√ Menelaah Buku Ajar yang Terstandardisasi

Buku ajar seperti nutrisi biar otak agar tetap aktif, & memperkaya perbendaharaan aneka macam ilmu wawasan. Namun, tak semua buku bimbing bernutrisi.

Ada jenis buku didik yg sukar untuk dipahami karena banyak faktor. Baik aspek ketatabahasaan, sumber referensi yg digunakannya, penguasaan materi, & masih banyak yg lain.

Kegiatan berguru mengajar tak berjalan optimal tanpa kehadiran buku bimbing. Di mana, pembelajaran & buku bimbing saling melengkapi satu sama lain. Buku latih menjadi sumber referensi bagi dosen & mahasiswa dlm mempelajari cabang ilmu tetentu.

Kehadiran buku didik ditujukan sebagai pedoman yg memberi bimbingan. Panduan untuk peneliti, mahasiswa, penulis, dosen & siapaun yg ingin berguru. Setiap buku bimbing memiliki segmentasi pembaca berlawanan. Ada yg disegmentasikan untuk pelajar SD, SMP, SMA, & Perguruan Tinggi (PT).

Buku bimbing dibentuk berdasarkan standar mutu. Fungsinya agar dapat dijadikan selaku buku kompetensi, sekaligus selaku buku yg memfasilitasi proses mencar ilmu. Dari segi subtansi & penyuguhan, buku ini disusun menurut silabus & kurikulum yg sudah dirancang sebelumnya. Tujuannya, memberikan bekal kompetensi untuk mahasiswa.

Salah satu cara membuat buku asuh sesuai kompetensi, baik dr sisi substansi & penghidangan, mampu dijalankan dgn menciptakan rancangan sejumlah soal latihan dengan-cara terprogram. Adapun beberapa hal yg perlu diperhatikan oleh dosen yg diterangkan sebagai berikut.

1. Menelaah Buku Secara Singkat

Banyak jenis buku latih. Beberapa hal yg perlu diamati oleh dosen sebelum menggunakan buku ini selaku pedoman ialah menelaan buku dengan-cara singkat. Misalnya, memeriksa daftar isi, judul, & latihan soal.

  √ Elemen Penting Pengukur Kualitas Tulisan dalam Teknik Menulis

Tujuannya untuk mengukur, apakah buku tersebut menimbulkan minat & perhatian mahasiswa, atau sebaliknya. Melihat apakah ada kesinambungan antara daftar isi, judul, isi & latihan soal.

Dari sisi konten, penting pula mengamati desain acara & sistematik yg dipakai. buku didik yang terprogram & lebih tersistematis lebih membuat lebih mudah mahasiswa mencar ilmu. Memudahkan mahasiswa mengerti, melakukan & mencoba mempraktekan langsung di lapangan.

2. Mengecek Apakah Sesuai dgn Kurikulum

Karena buku pegangan ini selaku acuan mencar ilmu. Jenis buku bimbing mesti sesuai dgn kurikulum. Meskipun isi yg disampaikan diatur dlm kurikulum, bukan berarti tulisan dibentuk kaku. Segi penyampaian tulisan, tetap dibungkus dgn bahasa yg komunikatif, lebih santai.

Buku didik yg diubahsuaikan dgn kurikulum sesungguhnya berfungsi selaku batas-batas. Istilah lain, selaku Garis Besar Haluan Pembelajaran (GBHP). Di mana, penulis dapat mengemas dlm bentuk pengayaan. Dengan kata lain, kurikulum tak bersifat memilih, karena GBHP itu sendiri bersifat berganti-ubah.

Baca juga: Insinyur Pun Bisa Menulis Buku & Mengirim Naskah ke Penyebar Ilmu

Pembuatan buku didik berprinsip pada dinamika mutu yg sebanding. Seperti yg singgung di paragraf awal tadi, penyampaian tulisan tak kaku, melainkan dinamis. Tatkala buku ini sudah terbit, kemudian terjadi pergeseran kurikulum, hingga direvisi di edisi selanjutnya. Sehingga, penulis buku ini senantiasa mengawasi perubahan tersebut. Secara tak pribadi mendorong penulis memantau kualitas pada desain buku.

3. Memperhatikan Landasan Penulisan Buku Ajar

Buku asuh bukan buku terkenal ataupun buku fiksi. Oleh karena itu, ada yg perlu diartikan, yakni memperhatikan landasan penulisannya. Ada dua landasan penulisan buku ini, yaitu landasan keilmuan & landasan keterbacaan materi & landasan ketatabahasaan.

a. Landasan Keilmuan

Landasan keilmuan didasarkan pada cabang ilmu tertentu. Misalnya jenis buku bimbing khusus Psikologi, maka cakupan keilmuan dlm buku tersebut seputar psikologi. Misalnya, buku psikologi pendidikan, psikologi klinis & psikologi terapan. Secara garis besar, cakupan yg dibahas berbau per-psikologian. Berdasarkan landasan keilmuan, buku jenis ini dirancang berdasarkan prinsip sebagai tabel berikut.

