√ Pengertian Konjungsi Menurut Ahli, Fungsi dan Macam-Macamnya

Pengertian Konjungsi. Konjungsi yakni kata hubung yg sungguh penting dlm suatu kalimat, sehingga pembaca akan lebih mudah memahami makna kalimat atau pemikiran penulis. Penulis mesti mengetahui penggunaan konjungsi yg sangat dibutuhkan pada setiap karya tulis, baik fiksi maupun non fiksi.

Konjungsi pula termasuk ilmu dasar yg tentu saja sudah dipelajari siapa pun semasa duduk di dingklik sekolah. Tapi, penggunaan & pengertian perihal pengertian konjungsi yg salah akan membuat kalimat menjadi rancu.

Karena itu, penulis mesti mengerti pengertian konjungsi dengan-cara umum, menurut pandangan hebat, fungsi hingga macam-macam konjungsi sesuai maknanya masing-masing.

Pengertian Konjungsi

Pengertian konjungsi ialah kata sambung atau kata hubung, yakni kata yg menghubungkan kata-kata, ungkapan atau kalimat lain yg mempunyai fungsi tertentu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian konjungsi yaitu kata atau istilah untuk menghubungkan antarkata, antarfrasa, antarklausa & antarkalimat.

Konjungsi tak dihubungkan dgn objek, tak menandakan kata-kata, ungkapan atau kalimat & sebagainya. Karena itu, kata yg sama bisa merupakan preposisi dlm potongan yg satu atau konjungsi dlm pecahan yg lain pula.

Konjungsi sendiri terbagi menjadi 2, yakni konjungsi koordinatif & konjungsi subordinatif. Perbedaan keduanya terletak pada bentuk kalimatnya. 

Konjungsi koordinatif berfungsi menyambungkan kalimat setara & bisa berdiri sendiri meski tanpa kata sambung. Sedangkan, konjungsi subordinatif berfungsi menyambung kalimat yg tak setara atau tak bisa berdiri sendiri tanpa kata sambung.

Tapi, para mahir memiliki pandangan masing-masing mengenai pengertian konjungsi. Supaya Anda lebih paham, berikut ini beberapa pengertian konjungsi Menurut para hebat.

1. Sumarlan (2003)

Menurut Sumarlan, pengertian konjungsi adalah salah satu jenis kohesi gramatikal yg dijalankan dgn cara menghubungkan satu unsur dgn yg lain dlm sebuah kalimat, paragraf atau wacana.

2. Kridalaksana (1994)

Pengertian konjungsi menurut Kridalaksana yaitu suatu kategori yg mempunyai fungsi memperluas satuan yg lain dlm konstruksi hipotaktis & menghubungkan dua satuan atau lebih dlm suatu konstruksi.

3. Chaer (2000)

Chaer berpendapat pengertian konjungsi merupakan kata-kata yg digunakan untuk menghubungkan kata dgn kata, klausa dgn klausa, atau kalimat dgn kalimat.

4. Keraf (1991: 116)

Pengertian konjungsi menurut persepsi Keraf adalah kata-kata yg menghubungkan kata-kata, kepingan-belahan kalimat atau kalimat-kalimat dlm suatu wacana.

5. Anton Moeliono (2003)

Anton Moeliono dlm bukunya yg berjudul “Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (2003), mengatakan pengertian konjungsi yakni kata yg berfungsi menghubungkan dua satuan Bahasa yg sederajat, yakni kata dgn kata, frase dgn frase atau klausa dgn klausa.

6. Guo Yiwu (1957)

Dalam bukunya yg berjudul “Fuci, Jieci, Lianci” (1957), Guo Yiwu memaparkan pengertian konjungsi adalah kata yg digunakan untuk menghubungkan dua kata atau lebih untuk menunjukkan hubungan di antaranya.

7. Li Dejin (1998)

Pengertian konjungsi menurut Li Dejin dlm bukunya yg berjudul “A Practical Chinese Grammar For Foreigners“, adalah suatu kata yg bisa memadukan dua buah kata, frase-frase atau kalimat untuk menunjukkan hubungan gramatikal dr koordinatif, alasannya balasan, keadaan , asumsi & lain-lain.

