√ Pengertian, Cara Kerja Enzim, Fungsi, Dan Sifat Enzim

Pengertian, Cara Kerja Enzim, Fungsi, dan Sifat Enzim – Enzim erat kaitannya dengan segala proses metabolismee yang terjadi di dalam badan organisme. Metabolisme tanpa enzim akan kurang “rasa”nya, takkan tepat! Lantas apakah enzim itu? Dan bagaimana peranannya begitu penting dalam suatu proses metabolisme? Berikut uraian lengkapnya.

A. Pengertian Enzim

Enzim merupakan senyawa protein yang tersusun atas komponen protein dan juga katalitik yang mempunyai kegunaan mempercepat suatu proses metabolisme di dalam tubuh. Komponen ini begitu penting dalam proses metabolisme, sebab mampu mempercepat dengan menurunkan energi aktivasi yang dibutuhkan saat reaksi metabolisme akan dimulai.

Kata enzim berasal dari Bahasa Yunani yang bermakna ragi. Percobaan fermentasi alkohol yang dilaksanakan oleh Louis Pasteur menjadi tonggak terkait dengan inovasi enzim. Enzim adalah senyawa yang tersusun atas protein (apoenzim) dan senyawa non protein (cofactor).

Sifat katalitik ialah ciri khas enzim yang membedakan antara enzim dengan protein yang lain. sifat katalitik ini diperoleh dari gugus cofactor yang mampu berupa senyawa organik (koenzim dan gugus prostetic), maupun senyawa anorganik (ion logam).

B. Cara Kerja Enzim

Pentingnya enzim untuk sebuah reaksi kimia di dalam tubuh, mengundang pertanyaan wacana bagaimana enzim bekerja? Dan juga mengapa enzim sangat diharapkan?

Cara kerja enzim dalam sebuah reaksi metabolisme di dalam badan ialah dengan menurunkan energi aktivasi yakni energi yang diharapkan untuk mengawali sebuah reaksi. Dengan meminimalisir “cost” maka proses yang berlangsung akan lebih singkat. Energi aktivasi dalam suatu reaksi kimia sanggup diperumpakan selaku “biaya jalan” pada proses buatan. Semakin rendah “ongkos jalannya”, maka semakin cepat prosesnya.

  Proses biohidrometalurgi memanfaatkan jasa ...

Selain itu, keuntungan memakai enzim yakni selain lebih “murah” juga proses reaksi tetap berlangsung mirip sebaiknya, alasannya adalah enzim yang membantu proses metabolisme tidak ikut bereaksi.

Adapun cara kerja enzim dalam mempercepat reaksi kimia yaitu dengan berikatan bareng substrat, kemudian substrat tersebut akan diubah menjadi produk. Setelah terbentuk produk, enzim akan melepaskan “diri’ dari substrat. Hal ini dikarenakan enzim tidak bereaksi dengan substratnya. Ada dua teori yang menggambarkan cara kerja enzim, ialah:

1. Teori Gembok & Kunci

Teori ini dikemukakan oleh Emil Fischer pada 1894. Menurut teori ini, enzim akan berikatan dengan substrat yang mempunyai bentuk sama (spesifik) dengan sisi aktif enzim. Dengan kata lain, cuma substrat yang memiliki bentuk yang cocok atau spesifik yang hanya akan berikatan dengan enzim.

Hal inilah yang dibilang selaku teori gembok dan kunci, dimana enzim diibaratkan sebagai suatu kunci yang sanggup membuka sebuah gembok yang disini diibaratkan sebagai substratnya. Gembok dan kunci akan mempunyai sisi yang sama untuk sanggup terbuka atau menutup.

Teori ini mempunyai kelemahan yakni tidak bisa menjelaskan perihal kestabilan enzim saat peralihan titik reaksi enzim.

2. Teori Induksi

Menurut teori yang diungkapkan oleh Daniel Koshland pada 1958, enzim memiliki segi aktif yang fleksibel. Meski demikian, sisi aktif enzim ini mempunyai titik – titik pengikatan yang spesifik. Sehingga cuma substrat yang mempunyai titik – titik pengikatan yang samalah yang akan menginduksi segi aktif enzim sehingga pas (membentuk seperti substrat).

Teori induksi ini menjawab kelemahan dari teori sebelumnya. Dengan demikian, teori induksi yakni teori yang paling banyak diakui oleh para peneliti untuk menerangkan cara kerja enzim.

