Klasifikasi dan Peranan Tumbuhan Lumut – Lumut merupakan tumbuhan yang suka dengan wilayah basah atau lembab. Tak heran kalau musim hujan datang atau pada daerah yang lembab akan banyak berwarna hijau sebab adalah ditumbuhi lumut. Lumut mempunyai bentuk tak menyerupai flora lainnya, alasannya adalah yakni tubuh flora lumut yang kecil dan sehingga sepintas cuma tampaksebagai lembaran. Lumut mempunyai banyak peranan dalam kehidupan organisme di bumi.
Daftar Isi
A. Klasifikasi Tumbuhan Lumut
1. Kelas Hepaticae
Kelas hepaticae disebut juga lumut hati (hepaticae berasal dari istilah hepatica yang memiliki arti hati). Fase gametofit kelompok ini mempunyai habitus berupa talus atau lembaran. Hal ini sebab yakni batangnya sungguh pendek. Rizoid (akar semu) melekatkan ke subtstrat. Lumut hati ialah golongan higrofit atau tumbuhan yang hidup di tempat berair. Sehingga golongan ini banyak di peroleh di dasar hutan tropis. Namun, beberapa spesies ditemukan di daerah kering mirip batang pohon atau permukaan batu cadas. Pada fase sporofit tidak mempunyai kloroplas. Lumut hati memiliki alat penyimpanan air yang mampu mengering tanpa mengakibatkan kematian. Kelas hepaticae dikelompokkan menjadi empat bangsa ialah:
a) Bangsa Sphaerocarpales
Kelompok ini mempunyai ciri berupa bentuk talus sederhana yang belum mampu dibedakan secara terang antar jaringannya. Sporofit kelompok ini memiliki kaki, tangkai, yang diselubungi selapis sel membentuk kapsul. Contoh dari bangsa ini yakni Sphaerocarpus californicus.
b) Bangsa Marchantiales
Lebih maju dari bangsa sphaerocarpales, anggota bangsa ini sudah mempunyai diferensiasi jaringan. Habitus berbentuklembaran sederhana. Gamet dihasilkan pada daun yang berlainan dengan demikian terdapat sporofil jantan dan sporofil betina. Dibedakan menjadi empat suku. Contoh dari Bangsa Marchantiales yaitu Marchantia polymorpha (suku Marchantiaceae).
c) Bangsa Jungermaniales
Kelompok bangsa ini memiliki habitus yang sama dengan lainnya yaitu berbentuklembaran. Namun yang membedakan dengan anggota lumut hati lainya yaitu golongan bangsa ini mempunyai bentuk lembaran yang bercabang menggarpu. Habitat bangsa ini lebih beragam mulai dari tempat yang lembap hingga ke lingkugan yang kering. Contoh spesies Ricardia pinguis.
d) Bangsa Calobryales
Ciri anggota bangsa calobryales ialah mempunyai gametofit dengan daun yang tersusun atas 3 baris pada tiap batangnya. Pembentukan gamet terjadi pada ujung batangnya. Contoh: Calobryum brumei.
2. Kelas Anthocerotae
Anggota kelas anthocerotae mempunyai bentuk peralihan antara lumut hati dengan lumut daun. Dikenal juga sebagai lumut tanduk mempunyai sporogonium berupa ibarat tanduk pada ujung sporofitnya. Secara umum, gametofit mempunyai bentuk berbentuklembaran (talus) dengan tepi bertoreh membentuk ibarat cakram. Kelas ini mengalami kemajuan gametofit dan sporofit yang lebih tepat dibanding hepaticae. Kelas ini hanya mempunyai satu bangsa yakni Anthocerotales, contohnya adalah Anthoceros laevis.
3. Kelas Musci
Kelompok lumut ini merupakan anggota tumbuhan lumut yang paling besar. Disebut juga selaku lumut daun, hal ini dikarenakan daun dan batangnya telah mampu dibedakan. Berbeda dengan dua kelas lumut yang lain, kalangan lumut daun memiliki perkembangan yang paling maju diantara anggota flora lumut. Hal ini sanggup dilihat dari struktur badan dan juga perkembanganya. Lumut hati banyak ditemukan di kawasan lembab selaku hamparan tanah gambut, atau di dinding – dinding rumah yang lembab, dan tempat yang lain. Tumbuhan lumut daun memiliki sporofit yang berkembang pada pangkal batang. Akar – akar semu (rizoid) melekatkan tubuh menempel pada substrat. Kelas lumut daun dibedakan menjadi tiga bangsa:
a) Bangsa Sphagnales
Kelompok bangsa sphagnales memiliki ciri yaitu mempunyai gametofit yang mau meghasilkan satu jenis sel gamet. Dengan demikian anggota bangsa ini bersifat dieoceous. Kelompok ini banyak ditemukan di rawa – rawa atau daerah dengan banyak air. Contoh dari bangsa ini yakni Sphagnum recurvum.
b) Bangsa Andreaeles
Anggota bangsa ini sanggup didapatkan di kawasan – daerah lembab, dan banyak ditemukan pada pegunungan yang tinggi. Ketika spora pecah, sporangium akan terbelah menjadi empat katup. Protonema yang meningkat dari spora berbentuk pita yang bercabang. Contoh bangsa Andreaeles yakni Anderaea rupestris.
c) Bangsa Eubryales
Disebut juga bangsa bryales dan merupakan bangsa dengan anggota paling besar pada kelas musci. Kelompok ini mempunyai bentuk yang paling maju, memiliki kesanggupan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kering. Sporangium dilengkapi dengan operkulum yaitu tutup kotak spora yang mau membelah saat spora masak. Operkulum dilengkapi dengan gigi – gigi peristom yang hendak pecah saat spora masak. Hal ini dipengaruhi oleh gerakan higroskopis. Contoh dari bangsa ini adalah Hypnodendron reinwardtii.
B. Peranan Tumbuhan Lumut
Tumbuhan lumut mempunyai banyak peranan penting bagi kestabilan ekosistem dan kelangsungan hidup organisme lain. Berikut teladan peranan tanaman lumut bagi kehidupan:
1. Produsen
Hamparan tanaman lumut di dasar permukaan tanah yang luas tak hanya memberik persepsi indah. Tumbuhan lumut memiliki pigmen hijau (klorofil) yang tersimpan dalam kloroplas. Sama ibarat anggota kerajaan tanaman lainnya, dengan pigmen ini flora lumut bisa mengubah energi cahaya dari matahari menjadi energi kimia yang akan digunakan untuk menciptakan kuliner dari senyawa anorganik melalui reaksi fotosintesis. Dengan demikian, flora lumut dikelompokkan selaku organisme autotrof adalah golongan makhluk hidup yang mampu menciptakan makanannya sendiri dari senyawa anorganik. Kemampuan ini membuat tumbuhan lumut berperan sebagai produsen dalam siklus rantai masakan di alam.
2. Penghasil Oksigen
Pada reaksi fotosintesis yang dijalankan oleh tumbuhan lumut, selain menciptakan zat masakan yan penting dalam ajaran bahan bagi kehidupan organisme juga akan menghasilkan senyawa penting yang lain bagi kehidupan organisme lain. Adalah oksigen yang dipakai selaku gas utama untuk menciptakan energi dalam respirasi sel. Senyawa oksigen ialah senyawa sisa yang dibuang ke atmosfer oleh tanaman dalam reaksi fotosintesis. Oksigen sangat diperlukan oleh organisme aerob yang ada di bumi, tergolong kita masunia. Tanpa oksigen, maka organisme aerob tidak mampu menjaga hidupnya.
3. Mencegah Erosi
Tumbuhan lumut yang luas menutupi lahan hutan bisa menyerap kelebihan air dan memperkokoh tempat perembesan air. dengan demikian, flora lumut berperan mencegah terjadinya abrasi tanah.
4. Membentuk Lahan Gambut
Lumut gambut adalah jenis lumut yang tumbuhan di daerah berair atau rawa. Hamparan lumut gambut pada dasar hutan ialah aset penting sebab yakni mampu menyimpan keunggulan air dan juga mempunyai banyak peranan yang lain ibarat dijadikan bahan bakar atau materi obat. Kasus pembakaran hutan yang terjadi di riau dan kalimantan yakni salah satu contoh pengrusakan lingkungan selesai pembakaran lahan gambut yang dibuat oleh bermacam-macam lumut gambut.
5. Tumbuhan Obat
Tumbuhan lumut juga banyak dijadikan sebagai tanaman obat. Beragam tanaman lumut sudah dimengerti manfaatnya dalam mengobati sebuah penyakit yang diderita oleh manusia, mirip lumut hati (marchantia) yang dijadikan obat untuk penyakit hati (hepatitis), disamping itu H. catillatum anggota golongan daun dikenali mampu mengobati penyakit radang paru – paru (pneumonia).
Sumber https://www.kakakpintar.id