8. Guo Zhenhua (1999)

Pengertian konjungsi dr Guo Zhenhua dlm bukunya “Jianming Hanyu Yufa” pada tahun 1999 yaitu kata-kata yg bisa menggabungkan kata, frasa, klausa atau kalimat.

9. Alwi (2003)

Alwi menerangkan pengertian konjungsi sebagai kata peran yg menghubungkan dua satuan Bahasa yg sederajat, yakni kata dgn kata, frasa dgn frasa atau klausa dgn klausa. Alwi membagi konjungsi menjadi 4 golongan, yakni konjungsi koordinatif, konjungsi korelatif, konjungsi subordinatif & konjungsi antarkalimat.

10. Mulyono (2013)

Mulyono menyampaikan pengertian konjungsi ialah kata yg berfungsi menghubungkan satuan-satuan sintaksis, baik antara kata dgn kata, frase dgn frase, kalimat dgn kalimat & pula paragraf dgn paragraf.

Baca Juga: 18 Macam Konjungsi Lengkap dgn Contoh & Penjelasannya

Fungsi Konjungsi

Penulis tak cuma perlu memahami pengertian konjungsi, tetapi pula fungsinya. Karena, penggunaan konjungsi penting untuk memastikan makna suatu kalimat & mempunyai makna masing-masing, sehingga tak bisa sembarang pilih menggunakannya. Berikut ini, beberapa fungsi konjungsi.

1. Bertindak sebagai kata penghubung suatu kalimat dgn kalimat

2. Bertindak sebagai kata penghubung suatu paragraf dgn paragraf

3. Bertindak sebagai kata penghubung suatu klausa dgn klausa

4. Bertindak sebagai kata penghubung suatu frasa dgn frasa

5. Bertindak sebagai kata penghubung suatu kata dgn kata

Baca Juga: Pengertian Kalimat, Unsur, & Lengkap dgn Contoh SPOK-nya

Macam-macam Konjungsi 

Penggunaan konjungsi dlm sebuah kalimat sangatlah berperan penting, supaya pembaca tak kebingungan mengetahui gagasan penulis. Karena itu, penulis tak hanya perlu mendalami pengertian konjungsi tetapi pula macam-macam konjungsi.

1. Konjungsi Intrakalimat 

Konjungsi antarkalimat atau antar klausa yaitu jenis konjungsi yg menghubungkan antara klausa induk & klausa anak. Konjungsi jenis ini ialah kata yg menyambungkan klausa dgn klausa, frasa dgn frasa & satuan kata dgn kata. 

Penggunaan konjungsi intrakalimat ini terletak di penggalan tengah kalimat. Konjungsi intrakalimat terbagi menjadi tiga yakni konjungsi koordinatif, konjungsi subordinatif & konjungsi korelatif. 

Contoh kalimat dgn konjungsi intrakalimat:

  • Ibu memasak nasi kemudian menyiapkan lauk pauk.
  • Dito bermain layangan sesudah pulang sekolah.
  • Tidak hanya basuh wajah, bahkan kami meluangkan untuk mandi & berenang di pemandian air hangat itu sehingga badan kita sehat.

a. Konjungsi Koordinatif 

Konjungsi koordinatif yakni jenis konjungsi yg berfungsi menghubungkan dua unsur atau lebih, baik kata maupun klausa memiliki kedudukan yg setara. Konjungsi koordinatif cuma memakai satu kata untuk memadukan dua klausa yg mempunyai status setara. Adapun konjungsi koordinatif, antara lain dan, serta, atau, tetapi, melainkan, padahal, sedangkan. 

Contoh kalimat dgn konjungsi koordinatif:

  • Andin adalah anak yg periang, Sedangkan Aldebaran penduduknya pendiam.
  • Adik baru saja pulang dr sekolah, kemudian ia pergi lagi untuk bermain

b. Konjungsi Subordinatif 

Konjungsi subordinatif ialah jenis konjungsi yg berfungsi menghubungkan dua klausa atau lebih yg berlawanan status sintaksisnya. Karena kedua klausa dlm konjungsi subordinatif tak setara, klausa yg memiliki tingkatan lebih tinggi disebut induk kalimat. Sedangkan, klausa yg lebih rendah disebut anak kalimat.

