Mikroskop & teropong ada salah satu dr aplikasi alat-alat optik yg sering kita jumpai di laboratorium ataupun pusat penelitian ruang angkasa.
Mikroskop biasanya dipakai untuk menyaksikan benda berukuran kecil atau renik di laboratorium biologi sementara teropong digunakan untuk melihat benda yg jauh.
Daftar Isi
Mikroskop
Mikroskop yakni alat optik yg dapat membantu manusia untuk menyaksikan benda berskala kecil mirip sel, basil, amoeba, jaringan pada flora & sebagainya. Mikroskop terdiri dr dua buah lensa positif dgn satu buah lensa okuler fok berada bersahabat dgn mata sementara lensa objektif fobj di akrab benda.
Lensa okuler dibikin jauh lebih lemah dibanding lensa objektif alasannya adalah ukuran fokus lensa okuler lebih panjang dr pada lensa objektif. Dengan lensa objektif yg lebih berpengaruh dibandingkan lensa okuler, maka benda berskala kecil yg diamati mampu terlihat lebih besar serta leher mikroskop bisa dibikin lebih pendek.
Baca juga: Bagian-cuilan Mikroskop beserta fungsinya
Kaca preparat berfungsi selaku tempat meletakkan benda yg diamati. Kaca preparat diletakkan tepat di depan lensa objektif. Tempat diletakkannya beling preparat disebut sebagai ruang II lensa objektif.
fobj < s < 2 fobj
Bayangan yg terbentuk oleh lensa objektif mikroskop adalah faktual, terbalik serta diperbesar. Bayangan yg dibuat oleh lensa objektif mikroskop menjadi benda untuk lensa okuler. Agar bayangan yg terbentuk lebih terperinci, maka lensa okuler mampu digeser dgn cara memutar tombol pengaturan lensa.
Terdapat cermin cekung di bawah tempat menaruh beling preparat untuk mengumpulkan cahaya. Cahaya yg dikumpulkan lalu dipusatkan & diarahkan ke objek. Untuk memperhatikan benda memakai mikroskop, mata bisa dlm kondisi tak berakomodasi ataupun berakomodasi maksimum.
Baca juga: Mata & kacamata
1. Pembesaran Bayangan Mikroskop dgn Mata Akomodasi Maksimum
Lensa okuler pada mikroskop memiliki fungsi sebagai lup atau beling pembesar. Jika memperhatikan bayangan di mikroskop memakai mata berakomodasi maksimum, maka bayangan yg terbentuk oleh lensa objektif akan terletak di ruang I lensa okuler tepatnya di antara Ook serta fok.
Dengan berada di ruang I lensa okuler, maka bayangan tamat yg dihasilkan oleh lensa okuler akan berada tepat di dekat mata pengamat. Perbesaran bayangan yg dibuat oleh mata berakomodasi maksimum yakni:
M = Mobj x Mok
dengan M pada lup untuk mata berakomodasi maksimum ialah M = sn/f + 1, maka:
M = s’obj/sobj x (sn/sok + 1) atau mampu juga
M = s’obj/sobj x (25/fok + 1)
Sementara untuk panjang leher mikroskop atau tubus yaitu: L = s’obj + sok
2. Pembesaran Bayangan Mikroskop dgn Mata Tidak Berakomodasi
Terkadang, untuk memperhatikan sebuah objek pada mikroskop, mata mampu dlm keadaan tak berakomodasi. Jika ingin memperhatikan mikroskop dlm kondisi mata rileks, maka lensa okuler mesti digeser agar bayangan yg terbentuk oleh lensa objektif tepat jatuh di titik konsentrasi lensa okuler.
Perbesaran bayangan yg terbentuk oleh mikroskop dgn mata tak berakomodasi yakni:
M = Mobj x Mok
dengan M pada lup untuk mata tak berakomodasi yakni M = sn/f, maka perbesaran yg terjadi yakni:
M = s’obj/sobj x (sn/fok) atau bisa juga
M = s’obj/sobj x (25/fok)
Untuk panjangleher mikroskop atau tubus yakni: L = s’obj + fok
Keterangan:
s’obj: jarak bayangan lensa objektif
s’ok: jarak bayangan lensa okuler
sobj: jarak dr lensa objektif
sok: jarak dr lensa okuler
fok: jarak fokus dr lensa okuler
fobj: jarak konsentrasi dr lensa objektif
Mobj: perbesaran bayangan oleh lensa objektif
Mok: perbesaran bayangan oleh lensa okuler
M: perbesaran total mikroskop
L: panjang mikroskop (jarak tubus) yaitu jarak mikroskop antara lensa okuler & objektif
Teropong
Teropong pula dikenal sebagai teleskop biasanya ditemukan di planetarium untuk memperhatikan benda-benda angkasa. Seperti halnya mikroskop, teropong pula disusun dr dua buah lensa utama yakni lensa objektif & lensa okuler.
Lensa objektif pada teropong yaitu lenda yg terletak erat dgn objek pengamatan sementara lensa okuler erat dgn mata. Lensa okuler pada teropong berfungsi selaku lup. Dilihat dr objek observasi, teropong dibagi ke dlm dua jenis yakni teropong medan atau bumi & teropong bintang.
1. Teropong Bintang
Teropong bintang pula diketahui sebagai teropong astronomi. Teropong bintang dibedakan menjadi dua jenis dilihat dr jalannya sinar yakni teropong pantul & bias. Teropong bias memiliki dua buah lensa cembung yg berfungsi selaku lensa okuler & objektif.
Lensa akan membiaskan cahaya yg masuk ke dlm teropong. Sementara pada teropong pantul, lensa akan memantulkan cahaya yg masuk ke dalamnya. Cahaya yg datang ke dlm teropong pantul akan dikumpulkan oleh cermin melengkung berskala besar yg dipasang di dlm teropong.
Cahaya yg dikumpulkan lalu dipantulkan menuju cermin yang lain yg berskala lebih kecil sampai mencapai mata pengamat. Panjang teropong merupakan panjang yg terjadi antara dua buah lensa & dirumuskan selaku berikut:
d = fok + fob
Pengamatan pada teropong cuma memakai mata yg berakomodasi minimum saja atau tak berakomodasi. Perbesaran bayangan yg terbentuk pada teropong bintang dgn mata berakomodasi minimum yakni:
M = fob x fok
2. Teropong Bumi
Teropong bumi merupakan teropong yg dipakai untuk memperhatikan benda-benda yg berada jauh dr titik observasi namun masih di permukaan bumi. Desain teropong bumi hampir ibarat desain teropong bintang.
Teropong bumi atau medan akan membentuk bayangan dgn sifat maya (tidak aktual), tegak serta diperbesar. Pada teropong bumi terpasang lensa pembalik yg berfungsi untuk menciptakan bayangan tegak. Panjang teropong bumi adalah jarak dr lensa okuler & objektif ditambah lensa pembalik.
Untuk mata tak berakomodasi, maka panjang teropong bumi dirumuskan sebagai:
d = fok + sob + 4 fp
Perbesaran bayangan yg terbentuk pada teropong bumi ialah perbesaran tanpa kemudahan atau fasilitas minimum & perbesaran pada mata yg berakomodasi maksimum. Perbesaran yg terbentuk oleh mata tak berakomodasi dirumuskan sebagai berikut:
M = fob x fok atau M = fob/sok
Sementara pada mata yg berakomodasi maksimum, maka perbesaran bayangan yg terjadi dirumuskan sebagai:
M = fob/sok
Untuk panjang teropong bumi pada mata berakomodasi maksimum adalah:
d = fok + fob + 4 fp
Tidak semua teropong bumi memiliki lensa pembalik. Ada teropong bumi yg cuma terdiri dr dua lensa saja yaitu lensa cekung (okuler) & lensa cembung (objektif). Lensa okuler atau lensa cekung pada teropong ini berfungsi selain sebagai lup tetapi pula sebagai pembalik bayangan yg terbentuk.
Perbesaran bayangan yg terbentuk yaitu M = fob/fok
Ukuran panjang teropong bumi dirumuskan sebagai: L = fob – fok
Mikroskop & teropong sama-sama merupakan alat optik yg dipakai untuk menambahbayangan benda yg sedang diperhatikan. Keduanya memakai prinsip cahaya sebagaimana alat optik yang lain. Selain mikroskop & teropong, masih ada banyak alat optik di sekeliling kita yg berguna.
Baca juga: Lup & kamera
Sumber Referensi:
Setya Nurachmandani. (2009). Buku Fisika 1 untuk Sekolah Menengan Atas/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tri Widodo. (2009). Buku Fisika 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Sri Handayani & Ari Damari. (2009). Buku Fisika 1 untuk Sekolah Menengan Atas/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional