√ Pengertian Apatis, Ciri, Jenis, Penyebab, Dampak, dan Contohnya

Apatis Adalah

Istilah apatis pada hakekatnya berasal dr kata Yunani “pathos” yg berarti nafsu atau emosi. Sehingga makan apatis artinya kurangnya perasaan yg senantiasa dicirikan oleh ketidakpedulian pada hampir semua hal. Orang dgn sikap apatis lazimnya tak merasa bergairah perihal aneka macam hal, tetapi mereka pula tak merasa sedih dengan-cara biasa karena sikap tersebut. Atau dgn kata lain, seseorang yg apatis tak memiliki keinginan untuk melakukan bentuk langkah-langkah sosial yg melibatkan pemikiran atau emosi.

Hal itu bisa disebabkan oleh respons alami pada ketidakpuasan & stress yg terlalu berlebihan. Apatis mampu memiliki pengaruh pada tanda-tanda dilema kesehatan mental, penyakit parkinson, atau penyakit Alzheimer. Akan tetapi, perlu kita ingat bahwa apatis tak sama dgn depresi, walaupun susah untuk membedakan kedua kondisi tersebut.

Apatis

Apatis sebagai langkah-langkah tak adanya emosi apa pun. Karena emosi sangat penting untuk konsepsi manusia, banyak pendekatan untuk memahami fenomena ini telah dijalankan. Bidang psikologi & biologi hanyalah dua dr sekian ilmu yg menjajal menjelaskan fenomena alexithymia ini. Namun tatkala inti & asal mula kondisi insan ini masih dianalisis, literatur menggunakan tema apatis dlm beberapa cara yg berlawanan.

Dalam arti tertentu, apatis seperti jatuh cinta. Kita dapat mendeskripsikan semua yg kita inginkan, tetapi sampai kita mengalaminya, kita cuma mampu menebak mirip apa rasanya. Paradoksnya, apa yg menciptakan perasaan apatis unik yaitu intinya perasaan apatis itu yaitu perasaan tak ada.

Dalam kodnisi ini apatis ialah sesuatu yg pernah kita temui pada sebuah titik dlm keberadaan kita. Kapan pun kita merasa bahwa sesuatu yg penting hilang dr hidup kita, namun tak mempunyai dorongan untuk mengejarnya, kita dilanda emosi abnormal yakni “tanpa emosi” ini.

Tanpa emosi yg memaksa untuk mengarahkan perilaku kita, sikap apatis dengan-cara harfiah memiliki arti “tanpa perasaan”, yg dgn perasaan tersebut kita tak cukup terangsang untuk melaksanakan banyak hal. Sikap apatis ialah perasaan. Tapi itu pula sikap. Dan sayangnya, sikap itu ialah ketidakpedulian.

Sikap seperti itu menguras begitu banyak energi kita sehingga kita merasa lesu & lemah (hampir terlalu “lumpuh” untuk bertindak), & tentu saja tanpa impian untuk melakukannya. Itulah kenapa individu yg apatis dgn mudah diidentifikasi oleh kepasifan mereka. Minat mereka dlm menghadapi tantangan hidup sangat terancam. Mereka tak cukup peduli. Dan terus terang, mereka tak peduli bahwa mereka tak peduli.

Pengertian Apatis

Apatis ialah kurangnya perasaan, emosi, minat, atau perhatian perihal sesuatu. Kondisi ini adalah kondisi ketidakpedulian, atau pemfokusan emosi seperti perhatian, kegembiraan, motivasi, atau gairah. Seorang individu yg apatis tak mempunyai minat atau perhatian tentang kehidupan emosional, sosial, spiritual, filosofis, virtual, atau fisik & dunia.

Orang apatis mungkin kurang mempunyai tujuan, nilai, atau makna dlm hidup mereka. Dan mungkin pula memperlihatkan ketidaksadaran atau kelesuan. Dalam psikologi konkret, sikap apatis digambarkan sebagai hasil dr perasaan individu bahwa mereka tak mempunyai tingkat keahlian yg dibutuhkan untuk menghadapi tantangan.

Sehingga kondisi ini mungkin pula balasan dr menilai tak ada tantangan sama sekali (contohnya tantangan itu tak berhubungan bagi mereka, atau sebaliknya, mereka sudah berguru ketidakberdayaan). Apatis adalah sesuatu yg dihadapi siapa pun dlm kapasitas tertentu & merupakan respons alami terhadap kekecewaan & stres.

