Mengapa selat malaka mempunyai peranan penting pada masa kerajaan Sriwijaya? Apa peranan selat malaka terhadap jual beli di nusantara bagi kerajaan maritim pada masa Hindu Budha?
Daftar Isi
Daftar Isi
Arti Penting Penguasaan Selat Malaka Oleh Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan besar yg pernah mewarnai sejarah Indonesia. Kerajaan bercorak Buddha ini pernah mencapai masa keemasannya selaku kerajaan maritim. Salah satu kekuatannya selaku maritim ini sebab Sriwijaya menguasai Selat Malaka. Pertanyaannya, seberapa pentingkah tugas atau donasi Selat Malaka ke kejayaan Kerajaan Sriwijaya?
Alasan Mengapa Selat Malaka Mempunyai Peranan Penting Pada Masa Kerajaan Sriwijaya
Berikut ialah argumentasi empat tugas penting Selat Malaka ke Kerajaan Sriwijaya.
-
Menghubungkan Samudera Pasifik & Samudera Hindia
Apa peranan kerajaan Sriwijaya & aktivitas jual beli di selat Malaka? Salah satu peran strategis Selat Malaka yakni menghubungkan Samudera Pasifik & Samudera Hindia. Bisa pula disebut jalur sutera maritim atau jalur sutera selatan karen menghubungkan negara di Timur Jauh seperti China & Jepang dgn Timur Tengah, India, Timur Dekat, Eropa & pesisir timur Benua Afrika.
Banyak kapal pedagang lewat Selat Malaka. Posisi ini membuat Selat Malaka menjadi salah satu dr beberapa area tersibuk di dunia. Disinggahi oleh banyak pedagang, peziarah, ahli agama & duta besar negara. Bahkan bajak maritim pun sering mondar-mandir & berulah di Selat Malaka.
Saking terkenalnya sehingga menciptakan Kerajaan Sriwijaya diketahui oleh kerajaan, kekaisaran & dinasti besar di dunia. Sebutlah Kekaisaran Romawi, Dinasti Ummayah dr Arab & Kerajaan Cholamandala dr India. Ironisnya kelak Sriwijaya harus rampung di tangan Kerajaan Cholamaandala.
-
Kontribusi besar dlm membangun jual beli dunia.
Karena letaknya strategis mirip yg dijelaskan di poin sebelumnya, Selat Malaka menjadi sentra perdagangan dunia. Banyak materi baku yg menjadi buatan utama dr berbagai negara di seluruh dunia melalui Selat Malaka & transit di sini dulu. Tatkala kapal pedagang transit, tentu mereka sekalian menjual barang dagangannya & tentunya ini membuka relasi komunikasi yg gres antar pedagang.
Selain efek membangun jual beli dunia, Selat Malaka pula mengajarkan politik jual beli. Seperti yg kita tahu, ribuan kapal berlayar lewat Selat Malaka. Hilir pulang kampung dr Samudera Pasifik ke Samudera Hindia atau sebaliknya. Entah berapa juta keping emas nilai dr aktivitas jual beli di Selat Malaka.
Ada gula ada semut bermakna ada duit ada orang. Sehingga cukup banyak aktivitas politik dr orang-orang yg memiliki kepentingan di Selat Malaka. Sehingga Selat Malaka merupakan salah satu kawasan yg paling rentan di dunia alasannya berpeluang tinggi untuk masuk dlm perseteruan politik & kerusakan lingkungan.
-
Di sekitar Selat Malaka berkembang beberapa kerajaan
Tiap tahunnya, banyak industri barang & jasa bernilai entah berapa satuan emas & perak yg melalui wilayah Selat Malaka. Memang waktu itu Sriwijaya ialah kerajaan yg sungguh besar lengan berkuasa & sukses mensugesti Semenanjung Malaya.
Tapi mungkin masih ada beberapa kerajaan kecil yg tunduk di bawah Sriwijaya. Sehingga banyak kerajaan kecil yg pula mengorganisir Selat Malaka. Beberapa kerajaan kecil ini tentu menarik para pedagang & penjelajah untuk melihat keanekaragaman kawasan di sekeliling Selat Malaka.
-
Daerah di sekeliling Selat Malaka memiliki sumber daya yg bervariasi
Beberapa wilayah yg berbatasan langsung dgn Selat Malaka yakni wilayah yg memiliki keanekaragaman hayati yg tinggi & variatif. Lingkungannya pun juga. Wilayah-wilayah ini ialah salah satu sentra keragaman hayati dunia sehingga dinamakan ‘Sunda hotspot’. Entah itu kombinasi di binatang atau tanaman. Banyak pedagang & pelaut yg kemari alasannya adalah selain transit, mereka ingin mencoba nirwana Asia Tenggara. Baik panorama, budaya, kerajaan, sosial, ekosistem sampai kulinernya yg menarik hati.
Itulah beberapa argumentasi selat Malaka mempunyai peranan penting pada masa kerajaan sriwijaya. Semoga ananda kian paham kenapa selat Malaka mempunyai peranan penting pada masa kerajaan sriwijaya ya!