C. Fungsi Enzim

Enzim memiliki peranan yang sungguh penting dalam suatu reaksi kimia. Fungsi enzim yakni mempercepat sebuah reaksi kimia di dalam badan. Tanpa enzim, maka proses metabolisme baik anabolisme ataupun katabolisme akan terganggu. Selain itu, sifat enzim yang tidak ikut bereaksi dengan substrat inilah yang sangat menguntungkan untuk percepatan reaksi kimia di dalam badan.


style=”display:inline-block;width:336px;height:280px”
data-ad-client=”ca-pub-9290406911233137″
data-ad-slot=”2698768695″>

D. Sifat – Sifat Enzim

Enzim mempunyai peranan yang sungguh penting pada kelangsungan hidup suatu organisme. Oleh akhirnya, kita mesti mengerahui bagaimana sifat dari enzim. Berikut yakni sifat – sifat enzim yang harus kita pahami:

1. Biokatalisator

Enzim bersifat sebagai biokatalisator artinya yaitu enzim merupakan senyawa katalis adalah senyawa yang mempercepat suatu reaksi kimia tanpa ikut bereaksi. Karena enzim berasal dari organisme, maka enzim disebut sebagai senyawa biokatalisator.

2. Termolabil

Sebagian struktur enzim ialah senyawa protein. Oleh alasannya adalah itu, enzim juga memiliki sifat termolabil artinya sungguh dipengaruhi leh suhu. Enzim memiliki suhu optimum untuk sanggup menjalankan fungsinya. Pada lazimnya , enzim melakukan pekerjaan optimum pada suhu 37ºC. Pada suhu ekstrim sanggup merusak kerja enzim. Enzim akan inaktif pada suhu dibawah 10 ºC, sementara akan mengalami denaturasi pada suhu di atas 60 ºC. oleh kesudahannya, proses pendinginan yakni salah satu proses pengawetan kuliner alasannya adalah enzim – enzim dari bakteri pembusuk tidak bisa mencerna kuliner.

Sementara, proses pemanasan atau pembakaran dengan suhu tinggi mampu menghancurkan struktur enzim (enzim mengalami denatursi). Ada beberapa pengecualian, mirip pada golongan bakteri purba yang menempati tempat – kawasan ekstrim, mirip kalangan methanogen yang lingkungan hidupnya memiliki suhu yang tinggi mempunyai enzim yang bekerja optimum pada suhu 80 ºC.

  Daftar Istilah Lazim Yang Jarang Diketahui Singkatannya

3. Spesifik

Seperti yang telah diuraiakan dalam cara kerja enzim, enzim bersifat spesifik yang artinya disini, enzim akan mengikat substrat yang bisa berikatan dengan sisi aktif enzim. Substrat mempunyai titik pengikatan yang serupa yang menimbulkan sanggup diikat oleh enzim. Sifat spesifik enzim ini juga dijadikan sebagai dasar penamaan. Nama enzim lazimnya diambil dari jenis substrat yang diikat atau jenis reaksi yang berlangsung. Contohnya amylase adalah enzim yang berperan memecah amilum yang merupakan polisakarida (gula kompleks) menjadi gula yang lebih sederhana.

4. Dipengaruhi pH

Sama halnya mirip suhu, pH atau derajat keasaman juga turut memengaruhi kerja enzim. Pada lazimnya , enzim melakukan pekerjaan pada suasana netral (6,5 – 7). Namun beberapa enzim optimum pada pH asam seperti Pepsinogen, ataupun di pH yang basa seperti Tripsin.

5. Bekerja bolak balik

Enzim yang memecah senyawa A menjadi B, juga enzim membantu reaksi pembentukan senyawa B dari senyawa A. Hal ini mengapa disebut bila enzim melakukan pekerjaan secara bolak balik.

6. Tidak memilih arah reaksi

Perubahan senyawa A menjadi B ata sebaliknya bukanlah enzim yang memilih kemana arah reaksi akan berlangsung. Senyawa yang lebih diharapkan ialah poin dari arah suatu reaksi kimia. Misalnya, tubuh kekurangan glukosa maka akan memecah gula cadangan (glikogen) dan juga sebaliknya.

Demikian penjelasan lengkap mengenai enzim, biar bermanfaat.


Sumber https://www.kakakpintar.id