√ Pengertian Koersi, Ciri, Bentuk, Tahapan, dan Contohnya

Contoh Koersi

Akomodasi dlm sosiologi bisa dibilang sebagai cara yg sering digunakan untuk menuntaskan aneka macam jenis persoalan sosial. Penyeleasian dilema dapat dituntaskan dgn cara mempertemukan dua belah pihak atau melibatkan pihak ketiga. Banyak cara fasilitas ada yg menggunakan cara yg aktual, namun pula ada yg menggunakan kekerasan.

Salah satu teladan kemudahan yg membuat salah satu pihak tertekan merupakan koersi. Oleh karena itulah pada postingan ini akan membicarakan ihwal pengertian koersi, ciri, bentuk, tahapan, & umpamanya.

Koersi

Penyelesaian dilema harusnya dapat dilakukan dgn menentukan cara yg paling tepat & untuk kebaikan bareng . Cara koersi merupakan cara yg kurang tepat dlm menuntaskan aneka macam masalah sosial di Indonesia pada dikala ini.

Apabila kita lihat sekilas mungkin akomodasi ini hampir sama dgn kompromi, tetapi dlm prakteknya sangat berbeda. Kompromi melaksanakan diskusi dgn hati-hati, sementara koersi dgn tindakan yg kurang baik.

Koersi ini biasanya banyak diseleksi seseorang yg merasa memiliki kekuasaan atau kekutan yg lebih. Cara yg tak begitu mempunyai usulanyg paling penting dilema yg dihadapi segera selesai. Hal tersebut disebabkan kurangnya kesanggupan dlm mengkontrol emosi seseorang.

Pengertian Koersi

Koersi adalah penyelesaian duduk perkara dgn cara kekerasan atau dilaksanakan dgn paksaan untuk menemukan solusi yg sesuai dgn cita-cita. Koersi dipakai untuk kontrol sosial apabila tak terjadi titik temu dlm penyelesaian problem.

Koersi lazimnya merupakan alternatif pilihan yg paling tamat sesudah melaksanakan segala kemudahan yg ada selain ajudikasi. Cara koersi banyak dipakai untuk kepentingan pribadi & bukan merupakan duduk perkara yg melibatkan banyak pihak.

Setiap akomodasi yg dijalankan niscaya mempunyai kekurangan & keunggulan yg berlainan pada setiap aspeknya. Kelemahan yg dimiliki cara ini tentu paksaan yg diberikan & mungkin dapat menimbulkan permasalahan terhadap mental seseorang, sementara kelebihannya permasalahan akan lebih singkat selesai dgn cepat.

Pengertian Koersi Menurut Para Ahli

Berikut merupakan pemahaman koersi berdasarkan para andal, antara lain;

  1. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Koersi adalah proses akomodasi yg memakai tekanan pada salah satu pihak sehingga ada salah satu pihak yg lemah atas bentuk langkah-langkah sosial yg sudah dilaksanakan salah satu pihak. Penyelesaian dilema ini lebih memaksakan kehendak salah satu pihak yg mempunyai kekuatan lebih.
  2. Rahmawati & Kusumantoro (2019), Koersi yakni cara yg digunakan untuk memaksa pihak yg bersegketa untuk menyelenggarakan perdamaian. Paksaan dapat berupa fisik maupun psikologi, hal tersebut apabila dikerjakan dibutuhkan mampu menuntaskan permasalahan dgn cepat.

Ciri Koersi

Berikut merupakan beberapa ciri fasilitas jenis koersi. Antara lain;

  1. Terdapat Permasalah, untuk melakukan acara kemudahan syarat khususnya ialah permasalahan yg akan dihadapi.
  2. Melibatkan dua belah pihak, tatkala terjadi konflik pasti ada pihak yg berdebat. Dua pihak ini merupakan pokok masalah yg terjadi. Setiap melaksanakan fasilitas dgn cara koersi pasti melibatkan pihak tersebut.
  3. Terdapat pihak yg tertindas, penyelesaian problem dgn cara ini niscaya akan ada salah satu pihak yg merasa dirugikan.
  4. Menggunakan cara kekerasan, alternatif penyelesaian dilema yg meggunakan cara yg dinilai yg kurang baik.
  5. Menggunakan kekuatan fisik, pihak yg ingin mengungguli perdebatan memakai kekuatan fisik.

Bentuk Koersi

Berikut merupakan beberapa bentuk koersi yg sering kita jumpai di lingkungan penduduk , antara lain;

  1. Koersi Fisik

Salah satu bentuk penyelesaian dgn menggunakan langkah-langkah yg merugikan orang lain untuk memenangkan suatu permasalah. Hal-hal tersebut tentu bukan solusi yg baik untuk suatu permasalahan. Banyak tindakan koersi fisik salah satunya merupakan hukuman mati, mendapatkan jajahan dr negara lain, & lain-lain.

  1. Koersi Non Fisik

Ancaman yg diberikan dgn cara memakai verbal & goresan pena. Acaman tersebut biasanya mempunyai kekuatan tersendiri. Tatkala memakai tulisan harus dipatuhi & tak bisa ditolak contohnya undang-undang. Apabila tindakan yg berbentuk verbal mampu kita ibaratkan ancaman yg dengan-cara intens diberikan pada seseorang.

