√ Menulis Buku Novel: Syarat Mengembangkan Penokohan

Menulis buku novel lebih gampang dibandingkan menulis buku nonfiksi. Benarkah demikian? Pada dasarnya menulis fiksi maupun nonfiksi tergantung dr penulisnya.

Ada penulis yg lebih mudah menulis buku novel, sebaliknya ada pula penulis yg justru mencicipi menulis buku nonfiksi lebih gampang. Jadi mampu disimpulkan bahwa mudah atau sulitnya menulis itu tergantung dr abjad & passion masing-masing penulis.

Lantas Anda tergolong tipe penulis buku yg lebih mudah menulis apakah? Apakah fiksi atau non fiksi? Anggapan bahwa menulis buku novel lebih gampang ditulis ternyata tak tak senantiasa benar.

Banyak penulis fiksi yg professional sesekali pula pernah mengalami kesusahan. Salah satunya kesulitan bagaimana mengembangkan tokoh. Jangankan penulis besar, penulis pemula merasa lebih kesusahan berbagi tokoh.

Bagaimana cara menyebarkan tokoh? Setidaknya ada beberapa trik. Apa saja trik-trik tersebut? Dalam postingan kali ini akan mengulas ihwal bagaimana membuatkan tokoh mudah-mudahan lebih hidup, mempunyai emosi dongeng yg baik melalui penokohan. Berikut syarat yg perlu dikembangkan.

Menentukan Jumlah Penokohan dlm Menulis Buku Novel

Saat menulis buku novel, ada tahap dimana Anda mesti bikin penokohan. Apa saja yg perlu Anda lakukan, diantarannya memilih berapa jumlah tokoh yg akan dimainkan di dlm novel. Pada dasarnya jumlah tokoh yg akan dimainkan tak ada jumlah baku, semua tergantung pada kesukaan penulis.

  √ Cara Menulis Daftar Pustaka – Unsur Dasar

Ada tipe penulis yg lebih suka bikin penokohan yg sedikit. Umumnya tokoh yg sedikit dikemas konsentrasi pada si tokohnya. Konflik yg ditawarkan pun pula lebih menekankan pada konflik internal. Sebaliknya, novel yg melibatkan banyak tokoh mempunyai jangkauan lebih luas. Dalam hal pembuatan pertentangan pula lebih komplek, & bisa diarahkan ke aneka macam pertentangan.

Menentukan Karakter Khas dlm Menulis Buku Novel

Setiap tokoh dibentuk aksara unik & aksara yg khas. Tentukan tokoh mana yg akan dijadikan sebagai pemeran utama, pendukung atau sekedar tokoh embel-embel. Satu hal yg jarang dilaksanakan yakni, membuat huruf tokoh dengan-cara fisik, misal tokoh pertama memiliki ciri fisik rambut kriting, rambut lurus, tubuh pendek, atau jangkung bahkan kalau perlu mempunyai tanda lahir seperti tahi lalat atau tato.

Menentukan karakter tokoh hingga dgn bentuk fisik akan memperkuat huruf si tokoh. Tidak cuma itu, ke depannya pula menolong pembaca memiliki bayangan visual dlm kenangan mereka, tentang tokoh A, B ataupun C.

Menciptakan Tokoh Dalam Cerita

Hal yg menawan & menjadi perhatian saat menulis buku novel yakni, kemampuan untuk membentuk komposisi dongeng seluwes mungkin, namun tampaknatural. Kaprikornus cerita tersebut dibuat & dibungkus dgn alur yg menawan, sederhana & gampang dipahami. Alur yg rumit sudah terang akan mempengaruhi mood pembaca & menentukan pembaca lekas jenuh atau sebaliknya. Bisa pula alur yg rumit bahu-membahu bukan karena alurnya, tetapi karena faktor penggunaan bahasa & kalimat yg Anda gunakan terkesan muter-muter.

Cek Kembali Penokohan dlm Menulis Buku Novel

Saat menulis buku novel ada kemungkinan terjadi kesalahan dlm penulisan. Jika itu terjadi, itu hal biasa. Oleh karena itu, sehabis semua akhir ditulis, dibutuhkan yg namannya proses editing. Khususnya mengedit penokohan di cuilan pertentangan.

  √ Teknik Menulis Penyampaian Ide Buku ke Penyebar-Ilmu Buku

Di belahan konflik akan terjadi ketegangan pada tokoh pertama & tokoh kedua. Di belahan ini yg perlu diberi perhatian, apakah penokohannya mengalami kejanggalan. Jika tak ada kejanggalan, tak perlu mengeditnya.

Rahasia mudah membuat pertentangan yaitu menguasai masing-masing tokoh. Seorang penulis dituntut untuk mengetahui dengan-cara mendalam alur & alasannya balasan. Penulis mampu mengidentifikasi & membuatkan siapa penyebab konflik, & siapa tokoh yg bisa meredakan konfliks. Hal-hal seperti ini penting bagi penulis, agar proses pengerjaan konflik & mengorganisir pertentangan bisa tertanggulangi dgn baik.

Penggunaan Bahasa Dalam Penokohan

Penokohan yakni pelukisan gambaran yg terang tentang seseorang yg digambarkan dlm dongeng. Dari beberapa uraian di atas mampu ditarik kesimpulan bahwa pengembangan penokohan cuma dipergunakan untuk proses penulisan karya naratif & drama. Penokohan ini lazimnya bisa disampaikan memakai bahasa eksplisit, baik eksplisit dlm bentuk sifat si tokoh, sikap hingga sikap si tokoh itu sendiri.

Sedikit mengulas perihal bahasa yg digunakan dikala menulis buku novel ialah, gunakan bahasa yg ringan, & bahasa imajinatif. Bagaimanapun juga, imajinasi selaku bumbu penyedap rasa biar goresan pena Anda menjadi lebih berimprovisasi dgn pembaca.

Kebebasan berbahasa menjadi daya tarik penulisan novel. Karena di dlm menulis novel, tak ada aturan baku seperti halnya penulisan buku nonfiksi.

Itulah cara mengembangan penokohan dlm fiksi. Pastikan Anda membangkitkan segala panca indra biar kesanggupan berimajinasi dikala menulis lebih tajam. Jika Anda tetap merasa tak passion menulis buku novel, Anda mampu menjajal menulis buku non fiksi. Misal menulis buku asuh, menulis buku tumpuan & menulis buku jenis buku motivasi. (Elisa)

Referensi

  • http://www.snowlife-elisa.com/ (diakses pada 28 November 2018).