Pengertian Apatis Menurut Para Ahli

Adapun definisi apatis menurut para jago, antara lain:

  1. Fritz Solmitz, Pengertian apatis yakni selaku ketidakpedulian individu lantaran tak mempunyai minat khusus pada faktor-aspek tertentu, seperti faktor fisik, emosional, serta kehidupan di lingkungan sosial.
  2. Albertine Minderop, Apatis yakni sebagai suatu sikap seseorang yg menarik diri serta seakan-akan pasrah pada kondisi.
  3. Luis Rey, Dalam psikologi, apatis dapat didefinisikan selaku kondisi kejiwaan seseorang yg ditandai oleh ketidaktertarikan, ketidakpedulian, atau ketidakpekaan pada kehidupan sosial, emosional, atau pula fisik.
  4. Littre & Robin, Dalam ilmu kedokteran, apatis dapat didefinisikan selaku suatu kondisi psikologis individu yg mempunyai ketumpulan nilai tabiat, tak sensitif pada kesenangan, rasa sakit, serta malas bergerak.

Ciri Apatis

Secara lazim, karakteristik seseorang yg memiliki sikap apatis, diantaranya yakni:

  1. Kehilangan minat atau ketertarikan pada banyak hal di dlm hidupnya.
  2. Tidak perduli terhadap aspek-faktor penting dlm kehidupan insan, mirip aspek emosional, sosial, atau pula kehidupan fisik.
  3. Kehilangan motivasi serta gairah pada hal-hal yg pada awalnya dianggap menawan serta mengasyikkan.
  4. Tidak peka atau tak perduli pada orang lain serta kondisi lingkungan sekitarnya.

Jenis Apatis

Beberapa jenis sikap apatis, diantaranya yaitu:

  1. Apatis Eksekutif (kurangnya motivasi untuk penyusunan rencana, pengorganisasian & perhatian)
  2. Apatis emosional (ketidakpedulian emosional, netralitas, datar atau tumpul)
  3. Apatis Inisiasi (kurangnya motivasi untuk generasi ajaran / langkah-langkah diri)

Sikap apatis bisa diukur dgn memakai beberapa kuesioner berlawanan & instrumen wawancara klinis, diantaranya yaitu:

  1. Skala Evaluasi Apatis (Apathy Evaluation Scale)

Dikembangkan oleh Robert Marin pada tahun 1991, Apathy Evaluation Scale (AES) yakni sistem pertama yg dikembangkan untuk mengukur sikap apatis pada populasi klinis. Dipusatkan pada evaluasi, skala dapat berupa keterangan dr diri sendiri atau informasi dr orang lain.

Ketiga model tes tersebut meliputi kuesioner untuk diri sendiri, informan seperti anggota keluarga, & dokter. Skala ini didasarkan pada kuesioner yg menanyakan tentang topik tergolong minat, motivasi, sosialisasi, & bagaimana individu menghabiskan waktunya.

Individu atau informan menjawab pada skala “tidak sama sekali”, “sedikit”, “agak” atau “banyak”. Setiap item pada penilaian dibuat dgn sintaks nyata atau negatif & berhubungan dgn kognisi, sikap, & emosi. Setiap item kemudian dinilai dan, berdasarkan skor tersebut, tingkat apatis individu dapat dievaluasi.

  1. Indeks Motivasi Apatis (Apathy Motivation Index/AMI)

Indeks Motivasi Apatis dikembangkan untuk mengukur aneka macam dimensi apatis pada orang sehat. Analisis faktor mengidentifikasi tiga sumbu yg berbeda dr sikap apatis dr perilaku, sosial & emosional. AMI semenjak itu telah digunakan untuk menyelidiki sikap apatis pada pasien dgn penyakit Parkinson yang, dengan-cara keseluruhan, memberikan bukti sikap apatis & sosial, tetapi bukan sikap apatis emosional.

  1. Skala Dimensi Apatis (Dimensional Apathy Scale/DAS)

Skala dimensi Apatis adalah instrumen apatis multidimensi untuk mengukur subtipe apatis pada populasi klinis yg berlawanan & orang sampaumur yg sehat. Ini dikembangkan dgn menggunakan analisis faktor, mengukur ketiga jenis sikap apatis mirip yg disebutkan di atas. Ada model DAS yg dinilai sendiri & model DAS yg dinilai oleh informan/pengasuh.

Selanjutnya DAS klinis singkat pula telah dikembangkan. Ini telah divalidasi untuk digunakan pada penyakit neuron motorik, demensia & penyakit Parkinson, memperlihatkan untuk membedakan profil subtipe apatis antara kondisi ini.

Faktor Penyebab Apatis

Masalah pada lobus depan otak kita yg mengendalikan emosi, tujuan, & perilaku bertanggung jawab atas sikap apatis. Ini sering menjadi salah satu tanda-tanda pertama penyakit Alzheimer & bentuk demensia yg lain, yg merusak otak.