Konjungsi subordinatif ini pun banyak jenisnya, antara lain agar, untuk, supaya, karena, lantaran, mirip, seolah-olah, kalau, semenjak, ketika, andaikan, walaupun, bahwa & lain sebagainya.

Contoh kalimat dgn konjungsi subordinatif:

  • Aldebaran & Nino mampu untuk menuntaskan proyek Biologi dgn baik.
  • Reyna tak mau belajar, sehingga ia tak bisa melakukan ujian

c. Konjungsi Korelatif

Konjungsi korelatif ialah konjungsi yg menghubungkan dua kata setara, baik kata, frasa, klausa atau kalimat. Konjungsi korelatif sama halnya konjungsi koordinatif, tetapi konjungsi ini terdiri atas beberapa adonan kata. 

Penulis bisa menggunakan konjungsi korelatif ini bisa digunakan pada kalimat majemuk setara atau sintaksis. Kalimat konjungsi korelatif merupakan suatu kalimat yg tersusun atas dua klausa atau lebih. 

Tanpa kata hubung, suatu kalimat akan menjadi ambigu, rancu & sulit diketahui. Sedangkan, kalimat yg memakai konjungsi korelatif disebut kalimat korelatif yg umumnya berupa kalimat majemuk.

Kata penghubung atau konjungsi korelatif, biasanya meliputi demikian-sehingga, baik-maupun, tak hanya-tetapi juga, tak hanya-bahkan, bukannya-melainkan, jangankan-melainkan, sedemikian rupa-sehingga & entah-entah.

Contoh kalimat dgn konjungsi korelatif:

  • Semua orang tak hanya mengikuti diskusi itu, tetapi pula harus ikut aktif mengemukakan pendapatnya.
  • Bukan cuma Tiara yg bisa bernyanyi, melainkan Lyodra pula bisa!

2. Konjungsi Antar Kalimat 

Konjungsi antarkalimat ialah jenis konjungsi yg berfungsi menghubungkan dua kalimat, tetapi masing-masing berbentukkalimat sendiri. Konjungsi antar kalimat ini digunakan untuk memperlihatkan perbedaan makna.

Penggunaan konjungsi antar kalimat ini umumnya pada bagian permulaan kalimat. Tapi, penulis pula bisa meletakkannya sesudah tanda titik, tanda tanya & tanda seru dlm beberapa perkara.

Adapun konjungsi antar kalimat yg memiliki makna masing-masing, antara lain walaupun demikian, biarpun, sesudah itu, sebelum itu, oleh lantaran itu, sebaliknya, bekerjsama, dgn demikian, malahan, namun & akan tetapi.

Contoh kalimat dgn konjungsi antarkalimat:

  • Raffi Ahmad menjadi orang kaya. Sesungguhnya, semua itu karena ia bekerja keras semenjak muda.
  • Dadang makan hanya dgn sepotong ikan asin. Bahkan, Dadang acap kali makan tanpa lauk.

3. Konjungsi Antar Paragraf

Konjungsi antar paragraf yakni jenis konjungsi yg berfungsi menghubungkan dua paragraf menjadi satu paragraf yg koheren & sistematis. Konjungsi antar paragraf ini digunakan untuk memulai suatu paragraf, yg memiliki korelasi dgn paragraf sebelumnya.

Adapun konjungsi antar paragraf yg lazimnya digunakan, meliputi apalagi lagi, disamping, oleh lantaran itu, menurut , jadi & pun.

Contoh kalimat dgn konjungsi antar paragraf:

  • Reyna ialah anak yg periang semenjak kecil. Ia sangat senang bermain bersama ayah & ibunya. Walaupun anak tunggal, Reyna tak pernah manja. Ia selalu menolong pekerjaan ibunya tanpa diminta. Akan tetapi, kini semua momen itu tingkat kenangan. Kecelakaan lalu lintas telah merenggut kebahagiaan Reyna.

