√ Membuat Suasana Mencar Ilmu Yang Menggembirakan

Menciptakan suasana mencar ilmu yang mengasyikkan ialah dambaan bagi seorang guru atau tenaga pendidik, dengan menciptakan situasi  belajar yang mengasyikkan maka akan melahirkan semangat mencar ilmu dari para siswa dan pastinya akan menghasilkan mutu pembelajaran yang lebih baik, kata mengasyikkan biasanya muncul disaat belum sampaumur (penerima ajar) bermain, bermain merupakan acara menggembirakan dan mengasyikkan bagi siswa, jadi guru dituntut untuk lebih inovatif dalam membuatkan tata cara pembelajaran sehingga proses belajar lebih mengasyikkan menyerupai bermain sehingga sekolah tidak dianggap sebagai daerah yang menjemukan tetapi  sekolah selaku kawasan yang menyenangkan bagi siswa.

Seperti yang telah dijelaskan pula dari Quantum Learning sendiri bahwa mencar ilmu itu haruslah menggembirakan dan berjalan dalam suasana gembira  sehingga pintu masuk untuk info gres akan lebih lebar dan terekam dengan baik. Rasa bahagia dalam belajar yaitu masalah situasi hati. Ini diperoleh lewat perlakuan guru dan orang wangi tanah melalui dorongan dan motivasi mereka. Sebenarnya yang dibutuhkan oleh siswa dalam belajar yaitu rasa percaya diri.

Jangan lupa baca : Membuat suasana berguru yang mengasyikkan

Oleh karena itu, peran orang bau tanah dan guru  pastinya menumbuhkan rasa yakin diri mereka. Dari pengalaman hidup, kita menemukan begitu banyak anak yang tidak yakin atas apa yang mereka pelajari sehingga mereka perlu didorong dan diberi semangat lewat bahasa cinta dan perlakuan adil bagi mereka. Langkah kreatif yang mampu dilakukan yaitu bagaimana keberadaan dinding-dinding kelas yang intinya benda mati tersebut menjadi memiliki arti dan mengatakan kepada siswa pada khusunya dan bagi seluruh warga sekolah kebanyakan.

  Inilah 3 Kunci Utama Mengajak Anak Berpuasa Di Bulan Puasa

“Bagaimana membuat dinding-dinding sekolah dan ruang-ruang kelas yang mati ini menjadi lebih hidup, menjadi berarti, dan pada karenanya mampu menumbuhkan hasrat nafsu berguru siswa”.

Jawaban dari pertanyaan diatas yakni tidak lain yakni dibutuhkan sebuah langkah inovatif seorang guru. Hal ini tentunya ialah sebuah langkah inovatif yang pada kenyataannya akan berlainan dengan kondisi kenyataan dan lebih banyak didominasi yang ada dilapangan ketika ini. Pada pada umumnya orang dan pada kebanyakan guru bisa saja acara ini dianggap sebagai program yang mengada-ada. Namun justru disinilah letak nilai kreatif itu sendiri muncul, karena acara yang bersifat inovatif akan dicicipi hal yang asing oleh orang lain, lantaran hal semacam itu sebelumnya jarang atau bahkan mungkin belum ada.

Suasana belajar ialah faktor penentu keberhasilan mencapai sasaran belajar. Prinsip berguru orang cukup umur dan belum dewasa pada hakikatnya sama, yakni lewat penjelajahan (eksplorasi) dan situasi hati bangga (fun). Seorang guru idealnya kreatif merancang lingkungan berguru biar tercipta situasi yang menggembirakan atau dalam istilah Gordon Dryden disebut orkestra lingkungan berguru.

Lalu apa yang perlu disiapkan?

  1. Desain ruang kelas, desainlah ruang kelas dengan hal-hal yang bisa membuat situasi hati ceria, semoga siswa merasa lebih bahagia untuk berguru.
  2. Bila perlu ciptakan situasi kelas yang mirip pesta, ada balon, lampion, dan hiasan-hiasan dinding.
  3. Siapkan musik pengiring ketika penyajian atau saat siswa mengerjakan peran-peran yang sebelumnya yang telah diremcanakan. Akan lebih baik bila memakai musik klasik yang diusulkan oleh Dr Lazanov (Mozart, Vivaldi, Bethoven).
  4. Seluruh atmosfer kelas harus sungguh-sungguh akrab, tidak ada tekanan, apalagi ancaman.

