Apa Anda sering mendengar keterangan berita? Saya percaya kita semua sering mendengar isu. Tapi apakah Anda bisa mengerti keterangan yg disampaikan oleh si pembawa berita?. Ini yakni salah satu duduk perkara serius yg terjadi di penduduk .
Aktivitas mendengar keterangan info dgn mendengar info itu adalah sesuatu yg berlawanan. Orang yg mendengar info belumlah tentu bisa mengerti informasi yg dibawa oleh berita itu dgn benar. Bila salah, maka bisa menjadikan salah tafsir. Belum lagi maraknya informasi hoax yg meningkat di penduduk , tentu ini sungguh berbahaya.
Daftar Isi
Bagaimana untuk menghemat terjadinya salah tafsir?.
Nah, ada beberapa kegiatan yg kita kerjakan dikala mendengar keterangan info yaitu mencatat pokok-pokok isi informasi kemudian memilah mana yg merupakan fakta & opini. Kita kini akan mulai mempraktekkannya.
Baca juga: Cara cerdas dlm menyaring keterangan
Mintalah temanmu untuk membacakan acuan info di bawah ini!.
Bencana Banjir Bandang di Bima
Kota Bima saat ini sedang berduka. Hampir 90% wilayah kota Bima mengalami banjir bandang akhir curah hujan yg tinggi di wilayah tersebut. Terlebih adanya air kiriman dr pegunungan di daerah Wera & Wawo bagaikan gelombang yg datang bertubi-tubi ke kota ini.
Beberapa kelurahan mendapatkan banjir kiriman dengan-cara bermacam-macam, ada yg dua, tiga bahkan empat kali. Misalnya saja tempat kelurahan Manggemaci. Daerah ini mendapatkan banjir kiriman sebanyak dua kali yakni pada tanggal 25 & 27 Desember 2016. Ketinggian banjir dapat berkisar 1,5-2,5 meter.
Banjir bandang di kelurahan Manggemaci datang sekitar pukul 14.30 WITA. Sebelum adanya banjir bandang, sudah terlebih dulu datang banjir biasa sejak pukul 13.00 WITA. Waktu itu sebagian penduduk menerka cuma akan ada banjir biasa karena air masuk ke kelurahan dengan-cara perlahan.
Pada ketika penduduk tengah sibuk menyelamatkan barang-barangnya di tempat yg tinggi. Tiba-tiba air naik dengan-cara cepat. Gang-gang tiba-tiba menjadi got, jalan desa tiba-tiba menjadi sungai yg airnya sungguh deras. Sebagian masyarakat eksklusif mengungsi sebagian yg yang lain terjebak dlm banjir. Ada yg naik di atas pohon & ada pula yg naik di atas rumah.
Banjir baru mulai surut pada dini hari pagi yaitu pukul 01.00 WITA. Masyarakat yg selamat pada pagi harinya eksklusif menengok rumah-rumah mereka & melaksanakan pencucian. Masyarakat menyangka bahwa banjir bandang sudah selesai namun pada hari Jum’at pukul 09:00 WITA banjir bandang kembali terjadi & merendam hampir semua wilayah kota Bima.
Baca juga: Cara menyimpulkan informasi
Menurut penuturan sebagian penduduk Manggemaci, banjir bandang mirip ini adalah yg pertama kali dlm sejarah Bima. Mereka berpendapat bahwa banjir bandang disebabkan karena gundulnya pegunungan di kawasan Wera & Wawo. Sebagian yg yang lain berpendapat karena bendungan di Wera jebol. Entah apa penyebabnya, itu yaitu peran pemerintah untuk melakukan investasi sehingga banjir bandang seperti ini tak menjadi langganan dikemudian hari.
Menurut pemberitaan, kerugian akibat banjir ini ditaksir berkisar Rp 1,5 triliun. Kerusakan terjadi pada sebagian besar rumah-rumah penduduk. Selain itu barang seperti surat berguna, duit, barang elektronik, pakaian, alat perabot rumah tangga, kendaraan pun mengalami kerusakan & hilang.
Pasca banjir bandang pun penderitaan masyarakat masih berlanjut. Bahan-materi kebutuhan pokok langsung meroket bahkan mampu meraih 4 kali lipat. Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, pribahasa yg menggambarkan penderitaan penduduk korban banjir bandang di kota Bima ketika ini.
Mencari isi pokok dlm gosip
Nah, sesudah mendengar informasi di atas. Catatlah pokok-pokok isi informasi informasi lalu pisahkan mana yg termasuk fakta & opini!.
Sudah? Mari kita cocokan jawabanmu. Ada beberapa pokok informasi yg merupakan fakta & opini.
- Banjir bandang di kota Bima menenggelamkan mayoritas wilayah kota (fakta).
- Tiap wilayah terkena banjir dgn jumlah bermacam-macam (fakta).
- Ini banjir paling besar sepanjang sejarah kota (fakta).
- Tidak ada korban jiwa melainkan rusaknya pemukiman warga & barang – barang milik warga (fakta).
- Harga keperluan utama pasca banjir mengalami peningkatan (fakta).
- Banjir disebabkan karena hutan gundul (opini).
- Kerugian meraih Rp 1.5 triliun (opini).
- Harga materi kebutuhan naik pasca banjir membuat penduduk menderita (opini).
Daftar Pustaka:
Rohmadi, Muhammad. 2008. Bahasa & sastra Indonesia 3. Jakarta: CV. Grahadi & Departemen Pendidikan Nasional.