√ MengapaBerbagai Bentuk Perlawanan Terhadap Belanda Sering Mengalami Kegagalan

Mengapa aneka macam bentuk perlawanan kepada Belanda sering mengalami kegagalan? Apa penyebab kegagalan perlawanan rakyat Indonesia dlm menentang kolonialisme & imperialisme?

Mengapa Berbagai Bentuk Perlawanan Daerah Terhadap Belanda Sering Mengalami Kegagalan

Penjajahan Belanda terhadap Indonesia berlangsung selama tiga setengah periode. Di masa penjajahan itu, penduduk Indonesia sangatlah menderita. Sementara Belanda menjadi warga kelas satu. Ironis memang penduduk Indonesia menjadi tamu di negara sendiri. Tapi banyak jagoan Indonesia yg dgn gagah berani melawan pendudukan VOC di Indonesia ini. Namun rata-rata mereka mengalami kegagalan.

Faktor Penyebab Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Kolonial Belanda

Mengapa kepingan bentuk perlawanan terhadap belanda sering mengalami kegagalan? Berikut yakni empat argumentasi kenapa rakyat Indonesia senantiasa gagal dlm melawan penjajahan Belanda :

  1. Perlawanan masih bersifat kedaerahan

Mengapa perjuangan melawan kemerdekaan di tempat kawasan sering mengalami kegagalan? Sebelum era pergerakan nasional, bentuk perlawanan masih bersifat kedaerahan. Semua penduduk Indonesia dr Sabang hingga Merauke melakukan perang sendiri-sendiri. Yang penting Belanda pergi dr tanah mereka.

Sebutlah Cut Nyak Dhien yg berjuang untuk Aceh, Tuanku Imam Bonjol yg berjuang untuk Sumatera Barat, Pangeran Diponegoro yg berjuang untuk Jawa, Pangeran Antasari untuk Kalimantan, Sultan Hasanudin untuk Makassar & masih banyak lagi satria nasional Indonesia yg melakukan perlawanan ke tirani Belanda.

Tapi perjuangan mereka untuk tanah mereka sendiri. Bukan untuk satu tanah air Indonesia. Meskipun cara pikir mereka sedikit keliru, kita tetap mesti mendoakan & menghargai jasa mereka. Perubahan cara pikir dr kedaerahan menjadi cara pikir persatuan satu Indonesia berubah tatkala masa kebangkitan nasional. Kebangkitan nasional dimulai oleh Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908.

  1. Senjata Belanda jauh lebih canggih

Dilihat dr aspek senjata, pasti Belanda sudah canggih. Belanda sudah memakai senapan bermesiu & meriam. Sedangkan pendekar kita masih menggunakan senjata jarak tradisional. Contohnya mirip keris, tombak, pedang, tameng, bambu runcing & panah. Rata-rata memang senjata jarak erat. Belum sempat membunuh Belanda, mereka sudah terluka dulu oleh tembakan senapan & barisan mereka sudah awut-awutan dulu lantaran hantaman meriam.

Kalau pun para pahlawan kita mempunyai senjata terbaru, itu hasil dr merampas atau mendustai orang-orang Belanda. Contohnya mirip yg dilakukan Teuku Umar yg menipu Belanda di Perang Aceh. beliau mendustai Belanda seakan-akan membelot dr rakyat Aceh. Setelah mendapatkan semua keperluan perang, ia kembali berjuang untuk rakyat Aceh.

  1. Adanya politik devide et impera

Politik devide et impera dilakukan Belanda untuk mengurangi perlawanan rakyat Indonesia. Secara bahasa bermakna “pisah & taklukkan” namun kita orang Indonesia menyebutnya politik memecah-belah. Memang konsepnya sama dgn mengadu hewan.

Belanda memperhatikan keadaan politik di suatu tempat di Indonesia. Mereka mengamati pihak-pihak yg bertikai & menentukan pihak mana yg didekati. Pihak pribumi yg beraliansi atau bersahabat dgn Belanda lazimnya akan mengungguli perselisihan politik. Setelah menang sekarang giliran Belanda yg meminta bayaran pada pribumi yg dibantu. Tidak ada makan siang gratis.

Biasanya bayaran yg diminta Belanda yakni uang ganti rugi perang, hak-hak khusus mirip monopoli jualan & hak-hak khusus agar Belanda bisa mencampuri persoalan istana. Setelah Belanda masuk ke istana, maka gerak-gerik rakyat mampu dipantau dgn gampang. Sehingga kemungkinan pergolakan rakyat bisa dihemat atau paling tak bisa dicegah.

  1. Belanda menghadapi perang yg lebih berat di Eropa

Perang di Indonesia mungkin bukan apa-apa bagi Belanda. Karena yg dihadapi adalah para pejuang dgn senjata tradisional. Belanda pernah menghadapi perang yg berat di Eropa yakni Perang Napoleon. Mereka harus menghadapi Kekaisaran Perancis yg dipimpin oleh Napoleon Bonaparte yg sangat berpengaruh & pandai. Tidak kuasa menahan Perancis, Belanda sendiri yg dijajah oleh Kekaisaran Perancis.

Nah itulah tanggapan kenapa berbagai bentuk perlawanan terhadap Belanda sering mengalami kegagalan. Semoga ananda semakin mengetahui alasannya adalah kegagalan perlawanan rakyat tempat menentang kolonialisme Belanda ya!

  √ MengapaUranus Berwarna Biru