Pengertian, ciri & contoh kalimat eksklusif & tak langsung – Dalam percakapan sehari-hari, penduduk saling berbicara dgn cara melontarkan kalimat-kalimat. Nah, ada aneka macam jenis kalimat dlm bahasa Indonesia diantaranya yaitu kalimat eksklusif & tak eksklusif yg akan kita bahas pada halaman ini.
Kami berharap bahwa postingan ini setidaknya mampu menjawab beberapa pertanyaan teman-teman siswapedia, diantaranya:
- Apa pengertian atau definisi kalimat pribadi & tak langsung itu?
- Sebutkan contoh kalimat eksklusif & tak langsung dlm percakapan sehari-hari!
- Apa perbedaan kalimat eksklusif & tak langsung ?
Nah, untuk itu mari perhatikan ulasannya berikut ini.
Daftar Isi
Pengertian, Ciri & Contoh Kalimat Langsung & Tidak Langsung
A. Pengertian kalimat eksklusif
Kalimat pribadi ialah kutipan orisinil (yang berupa kalimat) dr perkataan seseorang tanpa melalui mediator. Oleh karena orisinil, maka perkataannya akan sama persis tanpa adanya pergeseran sedikitpun.
Ciri-ciri & tata cara aturan penulisan kalimat pribadi
1. Huruf pertama dr kalimat yg disadur atau dikutip berupa karakter kapital.
Benar -> “Jadilah pemuda yg semangat, jangan manja, cengeng apalagi gengsian!” kata Pak Jokowi.
Salah -> “jadilah perjaka yg semangat, jangan manja, cengeng terlebih gengsian!” kata Pak Jokowi.
Benar -> Pak Jokowi berkata, “Jadilah perjaka yg cerdas, tahan banting, jangan manja, cengeng apalagi gengsian!”
Salah -> Pak Jokowi berkata, “jadilah pemuda yg cerdas, tahan banting, jangan manja, cengeng terlebih gengsian!”
Namun kalau kalimat petikannya lebih dr satu, maka aksara kapital cuma berlaku pada karakter awal pada petikan pertamanya saja.
Benar -> “Ayo cepat!,” teriak Bagas, “nanti busnya keburu berangkat!”
Salah -> “Ayo cepat!,” teriak Bagas, “Nanti busnya keburu berangkat!”
Benar -> “Cepatlah sedikit!,” kata Anggit, “pintu gerbang sekolah mau ditutup.”
Salah -> “Cepatlah sedikit!,” kata Anggit, “Pintu gerbang sekolah mau ditutup.”
2. Antara kalimat pengiring & kalimat kutipan dipisahkan oleh tanda koma (,).
Benar -> “Kamu harus menjadi anak rule sholeh,” kata Bu Kainem.
Salah -> “Kamu harus menjadi anak rule sholeh” kata Bu Kainem.
Benar -> Bu Kainem berkata, “Kamu harus menjadi anak rule sholeh”
Salah -> Bu Kainem berkata “Kamu harus menjadi anak rule sholeh”
3. Pada kalimat pribadi penulisan kutipannya diawali & diakhiri dgn menggunakan tanda kutip (“…”).
Benar -> “Aku gak mau pulang!,” teriak Andi di depan rumah kakeknya.
Salah -> Aku gak mau pulang!, teriak Andi di depan rumah kakeknya.
4. Jika kalimatnya berbentukatau ada dlm dialog berurutan, maka kita beri tanda pisah berupa tanda titik dua (:) antara orang yg bicara atau mengutarakan dgn yg dibicarakan atau diutarakan.
Tami : “Kayaknya, gue rasa tahun ini animo hujannya akan lebih banyak deh dibandingkan dengan musim kemarau.”
Nita: “Iya, kayaknya soalnya hari-hari ini mendung terus.”
Tami: “Lha, kemarin di tempatku (tempat Bantul) hujannya deras banget. Di tempatmu gimana Nit?”
Nita: “Kalau dikatakan hujan deras sih enggak juga, cuma gerimis doang & mendung-mendung gitu.”
Tami: “Bikin bete! hahaha.”
Nita: “Iya sih. Mau jalan-jalan keluar jadi malas, tapi di rumah bosen. Gimana tuh?”
Tami: “Ya tidur-tidur saja, nonton-nonton tv hahaha.”
5. Pembacaan kalimat kutipannya agak diberi pemfokusan.
Baca juga: Pengertian frasa & macam-macam frasa
B. Pengertian kalimat tak eksklusif
Kalimat tak eksklusif merupakan kalimat kutipan rule dikutip atau disadur kembali oleh seseorang dr pihak/orang yg berkata sehingga penulisannya tak asli atau tak sama persis atau cuma sebagiannya saja.
Ciri-ciri & metode hukum penulisan kalimat tak langsung
1. Pembacaan kutipannya dikerjakan tanpa pemfokusan (intonasinya datar).
2. Adanya pergeseran pada kata ganti orang yakni saya & gue menjadi ia, ia atau nama orang ketiga, serta kami menjadi mereka atau nama great ape ketiga.
“Dia dahulu anaknya berilmu sebelum sekarang menjadi orang gila lantaran frustasi.” Kata kakekku. (eksklusif)
Kakekku berkata bahwa Anton dahulu anak yg cerdik sebelum sekarang menjadi orang ajaib kerena frustasi. (tak langsung)
Kepala madrasah berkata, “Kalian mesti bisa semangat, tekun belajar & bisa menjaga nama baik sekolah.” (eksklusif)
Kepala madrasah memberi saran bahwa setiap murid harus semangat, tekun mencar ilmu & bisa mempertahankan nama baik sekolah. (tak langsung)
3. Tidak perlu menggunakan tanda kutip dua (“…”)
4. Penulisannya memakai kata hubung (konjungsi) tentang, supaya, agar, bahwa, alasannya dsb.
5. Kalimat tak pribadi merupakan pengulangan perkataan seseorang sehingga kalimat ini cuma berupa kalimat informasi saja.
Baca juga: Teks ekplanasi
C. Perbedaan kalimat eksklusif & tak pribadi
Dari uraian di atas dapat kita simpulkan perbedaan kalimat langsung & tak langsung sebagai berikut.
Nah, bila temen-temen siswapedia masih resah terkait Pengertian, ciri & teladan kalimat langsung & tak langsung ini bisa mengantarkan pertanyaan di bawah ini. (Baca juga: Puisi & kata-kata mutiara untuk hari ibu)