Daftar Isi
Pengertian Kata Baku. Penggunaan pengertian kata baku mesti dipahami & dipraktekkan dgn tepat. Hal ini karena pengertian kata baku masih digunakan di aneka macam faktor untuk tata penulisan bahasa Indonesia yg baik & benar. Penggunaan kata baku ini pula tak boleh asal-asalan & harus diperiksa tepat atau tidaknya.
Dalam berkomunikasi atau beraktivitas, beberapa aspek masih memakai pengertian kata baku untuk penerapannya, baik dengan-cara verbal maupun tertulis. Jika di suatu goresan pena, pengertian kata baku umumnya dipakai untuk surat-menyurat instansi, penulisan karya ilmiah, & pidato.
Selain selaku alat komunikasi di instansi atau di institusi, penggunaan pengertian kata baku ini seharusnya dipakai di faktor-aspek lain yg tetap menyesuaikan kondisi & suasana yg berlaku. Pengertian kata baku biasanya sudah terdapat di aturan dlm Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Tak cuma itu, pemakaian bahasa Indonesia yg tepat, yg sesuai dgn penulisan, & menyanggupi kriteria kata baku sudah diatur penggunaannya di dlm Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Penggunaan bahasa Indonesia yg baik & benar mampu ditandai dgn pemilihan kata yg dipakai.
Tapi apa bekerjsama pengertian kata baku itu?
Pengertian Kata Baku
Menurut KBBI, kata baku yg terdapat di dlm pengertian kata baku merupakan alat tolok ukur yg berlaku untuk kuantitas atau kualitas yg ditetapkan menurut kesepakatan & standar yg berlaku. Dalam konteks ini, pengertian kata baku bisa diartikan sebagai tolok ukur kata yg ditetapkan menurut komitmen & standar.
Kesepakatan & standar yg dimaksud yaitu yg mengacu pada KBBI & PUEBI. Di dlm PUEBI, ada berbagai aturan & janji mengenai ragam pemakaian bahasa, seperti bagaimana pengertian kata baku tercipta. Karena dlm konteks komunikasi, penutur akan menimbang-nimbang musuh bicara, isi pembicaraan, & kondisi obrolan.
Kosakata pengertian kata baku yakni kosakata bahasa Indonesia yg sesuai dgn Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) & Ejaan yg Disempurnakan (EYD), atau yg saat ini menjadi Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Mengingat sejarah yg berlaku, EYD sudah berlaku semenjak tahun 1972. Selanjutnya pada tanggal 26 November 2016, EYD resmi digantikan dgn eksistensi PUEBI. Dan hingga sampai tatkala ini, PUEBI lah yg menjadi ajaran & tatkala ini PUEBI masuk edisi keempat menurut oleh Peraturan Menteri Pendidikan & Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015 tanggal 26 November 2016.
Atas banyak sekali dasar yg sudah disebutkan di atas, maka pengertian kata baku dipakai sebagai pola resmi di dlm kaidah bahasa, mudah-mudahan masyarakat mempunyai rujukan ragam bahasa yg sama & seragam. Penggunaan kata baku ini bisa dengan-cara tertulis maupun tak tertulis.
Penggunaan pengertian kata baku ini memiliki tujuan bahasa yakni mempersatukan bangsa. Terlebih kita tahu di Indonesia ada lebih dr 800 bahasa yg berbeda. Sehingga dengan-cara tak langsung, penerapan kata baku menjadi pemersatu bangsa & kata baku yg baik & benar jikalau digunakan mampu mempersatukan penduduk -penduduk menjadi satu bangsa.
Menurut PUEBI & Sastra Indonesia (2019), pengertian kata baku biasa digunakan dlm hal situasi-suasana resmi, contohnya seperti dikala pidato kepresidenan, undang-undang pidato kenegaraan, surat menyurat di dlm kedinasan, karya ilmiah, & lain-lain.
Seorang jago yakni Kosasih & Hermawan (2012) mengemukakan pendapatnya bahwa pengertian kata baku yakni kaidah standar yg dimaksud, dapat berbentukEjaan yg Disempurnakan (EYD), tata bahasa baku, & kamus.
Selanjutnya, seorang ahli yakni Sukirman (2016) mengungkapkan bahwa pengertian kata baku ada yg berasal dr bahasa Indonesia, ada pula yg berasal dr bahasa daerah atau bahasa asing yg sudah disesuaikan dgn ejaan bahasa Indonesia resmi.
Sementara itu, Moeliono (1988) berpendapat bahwa kata baku di dlm bahasa Indonesia baku yakni salah satu dr variasi bahasa Indonesia yg ada, bahasa yg baik & benar. Artinya, pemakaian ragam bahasa yg harmonis dgn sasarannya & yg di samping akan mengikuti kaidah bahasa yg tepat.
Di sisi lain, Ernawati Waridah mengungkapkan bahasa baku di dlm pengertian kata baku yaitu ragam bahasa yg cara pengucapan & penulisannya sesuai dgn kaidah-kaidah standar. Kaidah standar yg paling baru ialah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), tata bahasa baku, & kamus biasa .
Pengertian kata baku umumnya digunakan pada penulisan formal. Contoh penulisan formal seperti di pengadilan, rapat organisasi, presentasi ilmiah, & lain sebagainya. Kata baku di dlm ragam ilmiah maupun ragam formal mempunyai tujuan untuk mempergunakan potensi bahasa Indonesia, mirip memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori, atau adonan dr keempat faktor tersebut.
Sedangkan suatu kata dianggap tak baku apabila kata yg dipakai tak sesuai dgn kaidah bahasa Indonesia. Tidak bakunya suatu kata tak hanya disebabkan lantaran salah penulisan, namun pula disebabkan oleh pengucapan yg salah & bisa pula lantaran penyusunan kalimat yg kurang tepat & umumnya dipakai untuk percakapan sehari-hari.
Sehingga dr aneka macam pernyataan di atas ditarik kesimpulan bahwa pengertian kata baku adalah kata yg sesuai dgn kaidah & aliran kebahasaan yg sudah ditetapkan. Pedoman kebahasaan tersebut di antaranya EYD atau yg selanjutnya ada di PUEBI, KBBI, & kamus bahasa. Pengertian bahasa baku digunakan untuk hal yg bersifat resmi, mirip teks pidato & surat resmi.
Baca Juga:
- Penggunaan Kata Di yang Benar
- Penggunaan Tanda Baca yg Benar
- Macam-Macam Konjungsi
- Penggunaan Huruf Kapital yg Benar
Tujuan Kata Baku
Penggunaan & pengertian pengertian kata baku ini dipakai berdasarkan tujuan yg memang sudah ditetapkan. Pada dasarnya, tujuan pembakuan bahasa ialah agar tercapai bahasa yg cermat, tepat, & efisien di dlm komunikasinya; dlm relasi ini perlu ditetapkan kaidah berupa aturan pegangan yg tepat di bidang ejaan, kosakata, tata bahasa, & peristilahan (Halim: 1976).
Untuk menindaklanjuti tujuan utama di atas, maka diharapkan tiga langkah untuk mencapai tujuan kata baku.
1. Kodifikasi
Kata baku di dlm penggunaan bahasa perlu dilaksanakan kodifikasi atau pencatatan kaidah terlebih dahulu. Kodifikasi dilakukan lewat inventarisasi agar menghasilkan kodifikasi yg sesuai dgn kaidah yg berlaku.
2. Elaborasi
Setelah melakukan tahap kodifikasi & sudah dikelompokkan di dlm inventarisasi, maka diperlukan penjelasan terperinci. Elaborasi dilaksanakan guna menyebarluaskan hasil kodifikasi yg sudah dilakukan sebelumnya.
3. Implementasi
Implementasi atau pelaksanaan hasil usaha pada langkah kodifikasi & elaborasi yg sudah dikerjakan sebelumnya.
Fungsi Kata Baku
Tentu saja digunakannya pengertian kata baku bukan tanpa alasan. Selain mirip yg sudah diterangkan pada pengertian kata baku bahwa kata baku ini memiliki tujuan sebagai fatwa kebahasaan mudah-mudahan seragam & sama sehingga diinginkan mampu menjadi pemersatu bangsa, inilah banyak sekali fungsi penggunaan pengertian kata baku yg lain.