Stocwell (seorang pelatih pendidikan terkemuka di Eropa) menjelaskana bahwa poster berwarna di dinding yang didesain dengan baik sangatlah penting lantaran merangsang  periferal otak. Kehadirannya yang konstan diruang kelas memberikan isinya di memori otak meskipun tidak didasari oleh anak. Stocwell juga menjelaskan tentang psikologi warna. Merah adalah warna perayaan, biru melambangkan kesegaran, kuning warna kecerdasan, hijau dan coklat mempunyai imbas menentramkan, hangat dan ramah. Poster yang baik mampu membuat kesan di memori jangka panjang, menciptakan citra memori yang sanggup dipanggil kembali kalau diharapkan, walaupun tidak pernah dipelajari secara sadar.

Penerapan Joyfull Learning

Joyfull Learning sanggup dilaksanakan dengan memotivasi tumbuhnya harga diri yang positif kepada anak dan meberikan lingkungan dan keadaan yang sempurna untuk semua anak. Dengan kata lain, semua anak merasakan bahwa :
1.    Kondisi mereka sekecil apapun dihargai
2.    Mereka merasa kondusif (fisik dan psikis) dalam lingkungan belajar
3.    Gagasan mereka dihargai (Stufflebeam, 1965)

Dengan kata lain anak harus dihargai apa danya. Mereka mesti merasa aman, bisa mengekspresikan pendapatnya, dan berhasil dalam belajarnya.

Kerangka inilah yang membantu belum dewasa menikmati belajar dan guru bisa memperkuat rasa bahagia ini lewat penciptaan kelas yang lebih “menggembirakan”.

Oleh lantaran itu, guru dibutuhkan  untuk tidak menghalangi argumen siswa, karena dengan menyimak argumen siswa, mereka merasa lebih diperharikan dan merasa tenteram berada dikelas. Selain itu penataan kelas juga menciptakan siswa merasa tenteram dan senang berasa dikelas.
Dave Meier menyatakan bahwa berguru menyenangkan  (joyfull learning) yakni tata cara pembelajaran yang berusaha untuk menghidupkan minat, adanya keterlibatan sarat , dan terciptanya makna, pemahaman , nilai yang membahagiakan pada diri siswa, membuat siswa terpesona untuk belajar ialah suatu tantangan bagi guru, lantaran menciptakan siswa kesengsem untuk belajar tidak semudah menerangkan teori yang ada dibuku.

Jangan lupa baca : Bagaimana menciptakan siswa terpesona untuk berguru ?

Sebelum dikenakan pada tujuan pembelajaran joyfull learning lebih dulu mengetahui tujuan pendidikan  nasional sesuai undang-undang no.02 untuk merealisasikan situasi berguru dan proses pembelajaran supaya penerima bimbing secara aktif menegembangkan potensinya untuk mempunyai kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, sopan santun mulia, serta keahlian yang dibutuhkan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Siswa akan terdoromg untuk terus belajar jikalau pembelajaran diselenggarakan secara tenteram dan menyenangkan , sehingga siswa terlibat secara fisik dan psikis. Untuk itu guru perlu membuat kondisi pembelajaran yang sesuai dengan minat dan keceerdasan siswa. Guru juga perlu menawarkan penghargaan bagi sisiwa yang berpartipasi. Penghargaan sanggup bersifat material dan penghargaan, nilai, penghargaan applaus.

Sedangkan tujuan dari pembelajaran yang menggembirakan sendiri yaitu menggugah sepenuhnya kesanggupan berguru dari pelajar, membuat belajar menggembirakan dan membuat puas bagi mereka, dan menunjukkan santunan sepenuhnya pada kebahagian, kecerdasan, kompetensi, dan keberhasilan mereka sebagai manusia.

Jangan lupa baca juga artikel yang lain Metode pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan mengasyikkan.


Sumber https://wirahadie.com