Pengertian dan Faktor-Faktor Pengembangan Kepribadian – Dalam pengembangan kepribadian seorang individu penduduk , secara lazim setidaknya terdapat beberapa aspek yang melatarbelakanginya. Diantaranya ialah faktor internal dan aspek eksternal. Faktor Internal cakupannya meliputi faktor genetika atau keturunan dan aspek biologis. Sedangkan aspek eksternal cakupannya mencakup Faktor sosial, faktor ekonomi, dan faktor lingkungan. Berikut pembahasan perihal faktor pengembangan keribadian!
Daftar Isi
1. Faktor Internal
a. Faktor Genetika atau keturunan
Faktor genetika atau keturunan yakni suatu alasannya adalah yang kuat pada kepribadian seorang individu. Contohnya pada kehidupan bermasyarakat sehari-hari tentu tidak abstrak bagi kita ungkapan buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya. Jika kita analogikan perumpamaan tersebut ke dalam kenyataan sosial adalah kecenderungan seorang anak untuk memiliki sifat atau karakteristik yang serupa ibarat kedua orang tuanya. Kemiripan ini bersifat genetik yang artinya kemiripan tersebut diturunkan secara genetik dari orang tuanya terhadap anak-anaknya. Faktor ini kuat pada kepribadian seorang individu kepada keturunannya meliputi aksara kepada perkembangan, intelektual, aksara sifat dasar dan lain sebagainya.
b. Faktor Biologis
Perkembangan kepribadian yang didasarkan pada tahapan waktu tertentu yaitu aspek biologis. Faktor biologis ini cakupannya meliputi pertumbuhan secara fisik, intelektualitas, budpekerti, serta emosional seseorang. Misalnya saja saat seorang individu melewati ketika-dikala pubertas, fase ini diindikasikan melalui rangsangan dan afiliasi s*x. Laki-laki menggemari wanita dan sebaliknya. Di segi lain juga ditunjukkan dengan adanya perubahan-pergantian bentuk fisik pada pria menyerupai tumbuhnya kumis dan lain-lain. Perkembangan pada hormon menimbulkan indikasi sekunder pada fisik pria dan wanita yang beranjak sampaumur. Hal tersebut juga besar lengan berkuasa kepada kepribadian masing-masing individu.
style=”display:inline-block;width:336px;height:280px”
data-ad-client=”ca-pub-9290406911233137″
data-ad-slot=”2698768695″>
2. Faktor Eksternal
a. Faktor Sosial
Berdasarkan sifat alamiahnya, seseorang pasti tidak sanggup hidup tanpa adanya seseorang yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa manusia disebut dengan makhluk sosial. Dalam pemahaman lain bahwa insan antara satu sama lainnya akan saling bergantung. Seorang individu yang berlawanan sifat dan huruf secara tidak pribadi akan memberi imbas kepada individu yang lain. Begitupun sebaliknya, individu lain juga memiliki kesempatanyang sama dalam hal mensugesti lawan interaksinya. Hubungan antar individu masyarakat sangat kuat terhadap kemajuan kepribadian masing-masing. Dalam berinteraksi dengan lainnya, seorang individu masyarakat akan melakukan adaptasi kepribadian yang secara langsung akan ditampakkan dengan musuh interaksinya yakni individ yang yang lain. Misalnya saja, yang terjadi antara guru dan murud, polisi dengan kaomandannya, atasan dengan bawahannya, ketua kelas dengan siswa lainnya, penjualdengan pembeli, dan lain sebagainya.
b. Faktor Ekonomi
Seorang individu penduduk yang mapan secara finansial memiliki kecenderungan memiliki sifat konsumtif. Sisi positifnya yakni seseorang dengan kemapanan ekonomi yang bagus memiliki peluang memiliki kepribadian yang senang memberi dan murah hati. Terlepas dari itu semua, terdapat beberapa study masalah yang menawarkan fakta bahwa kepribadian seorang individu masyarakat tidak ada hubungannya dengan faktor ekonomi jikalau ditinjau secara pengaruhnya. Dalam hal lain, sisi negatif dari seseorang yang tidak memiliki kemapanan finansial yang bagus mempunyai kecenderungan merasa rendah diri dan lain sebagainya. Ada pula seseorang dengan kesederhanaan , tetapi dia mempunyai semangat serta etos kerja yang tinggi dalam beraktivitas lantaran kondisi yang sedang dialaminya. Faktor ekonomi memang turut berperan dalam pembentukan kepribadian seseorang individu, namun tidak seutuhnya demikian.
c. Faktor Lingkungan
Kepribadian seseorang juga bersahabat kaitannya dengan aspek lingkungan di mana beliau tinggal. Lingkungan dalam hal ini cakupannya meliputi lingkungan keluarga dan juga lingkungan penduduk secara luas. Misalnya saja seseorang yang dibesarkan dalam di lingkungan keluarga yang sungguh religius, maka seseorang tersebut secara lebih banyak didominasi akan terbentuk kepribadiannya menjadi seorang individu yang rajin beribadah dan lain sebagainya. Demikian halnya dengan lingkungan masyarakat, seseorang yang menempati suatu daerah dengan karakteristik tertentu, maka kemungkinan seseorang tersebut akan terwarnai / terpengaruh dengan suasana dan keadaan yang ada pada lingkungan tersebut. Meskipun pada kenyataannya tidak selalu demikian, namun ditinjau secara kecenderungan maka kepribadian seseorang tersebut akan mengikuti karakteristik dari lingkungan di kawasan ia tinggali.
Sumber :
?m=1
Sumber https://www.kakakpintar.id