Daftar Isi
Proses penulisan buku latih memang lebih sulit dibandingkan menulis laporan observasi. Hal ini tak cuma dicicipi oleh para dosen, bahkan seorang peneliti & guru besar pula merasakan hal yg sama.
Apa sih sumber kesusahan menulis buku ajar? Menulis laporan ilmiah cuma menuliskan satu tema & satu konsentrasi saja. Sedangkan tatkala menulis buku asuh ada beberapa topik & ditulis lebih kompleks. Sedangkan tak siapa saja mempunyai ketrampilan menulis buku. Agar bisa menulis, setidaknya kuasai 7 langkah penulisan buku latih.
Meskipun menulis itu sulit, bukan berarti tak lagi mau menulis. Bagaimanapun juga, menulis buku latih dikalangan akadamik sangat penting. Lantas apa saja langkah-langkah penulisan buku bimbing? Berikut beberapa kiat yg bisa Anda coba.
Merumuskan Sasaran Belajar
Langkah penulisan buku latih yaitu membuat rumusan sasaran mencar ilmu. Sasaran mencar ilmu untuk membuat pemetaan biar tepat sasaran. Jika binggung sasaran yg ingin diraih, bisa berpedoman menggunakan silabus ataupun dgn kurikulum.
Menyiapkan Soal Latihan
Langkah penulisan buku bimbing yg kedua ialah, mempersiapkan soal latihan. Soal latihan yg dibentuk bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh mahasiswa/akseptor didik menangkap materi yg sudah di paparkan. Tidak cuma itu, soal latihan ini pula mampu digunakan untuk menguji apakah sasaran pembelajaran yg dibuat tercapai sesuai sasaran pembelajaran yg sudah dibentuk.
Menganalisis Pokok Bahasan
Buatlah analsisis pokok bahasan dgn teliti. Karena menganalisis perlu pemikiran & survey yg matang. Fungsi analisis bahasan untuk menciptakan struktur yg mendasar.
Menyusun Bahan Ajar
Langkah penulisan buku ajar dibuat dengan-cara tersistematis. Buat bahan bimbing dengan-cara berurutan agar tak menimbulkan ketidakpahaman oleh mahasiswa/peserta didik. Keutamaan menyusun materi ajar dengan-cara berurutan & tersistem akan membuat lebih mudah pembaca untuk memahami dengan-cara terorganisir.
Review Naskah
Menulis buku latih memiliki beban susila lebih, dibandingkan menulis buku rujukan atau menulis fiksi. Kenapa? Karena menulis buku asuh menulis tentang buku pendidikan. Buku pendidikan yg dipakai untuk metode pembelajaran di sekolah maupun di akademi tinggi. Sehingga sumber & keilmuannya sungguh diamati. Sehingga perlu yg namannya proses review naskah.
Setiap penulis buku ajar memiliki cara sendiri untuk mereview buku. Ada yg mereview buku dgn meminta sumbangan rekan kerja yg seprofesi. Ada pula yg meminta beberapa mahasiswanya untuk mereview, apakah sudah pas atau belum. Jika masih ada yg kurang, masuk ke tahap proses editing.
Proses Editing
Proses editing yakni proses yg sifatnya wajib. Di tahap inilah naskah akan dikoreksi. Jika ada kesalahan dibenahi. Jika ada kalimat yg berambigu atau tak penting, mampu dibuang. Sebaliknya, jikalau dirasa kurang, bisa di tambahi kalimat. Prinsipnya yaitu memperbaiki naskah.
Jika di tahap editing dijalankan sembarang pilih & teledor, efek yg paling menonjol & paling terasa tatkala buku sudah diterbitkan. Misal setelah di terbitkan akan didapatkan banyak kesalahan. Kesalahan-kesalahan kecil yg banyak inilah yg nanatinya mampu menurunkan kelayakan suatu buku. Hal-hal semacam ini tentu tak ada yg menginginkannya.
Tawarkan & Terbitkan
Langkah penulisan buku asuh yg terakhir yakni, memberikan ke penerbit buku. Ada dua bentuk penerbit. yaitu ke penerbit Indie & penerbit mayor. Kelemahan penerbit mayor, naskah yg Anda tawarkan akan menerima kabar lebih usang, sekurang-kurangnya3 bulan, bahkan bisa 6 bulan hingga satu tahun.
Kelebihan menawarkan naskah ke penerbit indie, naskah Anda akan segera di proses. Anda cukup mengganti ongkos cetaknya saja. Jika naskah yg disediakan sudah diterima oleh penerbit, Anda pun tinggal menanti waktu Naskah Anda sebentar lagi diterbitkan.
Itulah beberapa langkah penulisan buku latih yg bisa coba Anda praktikan. Jika Anda ingin mengenali penerbit buku yg bisa menerbitkan buku lebih cepat, bisa dipelajari di sini. Semoga ulasan ini berguna. (Elisa)