1. Sebagai Pemersatu
Pengertian kata baku diterapkan sebagai pemersatu masyarakat di Indonesia. Hal ini karena di Indonesia mempunyai lebih dr 800 bahasa yg berlainan. Sehingga kata baku dipakai untuk menghubungkan semua penutur dr aneka macam macam bahasa daerah yg berlainan-beda.
Dengan memakai bahasa baku di dlm kata baku, maka masyarakat-masyarakat di aneka macam tempat Indonesia seolah dipersatukan menjadi satu bangsa dgn identitas yg sama yakni bangsa Indonesia.
2. Sebagai Pemberi Ciri Khas
Penggunaan pada pengertian kata baku ini pula selaku ciri khas suatu negara. Di Indonesia, masyarakatnya diwajibkan atau diharuskan memakai bahasa baku yaitu bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Melalui fungsi tersebut, maka pengertian kata baku di bahasa Indonesia diharap mampu memperkuat rasa nasionalisme penduduk kawasan.
3. Pembawa Kewibawaan
Pengertian kata baku pula diharap mampu menenteng wibawa atau prestise seseorang atau masyarakat Indonesia. Tujuan pembawaan kewibawaan bersangkutan dgn perjuangan seseorang dlm mencapai kesederajatan dgn peradaban yg dikagumi lewat pemerolehan bahasa baku.
Seperti yg kita tahu, orang yg terbiasa atau cakap memakai bahasa Indonesia yg baik & benar & mengetahui pengertian kata baku dinilai lebih berwibawa & berpendidikan di mata penduduk luas.
4. Sebagai Kerangka Acuan
Pengertian kata baku mempunyai fungsi sebagai tolok ukur untuk menganggap & memilih penggunaan bahasa yg tepat sesuai dgn acuan & kaidah yg telah disepakati.
Baca Juga:
- Penggunaan Kata Hubung yg Benar
- Perbedaan Singkatan & Akronim
- Jenis-Jenis Kata Kerja dan Contohnya
- Jenis-Jenis Kata Majemuk & Contohnya
Ciri-ciri Kata Baku
Untuk membedakan apakah kata yg digunakan merupakan pengertian kata baku atau tak baku, maka diperlukan karakteristik untuk membedakannya. Karakteristik atau ciri-ciri pengertian kata baku digunakan sebagai pola menilai kata tersebut baku atau tidak.
Berikut ini merupakan ciri-ciri kata baku yg perlu dimengerti.
1. Tidak Dipengaruhi Bahasa Daerah
Kata baku tak dipengaruhi oleh bahasa daerah, selaku contoh:
Kata baku: saya, merasa, ayah, dimantapkan.
Kata tak baku: gue, ngerasa, bokap, dimantepin.
2. Tidak Dipengaruhi Bahasa Asing
Kata baku tak dipengaruhi oleh bahasa abnormal, selaku contoh:
Kata baku: banyak guru, itu benar, peluang lain.
Kata tak baku: banyak guru-guru, itu ialah benar, lain potensi .
3. Eksplisit
Pada pemakaian imbuhan kata baku, lazimnya eksplisit, sebagai contoh:
Kata baku: ia menyimak radio, anak itu menangis, kami bermain bola di lapangan.
Kata tak baku: ia dengarkan radio, anak itu nangis, kami main bola di lapangan.
4. Bukan Bahasa Percakapan
Kata baku bukan merupakan bahasa percakapan, selaku contoh:
Kata baku: bagaimana, begitu, tidak, menghubungi.
Kata tak baku: gimana, gitu, nggak, nelpon.
5. Digunakan Sesuai dgn Konteks Kalimat
Kata baku dipakai sesuai dgn konteks kalimat, sebagai contoh:
Kata baku: terdiri atas, berisikan, seorang pasien, sehubungan dengan.
Kata tak baku: terdiri, seseorang pasien, sehubungan.
