Pengertian dan Proses Metabolisme Vitamin di Dalam Tubuh – Vitamin ialah salah satu unsur yang dibutuhkan oleh badan dalam jumlah yang sedikit. Oleh karena yakni itu, vitamin digolongkan ke dalam kelompok mikronutrien artinya nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit. Meski demikian, vitamin memerankan beberapa fungsional dan mengendalikan metabolisme di dalam tubuh. Adapun tugas dari vitamin yakni:
1. Struktural
Peran struktural vitamin yaitu selaku penyusun bebepa senyawa penting di dalam badan. misalnya rhodopsin adalah senyawa kimia yang terdapat di dalam sel batang pada retina. rhodopsin berfungsi untuk penglihatan di daerah dengan intensitas cahaya yang rendah. vitamin A diharapkan selaku salah satu komponen pembentukan rhodopsin. Kekurangan vitamin A maka kan menciptakan gangguan pandangan ibarat rabun senja. Vitamin B juga diketahui sebagai sturktural beberapa bagian di dalam badan, ibarat Vitamin B12 yang merupakan penyusun Haemoglobin.
2. Fungsional
Peran fungsional vitamin ialah mengerjakan suatu fungsi penting di dalam badan. Hal ini terkait dengan pengaturan metabolisme di dalam badan. Umumnya, vitamin ialah kofaktor beberapa enzim pada sebuah reaksi kimia. Vitamin C dibutuhkan oleh badan salah satunya selaku kofaktor pembentukan kolagen. Sementara vitamin K diharapkan dalam proses pembekuan darah. Banyak keseimbangan metabolisme diatur oleh kerja vitamin B dan C. Pertumbuhan tubuh tulang juga membutuhkan vitamin D.
Tubuh kita tidak bisa mensintesis vitamin, oleh alasannya yaitu itu secara mutlak kita menerima asupan vitamin dari kuliner baik dari binatang maupun flora atau organisme lain. Istilah vitamin berasal dari kata vital yang berarti kehidupan dan amina ialah sejenis gugus protein yang menyusun vitamin. Kebutuhan akan vitamin di dalam tubuh mesti dipenuhi walaupun hanya dalam jumlah yang sedikit. Gangguan metabolisme di dalam badan didapatkan salah satunya diakibatkan oleh defisiensi vitamin tertentu di dalam tubuh.
style=”display:inline-block;width:336px;height:280px”
data-ad-client=”ca-pub-9290406911233137″
data-ad-slot=”2698768695″>
Vitamin digolongkan menjadi dua kalangan berdasarkan kelarutannya, adalah:
1. Vitamin yang larut dalam air
Vitamin B dan C merupakan vitamin yang larut dalam air. Kelompok vitamin ini akan cepat diserap oleh badan. Karena ukurannya yang mikro (kecil), maka vitamin akan pribadi diserap tanpa dicerna baik secara mekanik ataupun kimiawi. Hanya saja vitamin yang larut dalam air (vitamin B dan C) akan dibuang jika asupannya berlebih di dalam badan. Sehingga tubuh tidak bisa menyimpan kelebihan ini sebagai cadangan yang mampu digunakan kembali saat badan membutuhkan vitamin tersebut. Oleh sebab yaitu itu, tubuh kita akan memerlukan asupan vitamin B dan C setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
2. Vitamin yang larut dalam lemak
Sementara vitamin A, D, E, dan K merupakan kelompok vitami yang larut dalam lemak. Karena kelarutannya kepada lemak sungguh bersahabat maka kelompok vitamin ini sangat mudah memasuki sel dalam jaringan tubuh. Sama – sama bersifat lipid, vitamin lipid ini akan memasuki daerah membran sel dengan cara difusi pasif yang sungguh cepat. Kelompok vitamin lipid akan disimpan bersama jaringan lemak (di lapisan kulit bawah / hipodermis) saat jumlahnya melampaui yang diperlukan oleh tubuh.
Penyerapan vitamin lipid ini akan dilaksanakan secara bersama dengan hasil pemecahan lipis (gliserol dan asam lemak). Dengan demikian, vitamin yang larut dalam lemak (lipid) akan diedarkan ke seluruh tubuh bersama dengan lemak melalui jaringan limpatik. Ketika badan telah menerima asupan vitamin yang cukup, maka kelebihannya akan disimpan bareng jaringan lemak. Sehingga dikala asupan vitamin lipid kurang dari makanan badan akan mengambilnya dari tabungan di jaringan lemak.
Di dalam badan tidak terjadi pemecahan vitamin, hal ini dikarenakan vitamin ialah mikromolekul yang diperoleh dari sumber vitaminnya. Setelah pencernaan masakan dan diperoleh vitamin, tubuh akan menyerap vitamin tersebut dan diedarkan ke seluruh sel tubuh. Beberapa dipakai sebagai stuktural senyawa fungsional, atau selaku kofaktor metabolisme.
Khusus untuk vitamin D dan A, badan mendapat dua jenis vitamin tersebut dalam bentuk provitamin. Artinya belum fungsional, sama ibarat bentuk inaktif enzim. Sintesis vitamin D dari provitamin D berjalan di jaringan lemak kulit (hipodermis). Sementara pembentukan vitamin A dari provitamin A berlangsung di dalam hati. Setelah terbentuk vitamin maka siap diedarkan ke bab yang memerlukan.
Sumber https://www.kakakpintar.id