Mempelajari Sejarah Hipotesis Avogadro – Semua hal mengenai pergantian kimia dipelajari dlm ilmu kimia, dimana di dalamnya kita mengenal rumus-rumus senyawa hingga persamaan reaksi kimia.
Untuk mempermudah dlm menuliskan senyawa mapun persamaan reaksinya, maka kita perlu mematuhi hukum-aturan dasar kimia. Hukum-hukum dasar ini meliputi hukum Dalton atau Hukum Kelipatan Perbandingan, aturan Perbandingan Volume, aturan Kekekalan Massa, hukum Perbandingan Tetap, & Hipotesis Avogadro.
Keempat aturan dasar kimia sudah dibahas dengan-cara lengkap pada pembahasan sebelumnya. Kali ini, pembahasan akan terfokus pada hipotesis Avogadro, mencakup sejarah, suara hipotesis, sampai acuan penerapannya dlm kimia.
Daftar Isi
Sejarah Hipotesis Avogadro
Atom, yg disebut selaku belahan
terkecil dr suatu benda, menjadi bahasan yg ramai dibicarakan. Oleh alasannya
itu, banyak ilmuwan mencoba mencari tahu bagaimana bahu-membahu atom tersebut,
mirip massa & kecepatannya. Namun pada awal kala ke 19, tak banyak
ilmuwan yg mampu mengkalkulasikan massa ini.
Kemudian seorang ilmuwan kimia
berjulukan Amedeo Avogadro, di tahun 1811 berani mengajukan suatu hipotesis yang
kini diketahui selaku hipotesis Avogadro. Ilmuwan jenius dr Italian ini
mengungkapkan bahwa serpihan terkecil dr suatu benda tak cuma berupa atom
tunggal atau monoatomik, namun pula mampu berbentukdiatomik hingga molekul.
Sebuah pertanyaan muncul, mengapa
perbandingan volume pada gas-gas di dlm reaksi tertentu yakni berupa
bilangan bundar? Dalton tak bisa mengungkapkannya sebab saat itu ia mempunyai
fikiran bahwa partikel suatu unsur senantiasa mempunyai atom yg tunggal. Kemudia
Avogadro menerangkan hal ini lewat hipotesisnya.
Kemudian di masa 20, seorang
ilmuwan berhasil memilih massa suatu atom dgn metode & proses yang
sungguh hati-hati. Dari percobaannya tersebut, maka diperoleh suatu kesimpulan
bahwa hipotesis avogadro merupakan hipotesis yg sungguh akurat dalam
menunjukkan molekul dgn beratnya.
Mempelajari Hipotesis Avogadro
Apa suara aturan atau hipotesis
Avogadro yg sangat populer ini? Amedeo Avogadro telah menyatakan dalam
hipotesisnya bahwa, “pada temperatur
serta tekanan yg sama, seluruh gas yg mempunyai volume sama akan mengandung
jumlah molekul yg sama pula.” Selain itu Avogadro pula menyatakan bahwa
partikel unsur tak hanya terdiri dr satu atom tetapi bisa dua atau lebih,
baik atom yg sama mapun berbeda (molekul).
Berdasarkan desain dr Avogadro
inilah, sekarang ditemukan bahwa gas-gas kecuali gas mulia dianggap selaku
molekul yg terdiri dr dua atom (diatomik). Oleh alasannya itu, penulisan rumus
kimia untuk beberapa gas tersebut yakni mirip H2 untuk gas
hidrogen, O2 untuk gas oksigen, N2 untuk gas nitrogen,
dan seterusnya.
Contoh Hipotesis Avogadro dlm Kimia
Untuk lebih mempermudah dalam
mempelajari & mengetahui hipotesis Avogadro, berikut ini akan dijelaskan
beberapa pola penerapannya dlm ilmu kimia. Berdasarkan hipotesis yg telah
dijabarkan di atas, maka kita dapat mengerti bahwa :
1 molekul hidrogen + ½ molekul oksigen → 1 molekul air
Persamaan tersebut pula mampu
ditulis selaku :
(2 molekul hidrogen) + (1 molekul oksigen) → (2 molekul hidrogen+1 molekul oksigen)
Contoh penerapannya lainnya
yakni, apabila terdapat 1 liter gas nitrogen pada suhu maupun tekanan yang
sama, akan tepat habis bereaksi dgn 3 liter has hidrogen. Kemudian
terbentuklah 2 liter gas amonia. Dari sini kita dapat menentukan rumus molekul
amonia tersebut.
Cara penyelesainnya ialah
dengan menggunakan teori bahwa gas hidrogen maupun nitrogen merupakan molekul
diatomik. Sehingga kita dapat menulis persamaan reaksinya mirip berikut:
N2(g) + 3H2(g) → 3NxHy
Dengan menggunakan cara
menyetarakan reaksi, maka ditemukan nilai x = 1 & y = 3. Sehingga rumus
molekul amonia adalah NH3.
Daftar Pustaka:
Brown, Theodore L. et al. 2015. Chemistry: The Central Science (13th edition). New Jersey: Pearson Education, Inc.
Silberberg, Martin S. & Amateis, Patricia. 2015. Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change (7th edition). New York: McGraw-Hill Education
Sumber gambar: situs sciencehistory yg diterbitkan dlm artikel berjudul Amedeo Avogadro (diakses tanggal 5 Mei 2019).