Pengertian Jaringan Pelindung (Jaringan Gabus & Epidermis) dan Fungsinya – Sistem perlindungan berfungsi melindungi tubuh tanaman dari kerusakan mekanis atau abses patogen yang sanggup menghancurkan tubuh. Tumbuhan memiliki sistem santunan yang diperankan oleh beberapa jaringan untuk melindungi diri dari kerusakan mekanis dan abses. Jaringan epidermis dan jaringan gabus yakni dua jaringan yang berfungsi selaku pelindung tubuh flora. Namun, keduanya akan memerankan fungsi lebih dari sekedar jaringan pelindung dikarenakan letaknya terdapat pada bagian luar atau bab tepi tanaman. Berikut uraiannya.
Daftar Isi
A. Pengertian Jaringan Pelindung (Jaringan Gabus & Epidermis)
Jaringan pelindung pada flora disusun oleh jaringan epidermis dan jaringan gabus. Kedua jaringan ini merupakan jaringan dewasa yang berkembang dari jaringan meristem. Jenis sel kedua jaringan ini berlainan, jaringan epidermis berasal dari protoderm sementara jaringan gabus berasal dari kambium gabus (parenkim).
1. Jaringan epidermis
Jaringan epidermis meningkat dari protoderm. Jaringan epidermis ialah jaringan pelindung pertama pada tanaman dari akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Pada akar dan batang akan megalami perkembangan sekunder sehinga jaringan epidermis akan pecah dan digantikan oleh jaringan gabus. Jaringan epidermis tersusun atas selapis sel yang tersusun rapat. Dinding selnya sanggup mengalami penebalan, menyerupai pada epidermis permukaan daun yang mengalami penebalan oleh kutikula yang berperan untuk melindungi dari penguapan air yang sanggup menetralisir air dari dalam badan tumbuhan. Jaringan epidermis mengalami adaptasi bentuk dan fungsi, adalah:
– Stomata
Stomata ialah penyesuaian epidermis yang umumnya terletak pada epidermis bawah daun. Stomata diketahui juga sebagai verbal daun berperan sebagai kawasan pertukaran gas pada flora. Stomata disusun oleh sel penjaga yang menertibkan buka – tutup pada stomata yang dipengarui oleh beberapa faktor ibarat konsentrasi air, ion kalium, dan lainnya.
– Lentisel
Seperti halnya stomata, lentisel berperan selaku kawasan pertukaran gas hanya saja lentisel terletak di epidermis batang. Lentisel terbentuk dari lapisan epidermis yang pecah akhir batang yang mengalami pertumbuhan sekunder.
– Trikomata
Trikomata ialah rambut – rambut halus yang muncul pada lapisan epidermis. Trikomata merupakan modifikasi sel epidermis yang berupa memanjang. Trikomata berperan selaku sel sekret atau non sekret yang melindungi bagian flora.
– Rambut akar
Merupakan penyesuaian pada epidermis akar berbentukpenjuluran – penjuluran halus yang keluar dari jaringan epidermis akar. Berfungsi untuk memperluas wilayah peresapan air dan hara mineral.
2. Jaringan gabus
Jaringan gabus berasal dari kambium gabus atau felogen yang juga disebut periderm. Ketika tumbuhan mengalami perkembangan sekunder (pada dikotil dan gymnospermae), maka diameter batang akan bertambah. Hal ini akan membuat jaringan epidermis yang berperan sebagai pelindung akan pecah tamat pertambahan diameter tersebut. Sementara tanaman membutuhkan jaringan pelindung lain untuk menggantikan epidermis yang rusak tersebut. Maka dari itu, peranan jaringan ini yakni menggantikan epidermis saat terjadi perkembangan sekunder. Kambium gabus ialah sel – sel parenkim yang bersifat merismatis, sehingga bisa membentuk jaringan gres lagi saat batang flora makin membesar. Susunan jaringan gabus sel – selnya rapat dan mengalami penebalan oleh zat suberin dan kutin yang tidak sanggup ditembus oleh air. Kambium gabus terletak di luar korteks sempurna dibawah epidermis.
style=”display:inline-block;width:336px;height:280px”
data-ad-client=”ca-pub-9290406911233137″
data-ad-slot=”2698768695″>
Jaringan gabus dibedakan menjadi dua macam berdasarkan arah tumbuhnya yaitu:
1. Feloderm
Adalah bagian felogen yang arah tumbuhnya ke arah dalam.
2. Felem
Adalah felogen yang arah tumbuhnya ke arah luar yang menggantikan epidermis.
B. Fungsi Jaringan Pelindung (Jaringan Gabus & Epidermis)
Fungsi jaringan pelindung antara lain selaku berikut:
1. Sebagai pelindung
Jaringan pelindung yang tersusun atas epidermis dan jaringan gabus berperan selaku pelindung yang melindungi jaringan tanaman yang ada di bawahnya. Jarinan ini terletak paling luar pada bagian badan tanaman yang membatasi badan dengan lingkungan. Peranan santunan dari kedua jaringan ini adalah selaku pelindung dari kerusakan mekanis yang sanggup mengelupas bab kulit tubuh flora. Dengan adanya jaringan pelindung maka bab dalam tanaman sanggup terlindungi. Selain itu, jaringan pelindung yang juga ialah bagian kulit badan tumbuhan berperan melindungi dari infeksi patogen ibarat jamur, virus, atau basil yang sanggup menyebabkan penyakit serta kematian pada flora. Karena susunan jaringan pelindung ini rapat maka patogen sulit untuk menembus jaringan ini. Tumbuhan akan mensekresikan getah yang mengandung asam traumalin jikalau kulit tergores sehingga menyebabkan jaringan terbuka. Getah tersebut akan melidungi pada bagian yang luka untuk melindungi dari serangan patogen yang mungkin akan masuk.
2. Sebagai pintu keluar masuknya zat
Selain berperan sebagai pelindung, jaringan pelindung ini juga berperan sebagai pintu keluar dan masuknya zat dari dan ke dalam badan flora. Pada batang terdpat lentisel yang berperan selaku pintu keluar masuknya gas oksigen dan karbondioksida. Sementara di daun terdapat stomata yang terdapat pada jaringan epidermis bawah daun. Sromata merupakan kawasan pertukaran gas oksigen dan karbondioksida, disamping itu juga sebagai daerah penguapan air. Pada jaringan pelindung di akar berperan selaku tempat masukya air dan hara mineral yang akan diangkut oleh jaringan pengangkut tanaman.
3. Penghasil getah
Jaringan pelindung pada beberapa tanaman mengalami penyesuaian menjadi sel – sel rambut yang menghasilkan sekret berbentukgetah atau senyawa yang berperan sebagai derma diri.
4. Berlangsungnya fotosintesis
Jaringan pelindung yang menyusun tanaman paku dan lumut berperan sebagai sel – sel fotosintesis. Hal ini dikarenakan jaringan epidermis lumut dan tanaman paku mengandung banyak kloroplas. Sementara pada tanaman tingkat tinggi (spermatophyta) jaringan epidermis yang berperan selaku sel fotosintesis ialah penyusun sel penjaga stomata.
Sumber https://www.kakakpintar.id