Pengertian sistem pemerintahan presidensial dan ciri-cirinya serta kelebihan dan kekurangannya – Sistem pemerintahan presidensial yaitu sebuah metode pemerintahan yang dimana badan administrator dan badan legislatif memiliki kedudukan yang independen.
Di dalam pemerintahan presidensial dimana seorang presiden dan wakil presiden dipilih secara eksklusif oleh rakyat untuk kurun kerja dengan jangka waktu yang sudah diputuskan oleh konstitusi. Tentunya dalam sistem pemerintahan ini, pemerintahan dikepalai oleh seorang presiden dan sekaligus selaku kepala negara.
Sistem pemerintahan presidensial menganut aturan para menteri ialah pembantu presiden yang diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab juga terhadap presiden. Itulah definisi dari tata cara pemerintahan presidensial.
A. Berikut ini ciri-ciri pemerintahan presidensial
Adapun ciri-ciri dari metode pemerintahan presidensial, diantaranya sebagaimana dibawah ini:
- Presiden sebagai kepala negara dan sekaligus sebagai kepala pemerintahan.
- Kekuasaan eksekutif seorang presiden diangkat berdasarkan demokrasi rakyat diseleksi secara pribadi oleh rakyat.
- Presiden memiliki hak istimewa atau hak perogratif untuk mengangkat maupun menghentikan menteri-menteri yang memimpin suatu departemen maupun non-departemen.
- Presiden tak mampu membubarkan dewan legislatif, ibarat dalam tata cara pemerintahan parlementer.
- Parlemen memiliki kekuasaan legislatif dan juga selaku forum perwakilan. Anggota parlemen diseleksi eksklusif oleh rakyat.
- Para menteri bertanggung jawab cuma terhadap kekuasaan administrator.
- Kabinet dibuat oleh presiden, dan cabinet juga bertanggung jawab kepada presiden bukan bertanggung jawab kepada dewan legislatif maupun terhadap legislatif.
- Karena presiden tidak dipilih oleh dewan legislatif. Makara presiden tidak bertanggung jawab kepada dewan perwakilan rakyat.
Baca juga: Pengertian Kepemimpinan Serta Gaya Dan Tipe Kepemimpinan.
B. Kelebihan dan kelemahan tata cara pemerintahan presidensial
Kelebihan tata cara pemerintahan presidensial, diantaranya di bawah ini:
- Kedudukan badan direktur lebih stabil, alasannya adalah adalah tidak tergantung terhadap parlemen.
- Masa jabatan dari direktur lebih terang dengan jangka waktu tertentu, menyerupai contohnya era jabatan dari presiden Indonesia ialah 5 tahun.
- Penyusunan program-program kerja dari kabinet mudah diadaptasi dengan jangka waktu era jabatannya.
- Seorang menteri tidak sanggup di jatuhkan oleh Parlemen alasannya adalah adalah menteri bertanggung jawab kepada presiden.
- Legislatif bukan merupakan kawasan kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif, alasannya yakni sanggup diisi oleh orang luar tergolong anggota dari badan legislatif sendiri.
Kekurangan sistem pemerintahan presidensial, diantaranya di bawah ini:
- Kekuasaan tubuh eksekutif diluar pengawasan pribadi dari badan legislatif sehingga sanggup membuat kekuasaan yang mutlak.
- Sistem pertanggungjawaban yang kurang terang.
- Pembuatan kebijakan publik lazimnya hasil dari tawar-menawar antara tubuh administrator dan dewan legislatif sehingga sanggup terjadi keputusan yang kurang tegas serta mampu mengkonsumsi waktu yang cukup lama.
- Dapat menciptakan suatu kekuasaan yang mutlak, alasannya adalah ialah kekuasaan administrator berada di luar pengawasan eksklusif dari legislatif.
Demikian pembahasan tentang pemahaman tata cara pemerintahan presidensial dan ciri-cirinya, dilengkapi juga dengan kelebihan dan kekurangannya. Semoga tabrakan pena ini sanggup di ketahui dan sanggup menunjukkan faedah untuk yang telah membacanya…
Sumber aciknadzirah.blogspot.com