lingkungan tertentu, melainkan pula mampu berbentuksuasana yg berhubungan dgn sikap, jalan fikiran, prasangka, maupun problem tertentu.
9. Tarigan (2011)
Menurut Tarigan, pengertian latar cerita mempunyai maksud & tujuan yg dibagi menjadi tiga. Pertama, latar hadir untuk memperbesar kepercayaan terhadap tokoh, gerak, serta tindakannya. Kedua, latar hadir lantaran mempunyai hubungan yg lebih pribadi dgn arti keseluruhan & arti yg umum di dlm suatu cerita.
Terakhir, latar hadir untuk membuat atmosfer yg bermanfaat. Contohnya tatkala seorang anak mendapatkan nilai jelek di sekolah, ia murung padahal dlm waktu dekat ia harus memilih universitas terbaiknya. Tak cuma anak tersebut, orang tuanya merasa cemas & takut dgn nasib anaknya. Latar yg hadir di dlm dongeng tersebut memiliki maksud & tujuan.
Baca Juga:
- Pengertian Novel Menurut Para Ahli
- Membuat Judul Buku & Novel yg Menarik
- Cara Riset untuk Menulis Novel
- Ukuran Buku Novel
Fungsi Latar Cerita
Kini kita akan mempelajari mengenai fungsi latar kisah. Tentu saja diciptakannya unsur di dlm karya sastra pasti mempunyai fungsi, bukan? Lalu apa fungsi latar di dlm sebuah cerita atau karya sastra?
Fungsi latar di dlm sebuah cerita intinya berisi mengenai ruang, waktu, serta suasana terjadinya insiden-peristiwa yg terjadi di dlm suatu kisah.
Fungsi adanya latar dongeng adalah untuk memberikan suatu gambaran yg terperinci supaya banyak sekali insiden yg terjadi di dlm jalannya cerita tersebut betul-betul terjadi atau menawarkan berita yg jelas mengenai situasi yg terjadi di dlm cerita tersebut.
Setting atau pengertian latar dongeng pula mempunyai fungsi sebagai gambaran pada pembaca wacana suasana yg betul-betul terjadi di dlm dongeng tersebut. Latar ini berfungsi untuk memudahkan pembaca untuk membayangkan hal-hal yg digambarkan terhadap hasil karya sastra atau dongeng tersebut.
Saat menulis cerita, penulis dibutuhkan mampu memperlihatkan sebuah latar atau setting dengan sempurna dgn tujuan membuat kisah yg dibuat menjadi lebih besar lengan berkuasa & lebih hidup. Tanpa adanya sikap dr penulis mengenai latar, maka pembaca pula akan merasa kesulitan membayangkan adanya suatu insiden yg terjadi di dlm jalannya dongeng tersebut.
Baca Juga:
- 21 Jenis Novel Berdasarkan Genre
- 6 Tips Sederhana Membuat Novel
- 13 Cara Menjadi Penulis Profesional
- Unsur Intrinsik & Ekstrinsik Novel
Macam-macam Latar Cerita
Pengertian latar dongeng yg bermakna salah satu unsur penting di dlm karya sastra sudah kita ketahui bersama. Pengertian latar kisah tak hanya mengenai waktu & daerah terjadinya tetapi pula bagaimana suasana dongeng yg meliputi kondisi intelektual tokoh & masyarakatnya, bagaimana agama, moral, & masih banyak lagi.
Latar cerita yg sudah dijelaskan di dlm pengertian latar dongeng tersebut pula memuat banyak sekali macam latar yg dibagi menurut jenisnya. Macam-macam atau jenis-jenis latar tersebut antara lain: (1) latar waktu, (2) latar tempat, (3) latar suasana, (4) latar sosial, (5) latar alat, (6) latar belakang, & (7) latar integral.
Di bawah ini akan diterangkan pengertian latar kisah berdasarkan jenis-jenisnya tersebut.
