close

√ Menerapkan Un Dengan Jujur Membangun Huruf Siswa

wirahadiary.com- Jika kita mengamati duduk dilema kejujuran tentang Ujian Nasional ini, masih banyak kita menjumpai dan melihat dari berita, baik dari media cetak maupun media online yang sering menyiarkan banyaknya perkara-kasus penyimpangan dikala berlangsungnya Ujian Nasional. Seperti bocornya kunci balasan UN, entah siapa oknum pelaku dibalik kecurangan ini? siapapun orangnya beliau sudah mencederai nilai aksara dari siswa, padahal Ujian Nasional yang dilaksanakan dengan jujur akan membangun abjad atau kepribadian siswa tersebut, bila siswa telah diajarkan tidak jujur sejak awal, bagaimana karakter siswa itu kelak dikala mereka sudah besar dan cukup umur?? jika ditanamakan kepribadian yang tidak baik sejak kecil. Tak ayal jika masih banyak kasus-kasus penyimpangan yang sering kita lihat, mirip maraknyanya dilema korupsi yang dikerjakan oleh para pejabat, masalah-masalah ini tak kunjung usai walaupun KPK telah bekerja keras secara maksimal alasannya yaitu pembangunan huruf semenjak dini sudah salah dan sangat menyimpang.

Artikel terkait : Membangun Siswa Berkarakter Jujur dan Tangguh 

 Jika kita memperhatikan duduk masalah kejujuran perihal Ujian Nasional ini √ Menerapkan Un Dengan Jujur Membangun Aksara Siswa

Mendikbud Anies Baswedan menyampaikan ada dua jenis karakter. Pertama, abjad moral, ialah kejujuran, keikhlasan. Kedua, aksara kinerja, ibarat perilaku tangguh dan giat. Seorang guru mesti mampu menanamkan kejujuran dalam diri siswa sebagai bagian dari pembangunan abjad

“Jujur saja tetapi pemalas, pasti tidak banyak gunanya. Oleh alasannya adalah itu untuk membangun karakter siswa guru mesti dapat menjadi teladan. Kemudian membiasakan siswa, dan baru mendisiplinkan,” kata Mendikbud dalam acara silaturahum dengan kepala sekolah se-Kabupaten Aceh Tengah di Pendopo Kabupaten Aceh Tengah, Takengon, Minggu (08/03/2015).

Dalam peluang itu, beberapa kepala sekolah memperlihatkan kondisi sekolahnya. Salah satunya Kepala Sekolah Menengan Atas Negeri 15 Takengon, Amiruddin, yang memperlihatkan kondisi sekolahnya yang menjangkau prestasi baik, meski gres meluluskan dua angkatan, misalnya memiliki tingkat kelulusan UN (Ujian Nasional) yang mencapai 100 persen.

“Untuk yang lulus UN 100 persen, gampang-mudahan jujurnya juga 100 persen,” kata Mendikbud yang disambut tawa para kepala sekolah.

  √ Daya Tampung Unsoed SBMPTN 2023 : Peminat & Persentase Lolos

Ia kembali menekankan pentingnya kejujuran alasannya adalah yakni menjadi bab dari pembangunan karakter. “Bila kita mendidik belum sampaumur hanya akil saja tanpa karakter tabiat: jujur, saya cemas kita akan menciptakan para koruptor yang arif. Ini berbahaya,” ungkapnya. Karena itulah timbul kebijakan gres dalam UN tahun ini (2015) yang menyatakan bahwa hasil UN tidak menjadi syarat kelulusan. Hal itu dilaksanakan biar bukan cuma nilai tinggi yang diraih tetapi juga kejujuran. (Rahman Ma’mun)

Source : http://www.kemdiknas.go.id


Sumber https://wirahadie.com