√ Manfaat Lingkungan Bagi Kehidupan Manusia

Pembangunan proyek jalan tol sebagai upaya pemanfaaatan lingkungan sebagai media perhubungan
Gambar. Pembangunan proyek jalan tol sebagai upaya pemanfaaatan lingkungan sebagai media perhubungan (Sumber: tender-indonesia.com )

Manfaat lingkungan bagi kehidupan manusia – Manusia hidup di bumi ini tidaklah sendiri melainkan hidup bersama-sama dgn unsur alam lainnya baik yg biotik (hewan, flora) maupun abiotik (watu, pasir). Disadari atau tidak, banyak sekali dr bagian-komponen alam tesebut yg dapat digunakan untuk menyanggupi keperluan hidup manusia. Misalnya, untuk bernapas insan menggunakan oksigen, minum memakai air & sebagainya.

Pada dasarnya, manusia tak bisa hidup tanpa tanaman, hewan, jasad renik atau unsur alam lainnya. Coba pikirkan, bisakah manusia bernafas tanpa adanya pohon yg menciptakan oksigen? jika tak ada tanaman & hewan, darimana insan bisa memperoleh materi kuliner? bila tak ada air, darimana manusia bisa minum, mandi & sebagainya?. Ini merupakan pemahaman yg mesti mulai dibangun & dimengerti bersama semenjak dini bahwa faedah lingkungan bagi kehidupan manusia sangatlah banyak & sungguh penting. Oleh lantaran itu, upaya-upaya pemanfaatannya harus bersifat akil & berkesinambungan.

Apasajakah manfaat lingkungan bagi kehidupan manusia?

Manfaat lingkungan bagi kehidupan manusia dengan-cara biasa dapat dibagi menjadi berbagai jenis yakni:

1. Pemanfaatan Lingkungan bagi Kepentingan Pertanian

Lingkungan alam banyak menyediakan banyak sekali macam potensi biotik ataupun abiotik yg dapat kita gunakan dlm dunia pertanian. Misalnya air yg mampu dipakai untuk pengairan sawah, kesuburan tanah, suhu udara & sebagainya. Nah, kesempatanini harus dapat dimanfaatkan dengan-cara maksimal. Untuk itu perlu perencanaan & pengelolaaan yg matang dlm setiap proyek pertanian yg akan dilaksanakan.

Dalam dunia pertanian agar suatu proyek pertanian dapat berjalan dgn optimal & sesuai impian, maka diperlukan sebuah tahapan penilaian yg menimbang-nimbang beberapa variabel mirip tingkat kesuburan tanah, curah hujan, suhu & sebagainya. Ini merupakan usaha untuk mencocokan kondisi lahan dgn tanaman yg sesuai untuk ditanaman di lahan tesebut. Selain itu, kita pula mesti menyaksikan variabel-variabel lainnya mirip keadaan lingkungan sekitar -apakah beresiko terjadi erosi, tanah longsor atau tidak?-. Bila hal ini sudah dikerjakan, maka langkah berikutnya ialah memeriksa problem teknis & cara perawatan tanaman, contohnya dosis penggunaan pupuk, menentukan pupuk yg ramah lingkungan dsb. Nah, langkah evaluasi ini bukan hanya ditujukan supaya mendapatkan hasil pertanian yg optimal saja melainkan pula untuk meminimalisir kerusakan pada alam.

  √ Cara Menanggulangi dan Mengatasi Pencemaran Lingkungan (Air, Udara, Tanah)

2. Pemanfaatan Lingkungan bagi Kepentingan Industri

Prof. Dr. Emil Salim dlm sebuah artikel Ekonomi Dalam Lingkungan menandakan bahwa ekonomi & lingkungan merupakan elemen yg saling komplementer (bersifat melengkapi) sehingga bila keduanya dipisahkan, maka bumi akan mengalami kerusakan. Ini merupakan suatu dilema, tatkala pemanfaatan ditujukan dlm skala industri (untuk keperluan ekonomi) pasti akan banyak menyedot peluangalam dengan-cara membabi-buta sehingga potensi kerusakan alam pula menjadi sangat besar.

Pada tahun 1972, permasalahan kerusakan lingkungan kemudian dibahas dlm konferensi PBB perihal lingkungan hidup di Stockholm. Sebuah wawasan gres dimunculkan yaitu upaya pembangunan ekonomi yg disertai dgn memikirkan kelestarian lingkungan tak akan mengurangi laba dengan-cara ekonomi. Nah, konsep ini kemudian dibarengi oleh semua negara & menjadi pertimbangan dlm setiap pembangunan (Eni Anjayani,Hal.153).