1. Latar Waktu
Latar waktu merupakan salah satu macam-macam latar cerita yg harus diangkut dlm suatu karya sastra. Sesuai dgn namanya yakni latar waktu, maka di latar ini menggambarkan waktu di mana insiden di dlm cerita tersebut berlangsung. Latar waktu pula kembali dibagi menjadi dua jenis yakni latar eksplisit & latar implisit.
a. Latar Eksplisit
Latar eksplisit di dlm jenis pemahaman latar kisah yakni latar waktu yg dijabarkan dengan-cara jelas di dlm sebuah dongeng pada karya sastra. Biasanya, latar waktu eksplisit dituliskan dgn menyebutkan tanggal & jam terjadinya kejadian tersebut. Misalnya: Lina sudah berupaya menghubungi Dinda pada 7 Oktober 2020 pada pukul 18.00 WIB.
b. Latar Implisit
Sementara itu, latar implisit merupakan latar waktu yg tak disebutkan dengan-cara eksklusif & terperinci di dlm kisah tersebut & pula tak dituliskan kapan peristiwa tepatnya. Biasanya, latar waktu implisit ini ditulis dgn kalimat: pada suatu hari, tatkala itu, dikala matahari terbit, tatkala matahari terbenam, & lain sebagainya.
2. Latar daerah
Macam-macam pengertian latar kisah yg selanjutnya yakni latar kawasan. Latar daerah memperlihatkan lokasi terjadinya suatu peristiwa. Sama halnya mirip latar waktu, latar daerah pula dibagi atau bisa dijelaskan di dlm suatu dongeng dgn dua cara, yakni latar tempat eksplisit & latar kawasan implisit.
a. Latar Eksplisit
Latar eksplisit di dlm latar daerah biasanya dijelaskan dengan-cara detail & jelas. Misalnya: Ayah sudah sampai di Bandara Adi Sucipto.
b. Latar Implisit
Sementara itu, latar implisit di dlm latar tempat tak dijelaskan & tak dituliskan dgn jelas, melainkan hanya menuliskan citra kawasan saja. Misalnya: Orang itu tinggal di suatu gubuk tak berjendela.
3. Latar Suasana
Macam yg selanjutnya yakni latar suasana. Latar suasana merupakan salah satu macam-macam latar dongeng yg memperlihatkan bagaimana kondisi batin tokoh atau pelaku di dlm cerita. Di latar suasana ini biasanya pula memuat bagaimana situasi & kondisi lingkungan tokoh tersebut berada.
Meski demikian, latar suasana ini pada umumnya tak dijelaskan atau dituliskan dengan-cara rincian & gamblang pada sebuah cerita. Latar suasana biasanya disampaikan dengan-cara deskriptif di dlm suatu karya sastra. Misalnya tatkala tokoh di dlm kisah tersebut merasa terpuruk & sedih, penulis tak menggambarkannya dgn menulis bahwa tokoh tersebut sedih.
Contoh: Kakaknya yg paling bau tanah masih belum bisa berkata-kata menghadapi realita bahwa adiknya sudah tiada. Ia cuma duduk melamun sembari menundukkan kepalanya. Sesekali, ia mengusap air mata yg jatuh di pipinya.
4. Latar Sosial
Macam-macamnya yg keempat yakni latar sosial. Di dlm suatu kisah, biasanya menampung latar sosial yg isinya menandakan status sosial tokoh di dlm kisah tersebut atau bagaimana perilaku sosial yg terjadi di lingkungan sekitarnya.
Misalnya dlm suatu dongeng dikisahkan tokoh yg merupakan anak sulung & jadi tulang punggung keluarganya. Di situ, dikisahkan tokoh ini menjadi orang yg berpengaruh & diandalkan karena memang tak ada orang lain selain dirinya. Tetapi ia tetap bisa bersekolah dgn baik meski kondisi keluarganya serba terbatas.
5. Latar Alat
Latar pada pengertian latar kisah yg selanjutnya yaitu latar alat. Latar alat ini membuktikan apa saja barang-barang atau alat-alat yg dipakai sebagai pendukung huruf tokoh di dlm dongeng. Tak cuma biasa dipakai sebagai penunjang abjad dlm kehidupan sehari-harinya, barang atau alat yg dipakai ini pula ada saat tokoh memecahkan kasus.
