√ Pengertian I’Tikaf

Pengertian I’Tikaf. Rasulullah saw. bersabda :” Dari Ibnu Umar ra. ia berkata, Rasulullah saw. biasa beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir pada bulan Ramadhan.” (Hadits riwayat Bukhari & Muslim) ” Dari Abu Hurairah R.A. ia berkata, Rasulullah SAW. lazimberi’tikaf pada tiap bulan Ramadhan sepuluh hari, & tatkala pada tahun dia meninggal dunia ia sudah beri’tikaf selama dua puluh hari. (Hadist Riwayat Bukhori).

tikaf pada sepuluh hari terakhir pada bulan Ramadhan Pengertian I’Tikaf

Definisi I’Tikaf

I’tikaf (Itikaf, iktikaf, iqtikaf, i’tiqaf, itiqaf), berasal dr bahasa Arab akafa. yg mempunyai arti menetap, mengurung diri atau terhalangi. Pengertiannya dlm konteks ibadah dlm Islam yaitu berdiam diri di dlm masjid dlm rangka untuk mencari keridhaan Allah SWT & bermuhasabah (introspeksi) atas tindakan-perbuatannya. Orang yg sedang beriktikaf disebut pula mutakif.

I’tikaf dlm pengertian bahasa bermakna berdiam diri yakni tetap di atas sesuatu. Sedangkan dlm pemahaman syari’ah agama, I’tikaf berarti berdiam diri di masjid sebagai ibadah yg disunahkan untuk dikerjakan di setiap waktu & diutamakan pada bulan suci Ramadhan, & lebih dikhususkan sepuluh hari terakhir untuk mengharapkan hadirnya Lailatul Qadr.

Jenis-jenis I’Tikaf

Iktikaf yg disyariatkan ada dua macam: iktikaf sunat & wajib.

  1. Iktikaf sunnat yakni iktikaf yg dilakukan dengan-cara sukarela semata-mata untuk mendekatkan diri & mengharapkan ridha Allah SWT mirip; iktikaf 10 hari terakhir pada bulan bulan berkat.
  2. Iktikaf wajib yaitu iktikaf yg dikarenakan bernazar (akad), mirip: “Kalau Allah SWT menyembuhkan penyakitku ini, maka gue akan beriktikaf.
  √ Pengertian Silaturahmi Serta Jenis Dan Tips Mempererat

Tujuan I’tikaf

  1. Dalam rangka menghidupkan sunnah sebagai kebiasaan yg dilakukan oleh Rasulullah saw. dlm rangka pencapaian ketakwaan hamba.
  2. Sebagai salah satu bentuk penghormatan kita dlm meramaikan bulan suci Ramadhan yg penuh berkah & rahmat dr Allah swt.
  3. Menunggu dikala-dikala yg baik untuk turunnya Lailatul Qadar yg nilainya sama dgn ibadah seribu bulan sebagaimana yg difirmankan oleh Allah dlm surat 97:3.
  4. Membina rasa kesadaran imaniyah pada Allah & tawadlu’ di hadapan-Nya, selaku mahluk Allah yg lemah.

Rukun I’tikaf

I’tikaf dianggap syah apabila dilakukan di masjid & menyanggupi rukun-rukunnya sebagai berikut :

  1. Niat. Niat yaitu kunci segala amal hamba Allah yg betul-betul mengharap ridla & pahala dari-Nya.
  2. Berdiam di masjid. Maksudnya dgn diiringi dgn tafakkur, dzikir, berdo’a & lain-lainya.
  3. Di dlm masjid. I’tikaf dianggap syah jika dilakukan di dlm masjid, yg biasa digunakan untuk sholat Jum’ah. Berdasarkan hadist Rasulullah saw. “Dan tiada I’tikaf kecuali di masjid jami’ (H.R. Abu Daud)
  4. Islam & suci serta bakir baligh.

Cara ber-I’tikaf

  1. Niat ber-I’tikaf karena Allah. Misalnya dgn mengucapkan : Aku bermaksud I’tikaf sebab Allah ta’ala.
  2. Berdiam diri di dlm masjid dgn memperbanyak berzikir, tafakkur, membaca do’a, bertasbih & memperbanyak membaca Al-Qur’an.
  3. Diutamakan mengawali I’tikaf sesudah shalat subuh, sebagaimana hadist Rasulullah saw; “Dan dr Aisyah, ia berkata bahwasannya Nabi saw. apabila hendak ber-I’tikaf beliau shalat subuh kenudian masuk ke daerah I’tikaf. (H.R. Bukhori, Muslim)
  4. Menjauhkan diri dr segala perbuatan yg tak berkhasiat. Dan disunnahkan memperbanyak membaca: “ Ya Allah sebetulnya Engkau Pemaaf, maka maafkanlah daku.”

Waktu I’tikaf

  1. Menurut mazhab Syafi’i I’tikaf mampu dilakukan kapan saja & dlm waktu apa saja, dgn tanpa batasan lamanya seseorang berI’tikaf. Begitu seseorang masuk ke dlm masjid & ia niat I’tikaf maka syahlah I’tikafnya.
  2. I’tikaf dapat dilakukan selama satu bulan penuh, atau dua puluh hari. Yang lebih utama yakni selama sepuluh hari terakhir bulan suci Ramadhan sebagaimana diterangkan oleh hadist di atas.
  3. Untuk I’tikaf wajib teragntung pada berapa lama waktu yg dinadzarkan, sedangkan I’tikaf sunnah tak ada batasan waktu tertentu. Kapan saja pada siang atau malam hari, waktunya bias lama & bias pula singkat. Ya’la bin Ummayyah berkata ; Sesungguhnya gue berdiam satu jam dimasjid tak lain cuma untuk I’tikaf.
  √ Pengertian Mubahala serta Syaratnya

Hal-hal yg membatalkan I’tikaf

  1. Berbuat dosa besar.
  2. Bercampur dgn istri.
  3. Hilang akal sebab gila atau mabuk.
  4. Murtad (keluar dr agama).
  5. Datang haid atau nifas & semua yg menghadirkan hadas besar.
  6. Keluar dr masjid tanpa ada kebutuhan yg mendesak atau uzur, alasannya maksud I’tikaf ialah berdiam diri di dlm masjid dgn tujuan hanya untuk ibadah.
  7. Orang yg sakit & menjinjing kesusahan dlm melaksanakan I’tiakf.

Hikmah Ber-I’tikaf

  1. Mendidik diri kita lebih taat & tunduk pada Allah.
  2. Seseorang yg tinggal di masjid gampang untuk memerangi hawa nafsunya, alasannya adalah masjid ialah tempat beribadah & membersihkan jiwa.
  3. Masjid merupakan madrasah ruhiyah yg sudah barang pasti selama sepuluh hari ataupun lebih hati kita akan terdidik untuk selalu suci & higienis.
  4. Tempat & ketika yg baik untuk menjemput datangnya Lailatul Qadar.
  5. I’tikaf yaitu salah satu cara untuk meramaikan masjid.
  6. Dan ibadah ini adalah salah satu cara untuk menghormati bulan suci Ramadhan.

Dikutip dr berbagai sumber