Terlebih lagi, Reyna kehilangan ayah & ibunya sekaligus. Beruntungnya, Reuna masih bisa dikeluarkan dr kendaraan beroda empat sebelum meledak.

Berdasarkan kisah saksi mata, kendaraan beroda empat datang-tiba oleng & jatuh ke jurang. Saksi mata yg menyaksikan pribadi gesit menolong, akan tetapi posisi ayah & ibu Reyna yg terjepit sudah sulit dievakuasi.

Baca Juga: 15 Jenis Kata Hubung Lengkap dgn Contohnya

Macam-macam Konjungsi Berdasarkan Fungsinya 

Macam-macam konjungsi tak cuma 3 yg sudah disebutkan di atas, tetapi pula dikelompokkan lagi berdasarkan fungsinya. Berikut ini, macam-macam konjungsi menurut fungsinya.

1. Konjungsi Aditif (adonan) 

Konjungsi aditif atau adonan merupakan salah satu konjungsi koordinatif yg berfungsi menggabungkan dua kata, frasa & klausa yg memiliki kedudukan sama. Adapun konjungsi aditif, antara lain dan, lagi pula, serta.

Contoh kalimat dgn konjungsi aditif:

  • Faishal sedang belajar serta makan dengan-cara serentak.

2. Konjungsi Pertentangan 

Konjungsi pertentangan yakni suatu jenis konjungsi yg berfungsi menghubungkan dua kalimat yg sederajat, namun kedua kalimat itu berlawanan. Kalimat kedua lazimnya lebih penting, dibandingkan kalimat pertama. Adapun konjungsi pertentangan yg sering digunakan, antara lain sebaliknya, padahal, melainkan, akan tetapi, Sedangkan & namun.

Contoh kalimat dgn konjungsi kontradiksi:

  • Lusi tak pergi, melainkan sedang tak ada di kamar.

3. Konjungsi Disjungtif (opsi) 

Konjungsi disjungtif atau pilihan merupakan jenis konjungsi yg berfungsi menghubungkan dua unsur sederajat dgn tujuan yg berbeda. Adapun konjungsi disjungtif yg sering digunakan tergolong, maupun, baik-baik, entah-entah & atau.

Contoh kalimat dgn konjungsi disjungtif:

  • Baik Rona maupun Jenny, keduanya sama-sama cantik.

4. Konjungsi Waktu 

Konjungsi waktu adalah jenis konjungsi yg berfungsi untuk menjelaskan hubungan waktu antara dua hal atau kejadian. Adapun konjungsi waktu, meliputi apabila, bila, hingga, saat, sebelum, sampai, selama, sementara, sesudah, setelah, sejak & tatkala.

Contoh kalimat dgn konjungsi waktu:

  • Ine sudah sampai rumah, setelah sepanjang hari di kampus.

5. Konjungsi Final (tujuan)

Konjungsi final atau tujuan adalah jenis konjungsi yg berfungsi menerangkan maksud & tujuan dr kejadian atau langkah-langkah. Adapun konjungsi selesai yg lazimnya dipakai, termasuk untuk, supaya, supaya & guna.

Contoh kalimat dgn konjungsi tamat:

  • Krisdayanti membeli tas baru untuk menghadiri ijab kabul sepupunya.

6. Konjungsi Akibat

Konjungsi balasan pula disebut sebagai konjungsi konsekutif, yg berfungsi menerangkan akhir dr terjadinya suatu kejadian atau insiden tertentu. Adapun konjungsi balasan yg sering digunakan, antara lain sehingga, sampai & Akibatnya.

Contoh kalimat dgn konjungsi akibat:

  • Rendi jarang gosok gigi, jadinya giginya sakit.

7. Konjungsi Syarat

Konjungsi syarat merupakan jenis konjungsi untuk menghubungkan dua unsur yg memiliki hubungan syarat di dalamnya. Adapun konjungsi syarat yg sering digunakan termasuk kalau, apabila, jikalau, bilamana & asalkan.