Berbagai barang yg dipakai atau ada pada tokoh yg memerankan huruf di dlm dongeng disebut latar alat. Misalnya ponsel tokoh, barang apa yg biasa dipakai, pedang, alat mandi, & lain sebagainya.
6. Latar Belakang
Setting latar belakang ini biasanya ditulis oleh penulis mudah-mudahan pembaca mampu mengetahui bagaimana latar belakang kisah atau dongeng di dlm karya sastra tersebut terjadi. Biasanya, latar ini menceritakan bagaimana terjadinya & sejarah pertentangan di dlm cerita bisa terjadi. Fokusnya yaitu pesan yg disampaikan akan mengandung moral & amanat yg bisa dipetik.
7. Latar Integral
Terakhir, di dlm pemahaman latar dongeng terdapat latar integral. Latar integral merupakan latar yg jadi bagian paling penting untuk mendukung waktu & daerah penting terjadinya cerita. Misalnya kisah yg memuat mengenai kejadian sejarah yg terjadi pada tahun 1800-an.
Saat itu, belum ada teknologi, alat transportasi mencukupi, & listrik, sehingga tokoh harus melakukan komunikasi menggunakan surat, melaksanakan perjalanan dgn naik kuda atau kerbau lantaran tak ada transportasi modern seperti motor atau mobil, & lain sebagainya.
Baca Juga:
- Apa itu Prosa? Kenali Ciri-Ciri & Contoh Lengkap
- Pengertian Dongeng & Jenis-jenisnya
- Pengertian Fabel & Ciri-Cirinya
- Tips Menumbuhkan Minat Baca
- Pengertian & Cara Membuat Audiobook
Contoh Latar Cerita
Pengertian latar cerita, fungsi, & jenis latar cerita sudah kita pahami bersama. Saat ini, pahami pula beberapa acuan latar dongeng yg akan dibahas di bawah ini.
1. Latar Waktu
Eksplisit:
– Pagi ini saya sudah bangun & bersiap memulai aktivitas.
– Besok hari Jumat, ayah berjanji untuk tiba.
Implisit:
– Saat matahari tenggelam, ia menutup pintu rumahnya.
– Tepat tatkala ayam berkokok, gue berupaya membuka mataku.
2. Latar Tempat
Eksplisit:
– Kami sama-sama lahir & besar di Kota Bandung.
– Memilih untuk pergi ke kantin ialah opsi Tina tatkala merasa bosan dgn pekerjaannya.
Implisit:
– Sang gajah terjebak di hamparan pasir yg luas.
– Semua koleksi motor ayahku tersimpan rapi di tempatnya.
3. Latar Suasana
– Yuna pribadi menundukkan kepala & kakinya tiba-tiba lemas. Ia memegang dadanya & menitikkan air mata setelah melihat korban kecelakaan itu.
– Dengan senyum & tubuh yg tegap, Surya maju ke depan untuk menerima penghargaan yg diperolehnya.
4. Latar Sosial
– Menyadari kondisinya tatkala ini, Agung cuma bisa pasrah. Ia berjanji untuk tetap mempertahankan adik-adiknya & membagi waktunya antara bekerja paruh waktu, mengelola keluarga, & sekolah untuk dapat bertahan hidup sehabis kehilangan kedua orang tuanya.
– Bianka bisa memilih pakaian & barang apa saja yg ia inginkan. Tak perlu sulit payah mencari uang, semua kemudahan yg dimilikinya sungguh memudahkan untuknya mempunyai banyak hal yg diinginkan.
5. Latar Alat
– Si kakek terus berjalan menggunakan tongkatnya sembari mencari di mana ayam piaraannya pergi.
– Pulpen yang dipegang Anita tiba-tiba terjatuh tatkala ia menerima telepon dr suara yg tak pernah ia duga sebelumnya.
Artikel Terkait:
- Teknik Memilih Sudut Pandang (PoV)
- Langkah Mudah Menulis Novel
- Tips Menemukan Ide untuk Menulis
- 20 Penulis Novel Terkenal