Apatis pula mampu menjadi gejala gangguan otak lainnya, mirip:

  1. Depresi
  2. Stroke
  3. Penyakit Parkinson
  4. Skizofrenia
  5. Penyakit Huntington

Dokter paling sering menyaksikan sikap apatis pada penderita demensia, depresi, atau stroke, tetapi seseorang dapat mengalaminya tanpa dibarengi kondisi medis lain.

Dampak Apatis

Sikap apatis bisa terjadi dlm aneka macam bidang kehidupan manusia, mulai dr kehidupan langsung, sosial, politik, negara, & lain-lain. Sikap apatis tersebut tentunya akan berpengaruh negatif pada diri sendiri maupun orang lain di sekeliling orang yg apatis tersebut. Secara lazim, imbas begatif dr sikap apatis, antara lain:

  1. Orang apatis kurang memiliki kendali sosial karena merasa tak perduli atau pula tak berhasrat pada berbagai hal.
  2. Orang yg apatis mengalami kecenderungan sukar untuk menjelma lebih baik, begitu pula orang-orang disekitarnya. Itu disebabkan lantaran kurang memiliki kesadaran atau kepedulian terhadap diri sendiri, orang lain, serta lingkungan sekitarnya.
  3. Meningkatnya perasaan individualisme dlm suatu penduduk sehingga tiap-tiap orang tak perduli satu sama lain.
  4. Berpotensi menyebabkan persoalan yg lebih besar, misalnya pertikaian atau pula perpecahan di tengah-tengah penduduk .

Meskipun sikap apatis sukar didiagnosis & diobati, ada cara untuk mengelolanya. Beberapa orang dgn penyakit Alzheimer merasa lebih termotivasi tatkala mereka menggunakan obat yg disebut penghambat kolinesterase, seperti donepezil (Aricept), galantamine (Razadyne), atau rivastigmine (Exelon). Antidepresan sepertinya tak menolong, & bahkan mampu memperburuk sikap apatis.

Kita pula mampu menjajal kiat berikut untuk mengatasi sikap apatis pada diri kita sendiri atau membantu orang lain yg memiliki sikap tersebut:

  1. Mendorong diri untuk keluar & menghabiskan waktu bersama sobat-sahabat, walaupun ia sedang tak mau pergi.
  2. Melakukan hal-hal yg dahulu diminati, mirip pergi ke konser atau menonton film bareng orang tercinta.
  3. Mengikuti kelas terapi musik atau seni, yg terbukti membantu menangani sikap apatis.
  4. Mencoba berolahraga setiap hari.
  5. Membagi tugas-peran besar menjadi peran yg lebih kecil sehingga kita mencicipi pencapaian.
  6. Hadiahi diri sendiri setiap kali menyelesaikan sebuah aktivitas.
  7. Tidur yg cukup setiap malam.

Contoh Apatis

Adapun untuk pola tindakan yg termasuk dlm apatisme. Misalnya saja;

  1. Individu & Kelompok

Charles tak tahu apa yg salah dengannya, & terus terang, ia tak terlalu peduli. Selama sebulan terakhir, ia kehilangan minat untuk bergaul dgn sobat-temannya, & ia berhenti berupaya di tempat kerja. Ini sangat kontras dgn sikapnya yg biasa – ia senantiasa dapat dipercaya untuk menuntaskan pekerjaannya tepat waktu & biasanya merupakan sobat baik.

Bosnya sudah pernah mengatakan dengannya & mengancam akan memecatnya bila ia tak segera bertindak. Ada apa dgn Charles? Apatis yaitu keadaan merasa betul-betul tak peduli ihwal apa yg terjadi di sekitar kita.

Seperti Charles, orang dgn sikap apatis tak kesengsem pada kehidupan & interaksi sosial, & umumnya, memperlihatkan sedikit motivasi untuk melakukan apa pun. Apatis bisa menjadi tanda-tanda dr kondisi lain, atau mampu menjadi kondisi itu sendiri.

Penting untuk dicatat bahwa setiap orang merasa gelisah & sedikit tak tertarik pada hal-hal sesekali, tetapi sikap apatis jangka panjang tak wajar (bahkan pada remaja). Apatis menjadi problematis tatkala mulai memengaruhi mutu hidup seseorang.

Meskipun sepertinya apatis sama dgn depresi, itu tak benar. Namun, sikap apatis mampu menjadi gejala depresi. Perbedaan antara apatis & depresi ialah mereka yg apatis tak merasa senang, tetapi mereka pula tak mengalami perasaan putus asa, kecewa, & asumsi untuk bunuh diri, yg umum terjadi pada depresi.

Itulah tadi artikel yg bisa kami kemukakan pada kalian tentang adanya pemahaman apatis berdasarkan para hebat, ciri, jenis, penyebab, efek, & umpamanya yg gampang ditemukan dlm kehidupan sehari-hari. Semoga memberi edukasi.

  √ 6 Jenis dan Contoh Studi Kasus dalam Penelitian