Contoh kalimat dgn konjungsi syarat:

  • Bila nenek pulang detik ini juga, gue akan pribadi berhambur memeluknya.

8. Konjungsi Tak Bersyarat

Konjungsi tak bersyarat memiliki fungsi menjelaskan kalau terjadinya suatu hal tak membutuhkan syarat tertentu. Adapun konjungsi tak bersyarat, antara lain walaupun, biarpun, sekalipun, kendatipun, & meskipun/

Contoh kalimat dgn konjungsi tak bersyarat:

  • Lisa tetap pergi ke sekolah sekalipun cuaca sedang hujan deras.

9. Konjungsi Perbandingan

Konjungsi perbandingan adalah jenis konjungsi yg berfungsi membandingkan dua hal tertentu. Adapun konjungsi perbandingan, antara lain sebagai, seakan-akan, umpama, sebagaimana, menyerupai, bak & bagaikan.

Contoh kalimat dgn konjungsi perbandingan:

  • Umpama kedua orangtuanya masih ada, Elsa niscaya lebih senang.

Baca Juga: Klausa: Pengertian, Ciri-ciri, Klasifikasi & Contoh Lengkapnya

10. Konjungsi Pembenaran

Konjungsi pembenaran yakni jenis konjungsi yg berfungsi menghubungkan dua hal dgn cara membenarkan suatu hal pada induk kalimat. Konjungsi pembenaran ini pula menolak hal yg lainnya pada anak kalimat. Adapun konjungsi pembenaran, mencakup walaupun, biarpun, sungguhpun, kendatipun & walaupun.

Contoh kalimat dgn konjungsi pembenaran:

  • Diah tetap pergi ke pasar kendatipun badannya masih kurang sehat.

11. Konjungsi Sebab

Konjungsi alasannya pula disebut selaku konjungsi kausal ialah jenis konjungsi yg berfungsi menerangkan suatu peristiwa atau peristiwa karena penyebab tertentu. Kata penghubung atau konjungsi karena yg sering digunakan dlm kalimat, termasuk alasannya, karena, karena itu & lantaran itu.

Contoh kalimat dgn konjungsi alasannya:

  • Elsa tak masuk sekolah karena sakit.

12. Konjungsi Urutan

Konjungsi urutan yaitu jenis konjungsi yg berfungsi menyatakan urutan akan sesuatu hal dlm kalimat. Adapun konjungsi urutan yg sering dipakai dlm kalimat, tergolong mula-mula, kemudian, & kemudian.

Contoh kalimat dgn konjungsi urutan:

  • Rebus dahulu airnya sampai mendidih, kemudian masukkan serai & daun teh untuk menciptakan minuman herbal.

13. Konjungsi Penanda

Konjungsi penanda yaitu jenis konjungsi yg memperlihatkan penandaan terhadap suatu kejadian atau kejadian dlm kalimat. Adapun kata penghubung atau konjungsi penanda yg sering dipakai, tergolong misalnya & umpama.

Contoh kalimat dgn konjungsi penanda:

  • Di kelas 12 IPS 3 terkenal dgn para muridnya yg inovatif, misalnya Riki.

14. Konjungsi Situasi

Konjungsi situasi yaitu konjungsi yg menerangkan suatu perbuatan atau kejadian yg terjadi maupun berjalan dlm waktu tertentu. Adapun konjungsi suasana yg sering dipakai, mencakup sedang, padahal, sedangkan & sambil.

Contoh kalimat dgn konjungsi suasana:

  • Adit tetap ke rumah pamannya padahal kakinya masih sakit.

15. Konjungsi Pembatasan

Konjungsi pembatasan yaitu jenis konjungsi yg menyatakan pembatasan terhadap sesuatu hal atau batas-batas yg bisa dijelaskan maupun disebutkan. Adapun konjungsi pembatasan yg sering digunakan, termasuk kecuali, selain & asal.

Contoh kalimat dgn konjungsi pembatasan:

  • Selain petugas kesehatan, yg lain tak boleh masuk ke ruangan administrasi.

  √ Kalimat Opini: Pengertian, Ciri-Ciri, Perbedaan, dan Contoh Lengkap