Lalu, upaya apa semoga pembangunan industri senantiasa selaras dgn pelestarian lingkungan?

Supardi (1994: 94) seperti yg dikutib oleh Nurmala Dewi(2009: 100) berpendapat bahwa biar pembangunan industri mampu selaras dgn lingkungan, maka perlu dilaksanakan hal-hal berikut.

a. Melakukan evaluasi terhadap dampak sosial, ekonomi & ekologi dengan-cara lazim maupun khusus,

b. Melakukan survei mengenai dampak-efek yg mungkin akan timbul pada lingkungan,

c. Melakukan penelitian & pengawasan lingkungan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Nah, dr sini akan ditemukan mengenai jenis perindustrian yg cocok serta menguntungkan,

d. Buatlah sebuah formulasi mengenai patokan analisis biaya, rancangan bentuk proyek, laba proyek & pengolahan proyek,

e. Bila penduduk setempat terpaksa mendapat pengaruh negatif, maka buatlah pembangunan atau alternatif jalan untuk kompensasi kerugian sepenuhnya.

3. Pemanfaatan Lingkungan bagi Kepentingan Pariwisata

Sektor pariwisata dapat menunjukkan laba dengan-cara ekonomi bagi penduduk lokal serta pendapatan bagi negara. Untuk itu, pemanfaatan disektor ini harus dilakukan dengan-cara serius oleh pihak-pihak terkait. Nah, agar pemanfaatannya tak mempunyai kecenderungan ke hal-hal yg merusak lingkungan, maka pengembangan sektor pariwisata diarahkan ke pelestarian lingkungan atau ekowisata. Dikutib dr Nurmala Dewi (2009:103), Low Choy Hebron (1996) menerangkan bahwa ada lima aspek batas-batas yg mendasar dlm penentuan prinsip utama ekowisata, yakni:

  √ Sejarah Perlindungan dan Pengawetan Alam

a. Lingkungan ekowisata wajib bertumpu pada lingkungan alam & budaya yg relatif belum tercemar atau terusik,

b. Masyarakat ekowisata mesti dapat menawarkan faedah dengan-cara ekologi, ekonomi & sosial langsung pada masyarakat lokal,

c. Ekowisata harus mampu memajukan pengertian perihal pentingnya lingkungan alam beserta budaya yg terkait & pula mesti bisa memperlihatkan pengalaman yg mengesankan,

d. Ekowisata mesti mampu menunjukkan dukungan konkret bagi berkelanjutan ekologi & lingkungan aktivitas. Selain itu tak boleh sampai menghancurkan serta menurunkan mutu dlm jangka pendek maupun jangka panjang.

e. Ekowisata mesti dapat diatur dgn cara yg dapat menjamin keberlangsungan hidup lingkungan alam serta budaya yg terkait di daerah tempat acara ekowisata dijalankan. Selain itu pula harus menerapkan cara pengelolaan yg terbaik untuk menjamin keberlangsungan hidup ekonominya.

4. Pemanfaatan Lingkungan bagi Kepentingan Pertambangan

Pemanfaatan lingkungan untuk pertambangan sangat beresiko merusak lingkungan. Kerusakan kebanyakan disebabkan lantaran adanya zat-zat kimia, faktor fisik & faktor biologis. Oleh karenanya, dlm rangka mencegah terjadinya pencemaran yg akan berakibat buruk terhadap gangguan lingkungan, maka manusia perlu melakukan beberapa perjuangan antara lain:

a. Mencari cara pengelolaan tambang yg ramah lingkungan,

b. Menganalisis efek pertambangan terhadap lingkungan sekitar utamanya pada daerah berpenduduk,

c. Mengelola limbah sisa pertambangan dengan-cara ketat & kondusif.

[color-box]Anjayani, Eni. 2009. Geografi Untuk Kelas XI SMA/MA. Klaten:PT. Cempaka Putih.

Dewi, Nurmala.2009.Geografi 2 : untuk SMA & MA Kelas XI. Bandung: CV. Epsilon Group.

Utoyo, Bambang. 2009.Geografi: Membuka Cakrawala Dunia. Bandung: PT. Pribumi Mekar.[/color-box]