√ Kemdikbud: Semua Sekolah Biar Berhenti Menggunakan Lks

Kemdikbud Menghimbau Semua Sekolah Agar Berhenti Menggunakan Lomba Kompetensi Siswa

Pergantian menteri pendidikan yang gres mengakibatkan aneka macam gebrakan dalam dunia pendidikan, salah satu info yang paling menyeruak ketika terpilihnya menteri pendidikan yang gres ialah perihal penghapusan Tunjangan Sertifikasi guru, tetapi sehabis menerima keterangan dari pihak terkait bahwa info itu tidak benar. Namun, ada pernyataan modern oleh menteri pendidikan yang kini perihal abolisi penggunaan Lembar Kerja Siswa (Lomba Kompetensi Siswa).

Berikut kutipan beritanya yang kami kutip dari banyak sekali sumber.

Kemdikbud Menghimbau Semua Sekolah Agar Berhenti Menggunakan LKS √ Kemdikbud: Semua Sekolah Biar Berhenti Memakai Lks

gambar : zaenalkhayat.wordpress.com

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), meminta sekolah negeri dan swasta di Indonesia tidak lagi memakai sistem pembelajaran dengan memakai Lembar Kerja Siswa (LKS).

“Disdikpora di masing-masing Provinsi sampai kabupaten/kota mesti tegas melarang sekolah SD, Sekolah Menengah Pertama, dan SMA, masih memakai Lomba Kompetensi Siswa, lantaran sanggup mengibiri kreatifitas siswa,” ujar Sekjen Kemdikbud Didik Suhardi usai menghadiri obrolan pendidikan di Hotel Inna Grand Bali Beach Sanur, Denpasar, Sabtu.

Menurut ia, penggunaan Lomba Kompetensi Siswa untuk siswa sangat tidak sempurna, lantaran sanggup mengganti filisofi cara belajar siswa aktif menjadi pasif, sehingga tata cara pembelajaran yang harusnya mengutamakan diskusi antar guru dan sahabat sejawat tidak berjalan dengan baik.
Oleh lantaran itu, dia mengimbau pihak sekolah dan orang busuk tanah murid menolak membeli LKS ini. 

“Dengan cara berguru siswa aktif itu diharapkan pelajar sanggup berinteraksi dan berdiskusi maupun berdialog dengan rekan-rekannya,” ujarnya lagi.

Apabila siswa-siswi masih menggunakan buku LKS dalam tata cara mengajar, maka para siswa cuma sekadar mengikuti isi dari LKS itu.

Menteri pendidikan saat dimintai informasi

Terkait hukuman apa yang diberikan kepada sekolah yang masih memakai LKS ini, kata beliau, pihaknya memastikan dalam derma eksekusi tersebut menjadi kewenangan Disdikpora dimasing-masing daerah dan kepala sekolah.

Selain itu, pihaknya juga melarang sekolah berbelanja buku LKS dengan menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), karena sudah ada regulasi dari pemerintah yang menertibkan hal itu.

“Namun, apabila uang dana BOS itu dipergunakan untuk membeli buku kurikulum 2013 diperbolehkan” ujar Didik.

Tekait obrolan pendidikan yang membahas penerapan kurikulum Tahun 2013, pihaknya mengharapkan para tenaga pendidik lebih memahami metode pengajaran yang sudah menjadi kegiatan pemerintah ini, sehingga sanggup berlangsung maksimal dan para guru mampu menerapkan secara baik di sekolahnya.

Alasan pembatalan LKS lantaran dinilai kiprah siswa sering dilakukan oleh orang anyir tanah siswa

Lembar Kerja Siswa (Lomba Kompetensi Siswa) akan dihapus oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) baru, Muhajir Effendi. Pasalnya, banyak didapatkan LKS dikerjakan oleh wali murid siswa.

“Kalau pagi-pagi anaknya terlambat berangkat sekolah dan belum melakukan kiprah LKS, ibunya sendiri yang mengisi kiprah LKS,” katanya di Surabaya, Sabtu (6/8/2016).

Padahal, lanjut Muhajir, Lomba Kompetensi Siswa ditawarkan untuk dikerjakan oleh siswa. Orangtua cuma mendampingi, bukan yang menjalankan.

“Karena Lomba Kompetensi Siswa itu untuk siswa, bukan wali murid,” ucapnya.

Menurut Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini juga, soal efektivitas Lomba Kompetensi Siswa pernah disampaikan oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Karena itu, dalam waktu dekat, ia akan memanggil dirjen terkait untuk memeriksa LKS.  Menteri yang baru 10 hari bekerja ini mengaku akan mengevaluasi semua kegiatan yang dinilai tidak efektif di dunia pengembangan pendidikan.

  √ 5 Kemuliaan Seorang Guru Yang Harus Anda Ketahui !

“Saya diberi kiprah khusus oleh pak presiden untuk merencanakan sumberdaya manusia yang tangguh, dan siap bersaing,” pungkasnya.

Referensi :

  • http://www.beritasatu.com 
  • http://regional.kompas.com/


Sumber https://wirahadie.com