6. Tidak Terkontaminasi atau Tidak Rancu
Kata baku tak terkotori atau tak rancu, selaku contoh:
Kata baku: meminimalisir waktu, menangani berbagai ketinggalan.
Kata tak baku: mempersingkat waktu, mengejar ketertinggalan.
7. Tidak Mengandung Arti Pleonasme
Kata baku tak mengandung arti pleonasme atau majas yg mempunyai arti sama, selaku contoh:
Kata baku: para juri, maju, hadirin.
Kata tak baku: para juri-juri, maju ke depan, para hadirin.
8. Tidak Mengandung Hiperkorek
Kata baku tak mengandung hiperkorek, sebagai contoh:
Kata baku: lembab, izin, khusus.
Kata tak baku: lembab, ijin, khusus.
Penggunaan Kata Baku
Untuk mengetahui bagaimana contoh penggunaan pengertian kata baku, berikut ini contoh keadaan atau suasana yg di dalamnya memakai kata baku:
– menciptakan surat dinas, tergolong di dalamnya surat edaran, surat-menyurat institusi, & surat resmi yg lain,
– membuat laporan,
– membuat nota dinas oleh suatu institusi perkantoran,
– bahasa dikala melangsungkan diskusi atau musyawarah,
– bahasa untuk berpidato & melangsungkan rapat dinas,
– surat menyurat di suatu organisasi, instansi, atau forum, & lain sebagainya.
300+ Contoh Kata Baku
Berikut ini yaitu beberapa contoh kata baku dan tak baku yg biasa didapatkan di dlm kehidupan sehari-hari.
(Kata Baku) – (Kata Tidak Baku)
aberasi – erosi
absorpsi – absorsi
adat – adap
adhesi – adesi
adibusana – adi busana
adikuasa – adidaya
auditorium – aditorium
direktur – admin
advokat – adpokat
azan – adzan
afdal – afdol
agamais – agamis
ajek – ajeg
adjektif – ajektif
acara – aktifitas
kasatmata – aktuil
analisis – evaluasi
antre – antri
pegawanegeri – aparatur
asas – azas
balig – baligh
balsam – balsem
banderol – bandrol
bungker – bangker
abadi – baqa
batalion – batalyon
baterai – baterei
batil – bathil
festival – bazaar
blangko – belangko
blender – belender
bumper – bemper
bengkuang – bengkoang
benzol – bensol
beterbangan – berterbangan
bayangkara – bhayangkara
bus – bis
biseps – bisep
bolpoin – bolpen
cabai – cabai
kafetaria – cafetaria
capcai – capcay
capcai – cap cai
capai – cape
capai – capek
katering – catering
cengkih – cengkeh
cengkeram – cengkram
cengkerama – cengkrama
sentigram – centigram
sentimeter – centimeter
sentral – central
klor – chlor
cedera – cidera
cenderamata – cinderamata
kles – clash
klien – clien
klab – club
cokelat – coklat
dai – da’i
dakwah – da’wah
debit – debet
debitor – debitur
deviasi – defiasi
dekret – dekrit
deodoran – deodorant
depot – depo
deputi – deputy
rancangan – design
dispenser – despenser
distilasi – destilasi
detail – detil
detergen – deterjen
detail – detel
dividen – deviden
darma – dharma
zuhur – dhuhur
diagnosis – diagnosa
donatur – donator
ekshibisi – eksibisi
eksem – eksim
ekspor – eksport
ekstrem – ekstrim
ekuivalen – equivalen
esens – esen
esens – esense
esai – essai
etanol – ethanol
ekspor – ecport
faksimili – facsimil
paham – faham
vak – fak
faksimili – faksimil
vaksinasi – faksinasi
vakum – fakum
valid – falid
familier – familiar
pamflet – famplet
fakih – faqih
farmakope – farmakop
vas – fas
faksimili – faximil
feri – ferri
filsuf – filosof
formal – formil
fotokopi – foto copy
galaktosa – galaktose
galeri – galery
geladi higienis – geladi resik
genealogi – geneologi
jenius – genius
genting – genteng
gap – gep
kepok – gepok
geiser – geyser
mistik – ghaib
mewah – glaour