Tahapan Koersi

Langkah-langkah sebelum dipilihnya cara fasilitas dgn koersi antara lain,

  1. Munculnya permasalahan, ini merupakan tahap awal apabila ingin dilakukan sebuah akomodasi. Dapat dikatakan hal ini penyebab adanya fasilitas.
  2. Pemilihan alternatif penyelesaian problem, pemilihan jenis akomodasi yg dipakai merupakan hal yg sangat penting berkaitan dgn permasalahan yg akan tertuntaskan. Tatkala sudah memilih cara yg tepat baru melanjutkan pada tahap berikutnya.
  3. Mempertemukan dua belah pihak, penyelesaian persoalan yg telah terjadi. Penyelesaian duduk perkara menggunakan cara ini lazimnya banyak yg lebih pada langkah-langkah yg memaksakan. Paksaan mampu berasal dr sebuah peraturan atau dr pihak yg salah satu pihak.
  4. Pengambilan keputusan, keputusan yg diambil bersifat sepihak yg tak mampu di tolak. Segala hal yg telah diputuskan mesti diterima dgn baik.

Contoh Koersi

Berikut merupakan beberapa contoh koersi yg ada di lingkungan sosial kita,

  1. Mengintimidasi

Cara yg paling cepat untuk menciptakan seseorang memutusakan suatu hal ialah  dgn memperlihatkan tekanan. Tekanan yg dijalankan dengan-cara terus menerus akan membuat seseorang merasa tak nyaman. Rasa tak nyaman ini dimanfaatkan oleh seseorang untuk mendesak memutuskan suatu hal.

Semakin sering didesak maka akan makin katakutan. Ketakutan yg timbul akan menciptakan seseorang merasa tersudutkan & secepatnya lari dr kondisi tersebut. Cara ini sering dipakai dlm sebuah permasalahan dengan-cara personal.

  1. Mengancam

Permasalah yg sedang dihadapai biasanya diselesaikan dgn cara yg licik. Cara tersebut berupa ancaman yg ditujukan pada pihak yg terkait. Ancaman yg dilaksanakan mampu dgn cara banyak sekali hal bahkan melibatkan pihak luar.

Ancaman bisa berkaitan dgn pekerjaan, keluarga, lingkungan, keselamatan, ketentraman, & lain-lain. Atas ancaman yg tekah diberikan diharapkan dapat mencapai persetujuan yg sudah dibentuk. Semakin menakutkan ancaman yg dibentuk maka dibutuhkan dapat secepatnya menuntaskan permaslahan.

  1. Boikot

Cara yg cukup kejam untuk menghentikan suatu pertentangan yg sedang terjadi. Memboikot salah satu pihak biar mau melakukan beberapa persetujuan yg diharapkan. Boikot dapat dikerjakan dgn cara yg nyata & negatif. Tatkala melaksanakan boikot salah satu pihak akan mengucapkan beberapa ancaman yg diperlukan dapat memunculkan rasa takut pada pihak terkait & menyepakati suatu perjanjian.

Ketika sudah mencapai sebuah persetujuan maka aktivitas boikot yg dikerjakan akan diberhentikan dengan-cara perlahan atau dengan-cara pribadi. Cara boikot kadang menciptakan pihak lain ikut campur & membuat segala hal yg dilaksanakan menjadi terbatas.

  1. Mogok kerja

Bentuk perlawanan seorang karyawan pada atassan. Kumpulan karyawan akan melakukan penentangan pada pihak yg mempunyai perusahaan dgn cara mogok kerja. Mogok kerja merupakan sesuatu yg cukup ampuh untuk menyelesaikan permaslahan yg terjadi. Mogok kerja yg dilakukan dibutuhkan mampu membuat pihak atasan merasa tak nyaman.

Apabila mogok terjadi dengan-cara terus menerus, maka akan menyebabkan kerugian yg besar pada perusahaan. Perusahaan akan berupaya menuruti apa yg dikehendaki dgn segala pertimbangan biar karyawan mau untuk bekerja lagi.

  1. Undang-Undang

Peraturan perundang-seruan yg mengikat & tak dapat diubah begitu saja merupakan contoh riil terjadi penyelesaian dilema dgn cara koersi. Apa yg telah tertulis di undang-undang tak bisa dikesampingkan bagi seseorang yg melaksanakan pelanggaran. Koersi jenis ini merupakan koersi yg kasatmata, dgn menjalankan peraturan perundang-ajakan yg tepat.

  1. Penjajahan di Masa usaha

Penjajah melaksanakan kegiatan yg semena-mena pada negara yg dijajah. Mereka akan melaksanakan segala hal yg menguntungkan tanpa mengamati kondisi negara yg dijajah. Banyak acuan akomodasi dgn cara koersi di masa penjajahan. Pihak yag paling merasakan dampaknya yaitu penduduk pribumi atau penduduk asli Indonesia. Segala keputusan dilakukan dengan-cara sepihak sehingga banyak yg tak yakin.

  1. Hukuman Mati

Bentuk hukuman yg tak dapat di tolak oleh seseorang atas kesalahan yg dilaksanakan. Hukuman ini umumnya bersifat pemaksaan yg telah disepakati oleh pihak-pihak yg bersangkutan. Tindakan ini jelas merugikan salah satu pihak yg terlibat dlm permasalahan tersebut.

Nah, itulah tadi postingan yg bisa kami bagikan pada semua pembaca berkenaan dgn pemahaman koersi menurut para ahli, ciri, bentuk, tahapan, & umpamanya yg mudah didapatkan dlm kehidupan sehari-hari. Semoga bisa mengedukasi.

Daftar Sumber Tulisan

Rahmawati, F & Kusumantoro, S. M. 2019. Pengantar Ilmu Sosiologi. Klaten: Cempaka Putih.

  √ Pengertian Atribusi Sosial, Teori, Jenis, dan Contohnya