  √ Cara Membuat Buku dengan Hasil Wawancara Sebagai Sumber Buku

 

Prinsip Landasan

Keilmuan

Keterangan
Prinsip Akar Rumput Upaya penulis menentukan cabang ilmu (mata kuliah) yg diketahui, dikuasai & sungguh dikuasai.
Prinsip Kebermaknaan Menentuan desain & tujuan penulisan menurut keunggulan kompetensi yg akan diraih. Pencapaian ini didasarkan atas dasar motiasi untuk mengembangkan & mentransformasi ilmu. Tujuannya membangun karakter.
Prinsip Diferensiasi Menentukan tanggapan atas dasar pertanyaan yg muncul. Misalnya :

‘Sesuatu apa yg berlainan yg dapat saya lakukan?’

‘Bagaimana memperoleh ilmu yg berbeda & berkesan?’

Prinsip Keotentikan Prinsip ini menitikberatkan pada metode & perancangan buku berasarkan dua hal.

1.      Berdasarkan keaslian desain

Rancangan yg orisinil atau tak dapat dilihat dr hasil diktat penulis yg sudah dikembangkan. Bisa pula hasil tesis/ desertasi penulis yg dikembangkan & telah dimodifikasi. Bisa pula dlm bentuk buku didik murni.

2.      Berdasarkan Referensi

Di mana penulis menulis buku ini berdasarkan referensi lain. Bukan bermakna menyontek, melainkan selaku citra. Dapat di artikan selaku model yg memalsukan rancangan buku ini orang lain cuma sebagai pembanding.

Prinsip Standardisasi Standardisasi penulis didik wajib ditaati. Misalnya, sumber yg digunakan harus terang, penggunaan bahasa yg baku, tujuannya tak menggunakan bahasa gaul. Dsb.
Prinsip Dinamika Prinsip buku ini sesuai dgn dinamika mutu. Di mana penulis memperhatikan mutu buku yg dibuatnya dgn memilih patokan uji mutu. Baik dijalankan dengan-cara mampu berdiri diatas kaki sendiri, ataupun melibatkan dgn pihak luar.
Prinsip Keseimbangan Prinsip keseimbangan merupakan upaya menentukan keseimbangan antara teori yg disampaikan & praktik di lapangan. Di mana, penulis perlu memilih tingkat proporsi dengan-cara sempurna tatkala memasukan suatu konsep, filosofis & teori.
Prinsip Komunikasi Kategori buku latih yg komunikatif yaitu buku yg mengedukasi, lugas, ilmiah, akademis.

b. Landasan Keterbacaan & Ketatabahasaan

Landasan keterbacaan yg dimaksudkan yaitu, penyampaian materi yg mudah dimengerti, dipahami oleh mahasiswa. Dengan kata lain, buku latih ditulis menggunakan bahasa yg efektif. Termasuk dlm landasan keterbacaan perihal format tulisan. Misalnya, goresan pena diketik rapi. Ada perbedaan antara bab & sub bagian, agar mempermudah pengertian.

Landasan ketatabahasaan lebih menyinari pada penggunaan diksi, kata hubung, penyusunan kalimat, titik, koma & huruf besar kecil. Sebagai buku pedoman, tentunya mempunyai landasan ketatabahasaan lebih ketat, dibandingkan jenis buku lain (fiksi & terkenal).

Hubungan landasan ketatabahasaan dgn tingkat keterbacaan bahwasanya saling berhubungan. Ketatabahasan yg gampang dipahami, cenderung lebih efisien untuk di baca. Sekilas membaca, mahasiswa langsung mampu menangkap maksud & esensi yg ingin disampaikan.

Bahasa yg dipakai dlm buku bimbing yg efektif & efisien adalah jenis kalimat aktif. Syarat kalimat aktif mencakup S (subjek), P (Predikat), O (objek), K (informasi). Dengan menggunakan kalimat aktif, kita menyampaikan kalimat lebih cepat, & mengarahkan pribadi ke inti problem yg ingin disampaikan.

Itulah 3 hal penting menilai & membuat buku didik yg baik. Sekian, gampang-mudahan ulasan ini berfaedah, & memotiavasi untuk terus berkarya. [Elisa]

Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Warga Masyarakat, buku Anda kami terbitkan dengan-cara gratis. Anda cukup mengubah biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini.

Jika Anda ingin mengenali lebih banyak perihal teknik menulis anda mampu melihat Artikel-postingan berikut:

  1. Tiga Kunci Membuat Buku Ajar yg Terstruktur
  2. Teknik Menulis Menyusun Laporan Hasil Penelitian Menjadi Buku Ajar
  3. Teknik Menulis: 5 Hal dlm Buku Ajar yg Harus Diperhatikan!
  4. Teknik Menulis Buku, dgn Membaca Teks Kehidupan

Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, namun BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dgn TIM PROFESSIONAL kami dengan-cara GRATIS di sini!

Jika Anda menghendaki EBOOK GRATIS perihal CARA PRAKTIS MENULIS BUKU, silakan download.

Referensi :

Asep Solihin, http://www.umpalangkaraya.ac.id/dosen/asepsolikin/?p=111, diakses pada 22 Maret 2017