gelondong – glondong
glosarium – glosary
glaukoma – glukoma
glukosa – glukose
gua – goa
guncang – goncang
gerebek – grebek
gereget – greget
gerendel – grendel
griya – gria
gudeg – gudek
hadis – hadist
hakikat – hakekat
hal-hal – hal-perihal
andal – handal
hafal – hapal
hektare – hektar
embus – hembus
empas – hempas
heterogen – hetrogen
hidraulis – hidrolis
higiene – higiena
imbau – himbau
impit – himpit
ingar-bingar – hingar-bingar
hipermetropia – hipermetri
hipotesis – hipotesa
hipotek – hipotik
hipovitaminosis – hipovitaminose
hierarki – hirarki
hieroglif – hiroglif
isap – hisap
himne – hymne
ideal – idial
ideologi – idiologi
nrimo – ihlas
ijazah – ijasah
izin – ijin
tulus – iklas
impor – import
inkam – income
influenza – influensa
infus – inpus
insting – instink
intens – inten
jagat – jagad
aman – jaman
jajar – jejer
jamaah – jemaah
jenderal – jendral
genius – jenius
join – joint
kakbah – ka’bah
kacamata – beling mata
kedaluwarsa – kadaluwarsa
kaidah – kaedah
kemboja – kamboja
kamuflase – kamuplase
kantong – kantung
kaus – kaos
kuitansi – kwitansi
lafal – lapal
akreditasi – legalisir
lemari – almari
lusin – losin
maaf – ma’af
mag – maag
magrib – maghrib
maizena – maisena
malapraktik – malpraktek
manajer – manager
mampat – mampet
mangkuk – mangkok
maraton – marathon
margarin – margarine
emas – mas
napas – nafas
terlihat – nampak
nasihat – nasehat
nanas – nenas
netralisasi – netralisir
neto – netto
nifas – nipas
nonaktif – non aktif
auditorium – oditorium
omzet – omset
oranye – orange
organisasi – organisir
orisinal – orinisil
autentik – asli
pedepokan – padepokan
pancaindera – panca indra
paramedis – paramedik
parasut – benalu
pasfoto – pas photo
paspor – pasport
Februari – Pebruari
pedas – pedes
peduli – perduli
foto – photo
pelihara – piara
peranti – perabotan
pelesir – plesir
pelintir – plintir
razia – rajia
ranking – rangking
ransel – rangsel
rapi – rapih
rapor – raport
rapor – rapot
rasional – rasionil
Rabu – Rebo
rezeki – rejeki
rakaat – rekaat
rekrut – rekruit
risiko – resiko
respons – respon
restoran – restauran
rida – ridha
real – riil
syahadat – dahadat
sakelar – saklar
sambal – sambel
sajak – sanjak
seriawan – sariawan
komplemen – suplement
satai – sate
sediakala – sedia kala
sekadar – sekedar
saksama – seksama
selektivitas – selektifitas
sembrana – sembrono
sinse – sense
sentimental – sentimentil
sentral – sentra
spanduk – sepanduk
spesial – sepesial
seprai – seperi
serbaneka – serba aneka
servis – service
setrika – seterika
seyogianya – seyogyanya
salat – sholat
sampo – shampo
silakan – silahkan
silaturahmi – silaturohmi
simpel – simple
sirup – sirop
metode- metode
sahabat – sobat
surga – sorga
suvenir – souvenir
Istimewa – special
standardisasi – standarisasi
standar – standart
stiker – sticker
stok – ctock
subbab – sub bagian
subbagian – sub pecahan
substansi – subtansi
subjek – subyek
sukacita – cuka cita
sopir – supir
surah – surat
survei – survai
sahdu – syahdu
saraf – syaraf
takhta – tahta
taplak – tapelak
tamsil – tamzil
tobat – tabuat
taoge – tauge
teladan – tauladan
tawakal – tawakkal
tim – team
telur – telor
teknik – teknik
nyaman – tentram
terima kasih – terimakasih
telanjur – terlanjur
telantar – terlantar
telentang – terlentang
tes – test
toleransi – tolerir
turnamen – tournament
tradisional – tradisionil
Artikel Terkait: