√ Mengenal Pekerjaan Jurnalistik

Pekerjaan Jurnalistik Momok yg Menakutkan ? Ternyata Tidak Selamanya Demikian

Najwa Shihab pernah menyampaikan kalau “menjadi jurnalis itu cuma orang-orang yg punya mental sekuat baja saja.” Pernyataan Najwa Shihab memang benar adanya.

Menjadi orang yg bergelut di dunia jurnalistik memang harus memiliki mental yg berpengaruh. Apalagi profesi ini identik dgn kerja rodi. Pernah dengar kan seorang jurnalis rela tak pulang kampung ke kampung halamannya hanya alasannya adalah mesti mengembang tugas buat liputan arus mudik ? Tak hanya jam kerja rodi saja yg jadi momok menakutkan.

Beberapa hal-hal negatif lain di benak orang-orang yaitu gaji rendah, & kerja berisiko tinggi jadi sesuatu yg mafhum orang-orang ketahui. Kendati pekerjaan jurnalis kelihatan begitu menyeramkan (baca juga: macam-macam informasi).

Nyatanya sebagai orang ada yg bercita-cita ingin jadi jurnalis lho. Mereka yg kepingin jadi jurnalis ternyata sebab pekerjaan ini pula banyak asyiknya. Apa sajakah hal-hal asyik pada pekerjaan jurnalistik ? Berikut Siswapedia paparkan.

1. Seorang Jurnalis Punya Banyak Pengetahuan yg Luas.

Seorang jurnalis biasanya menerima peran dr seorang redaktur untuk meliput aneka macam gosip dgn ragam desk (tema informasi). Penetapan desk tiap 6 bulan sekali biasanya akan di rolling.

Seorang jurnalis yg tadinya berada di desk kriminal misalnya, maka 6 bulan setelahnya ia akan di rolling ke desk lain, misalnya desk ekonomi, maupun desk politik. Demikian seperti dikutip dlm buku Jurnalistik Media Cetak, Rudy Haryanto. Adanya metode rolling ini terperinci membuat pengetahuan seorang jurnalis menjadi semakin luas.

Gambar. Ilustrasi seorang jurnalis yg selalu siap menuju tempat sebuah kejadian penting terjadi (sumber: Siswapedia.com)

2. Bertemu dgn Orang yg Terkenal, Artis Hingga Pejabat Publik Papan Atas.

Seorang jurnalis bisa masuk istana negara untuk mewawancarai menteri atau bahkan presiden cuma dgn modal ID Card, & surat rekomendasi dr Pemimpin Redaksi. Demikian pula gampang sekali untuk bertemu denan artis top ibukota. Jika kebetulan artis yg diwawancarai itu artis idolamu. Ini terperinci sesuatu yg membanggakan bagi kalian.

  √ Sejarah Jurnalistik

3. Seorang Jurnalis Bisa Berlibur Gratis, Diberi Uang Tips, Hingga Ditraktir Makan.

Beberapa artis yg “nakal” kadang memanfaatkan seorang jurnalis untuk meliput dirinya supaya tak karam di mata publik. Artis tersebut umumnya tak segan untuk memberi uang tips pada kalian.

Jika kebetulan kalian meliput informasi di luar negeri. Saat kalian berangkat kesana pula diakomodasikan oleh pihak Redaktur. Ini tentu jadi peluang piknik, sambil kerja. Lebih yummy lagi jikalau kalian jadi jurnalis di desk kuliner. Bisa jadi kalian akan mendapat tawaran kuliner gratis dr rumah makan, atau restoran yg kalian liput.

4. Jurnalis Itu Penyambung Lidah Masyarakat.

Soekarno pernah menggelari dirinya sebagai Penyambung Lidah Rakyat. Kalian yg ingin memalsukan langkahnya tak perlu menjadi Soekarno. Tapi kalian cukup menjadi jurnalis saja.

Yah, jurnalis itu mampu disebut sebagai penyambung pengecap penduduk . Kok mampu ? Ya karena kalian mampu meliput di suatu kawasan yg kelaparan, harus menyeberang sungai deras tanpa jembatan, maupun liputan infrastruktur listrik yg belum merata.

Ketika kalian meliput yg demikian. Maka liputan tersebut menjadi pengharapan bagi penduduk yg kalian liput semoga secepatnya menerima derma dr pemerintah. Makara disitulah letak jurnalis selaku penyambung pengecap rakyat.

5. Sangat Berpotensi Jadi Orang Terkenal.

Najwa Shihab, & Karni Ilyas ialah salah satu contoh seorang mantan jurnalis yg sekarang menjadi terkenal. Pekerjaan jurnalis bisa menjadi batu loncatan kalian untuk meniti karir sebagai news achor entertaint yg jauh lebih dekat dgn masyarakat.

Kaprikornus para pembaca Siswapedia jangan pesimis dulu ya jika mau bekerja selaku jurnalis. Nyatanya pekerjaan jurnalis asyik kok. Asyiknya mirip yg sudah di jelaskan di atas.

  √ Awal Kebangkitan Jurnalistik Indonesia