Pengertian Disintegrasi Sosial dan Bentuk-bentuknya – Perubahan sosial dalam penduduk berpeluang menyebabkan reaksi yang beragam terhadap penduduk itu sendiri. Diantara warga masyarakat sedikit banyak yang menanggapi hal tersebut dengan terbuka, namun ada juga yang menanggapinya dengan penolakan dengan bentuk pertentangan.
Daftar Isi
A. Pengertian Disintegrasi Sosial
Disintegrasi merupakan suatu kondisi atau kondisi ialah hilangnya keharmonisan, ketidak utuhan, atau perpecahan yang sedang terjadi dalam lingkungan penduduk . Dalam disiplin ilmu sosiologi, disintegrasi dimaknakan sebagai prosesi terpecah belahnya suatu kondisi dari kesatuan sehingga menjadi tercerai berai. Hal tersebut diakibatkan oleh hilangnya persatuan yang mengintegrasikan anggota masyarakat tertentu dengan penduduk lainnya. Persatuan tersebut berupa ikatan kebersamaan yang terwujud dari nilai-nilai norma serta nilai-nilai dasar pranata sosial. Nilai- nilai tersebut seyogyanya mampu ditaati bareng yang terwujud melalui suatu wadah organisasi kelembagaan. Organisasi kelembagaan tersebut berperan selaku sarana integrasi penduduk untuk menyatukan berbagai elemen masyarakat.
B. Bentuk Disintegrasi Sosial
Prosesi disentegrasi sosial intinya sanggup ditemui di sekeliling lingkungan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Disintegrasi sosial mempunyai relasi dengan problematika sosial, misalnya perseteruan antar politisi, pesengketaan preman dengan abdnegara keselamatan, percekcokan antara suami dengan istri, dan lain sebagainya.
Umumnya disintegrasi mempunyai bentuk – bentuknya sendiri yang terjadi jawaban pergantian sosial. Bentuk-bentuk disintegrasi sosial tersebut diantaranya ialah :
style=”display:inline-block;width:336px;height:280px”
data-ad-client=”ca-pub-9290406911233137″
data-ad-slot=”2698768695″>
a. Pergolakan Daerah
Dalam rekam jejak perjalanan bangsa indonesia, beberapa kejadian perihal pertentangan / pergolakan daerah sudah banyak terjadi. Hal tersebut terjadi dikarenakan adanya kesenjangan. Kesenjangan tersebut sanggup berbentukkesenjangan dalam hal kebijakan politik, kesenjangan ketidakadilan, kesenjangan persoalan etnis, kesenjangan konflik agama, dan lain sebagainya. Misalnya mirip yang terjadi di era lalu wacana pemberontakan PRRI / Permesta, DI / TII, RMS, GAM. Beberapa kejadian yang terjadi cukup umur ini perihal konflik agama mirip yang terjadi pada kawasan Poso, Kupang, Sampit, dan Papua. Beberapa insiden / kejadian yang sudah terjadi di Indonesia tersebut yaitu suatu konsekuensi dan pengaruh dari kemajemukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
b. Demonstrasi
Demonstrasi menjadi sebuah fenomena yang acap kali kita peroleh pada dikala ini. Dinamika yang terjadi dalam bidang ketatanegaraan yang terjadi di periode reformasi turut menghipnotis terhadap pergeseran sikap masyarakat. Sebelum kala reformasi, rakyat memiliki kekurangan dalam menyuarakan aspirasinya secara langsung. Aktivitas agresi atau demonstrasi baik secara individu maupun kolektif akan mendapat konsekuensi yang keras dari pihak pemerintah Orde Baru. Berbeda dengan era reformasi yang terjadi pada ketika kini ini. Hampir di setiap kebijakan pemerintah yang menuai kontroversi, kita mendapatkan banyak agresi demonstrasi yang terjadi seiring dengan pencanangan kebijakan pemerintah yang dianggap kurang menguntungkan bagi golongan tertentu. Golongan tersebut mampu berbentuksekelompok ormas, pergerakan mahasiswa, ikatan buruh, persatuan guru, dan lain-lain.
c. Kriminalitas
Perkembangan teknologi juga menenteng dampak pada disintegrasi sosial. Dewasa ini tindak kriminalitas tidak hanya yang bersifat kasat mata saja, misalnya perampokan, pembunuhan, pencurian, penjambretan, pembegalan, dan lain-lain. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi juga mengakibatkan berkembangnya kombinasi modus dalam melaksanakan tindak kejahatan. Misalnya penipuan bermodus undian berhadiah lewat telfon dan banyak sekali kejahatan yang difasilitasi oleh jaringan internet. Dewasa ini kepolisian sudah membentuk suatu divisi khusus untuk mengatasi kasus-perkara yang bermoduskan internet. Hal tersebut dikarenakan begitu maraknya duduk perkara penipuan dan lain-lain yang memakai kemudahan internet dan telepon.
d. Kenakalan Remaja
Kenakalan dewasa merupakan suatu program antisosial yang diperbuat oleh seseorang yang beranjak akil balig cukup akal (sampaumur), kalau hal tersebut dijalankan oleh orang akil balig cukup akal mampu dikategorikan sebagai tindak kejahatan (crime).
Sumber :
Sumber https://www.kakakpintar.id