Daftar Isi
Ada berbagai ragam kata di dlm tata bahasa Indonesia yg sudah dikenal. Salah satu ragam kata tersebut yaitu kata campuran. Kata campuran sering didapatkan saat membentuk atau menyusun kalimat. Meski sering digunakan & dibaca, kata adonan ini masih kerap salah dlm penggunaannya.
Dalam menulis kata adonan, Anda harus memenuhi ketentuan penulisannya & sesuai dgn PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) yg berlaku. Untuk itu, kata adonan memang mesti ditulis dgn tepat & sesuai dgn hukum yg berlaku. Kata campuran ini pula biasa diketahui sebagai pemajemukan kata.
Pengertian Kata Gabungan
Kata adonan atau gabungan kata merupakan kata beragam yg terdiri dr sejumlah kata yg digabungkan & membentuk makna gres. Berdasarkan pemahaman dengan-cara biasa , kata adonan adalah penyusunan dr kata berlawanan yg lazimnya terdiri dr dua kata sesuai dgn kaidah yg diatur di dlm PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).
Berdasarkan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia), kata gabung bisa ditulis terpisah atau bersambung. Bahkan kata gabung pula mampu berbentuk penulisan kata campuran yg harus diberi tanda hubung supaya tak menimbulkan salah pandangan. Dari adonan kata itulah, kata gabung nantinya akan membentuk suatu makna gres.
Sementara itu, menurut Rahma Barokah dlm bukunya ‘Berpikir Cerdas dgn Bahasa Indonesia’ (2021), kata adonan ialah campuran dr morfem dasar yg mana semuanya memiliki status selaku kata dgn pola fonologis, gramatikal, & serta semantis yg khusus & sesuai dgn kaidah bahasa Indonesia.
Kata adonan pula bisa dimaknai tatkala suatu kata terdiri atas kata awalan & diberi akhiran. Oleh karena itu, hampir seluruh bentuk kata adonan mempunyai awalan & akhiran, & beberapa penulisannya pula diberi tanda hubung (-).
Kata campuran selain mampu membentuk makna gres pula dapat membentuk kata, kata majemuk, & frasa. Kata adonan merupakan gabungan kata yg membentuk kata yg meliputi campuran kata dgn bentuk terikat & kata dasar. Misalnya; pra + sejarah yg menjadi prasejarah, swa + layan yg menjadi supermarket, & lain sebagainya.
Ada pula kata adonan lain yg membentuk kata beragam dr adonan kata antara kata dasar dgn kata dasar yg kemudian memberi makna gres. Contohnya adalah; rumah sakit, meja makan, buku tulis, tepuk tangan, anak emas, & lain sebagainya. Sementara itu, ada pula kata campuran yg berupa frasa.
Kata adonan atau adonan kata yg berupa frasa ialah gabungan dua kata atau lebih yg tak bersifat predikatif, contohnya; gunung tinggi, rambut panjang, bubur ayam, nasi goreng, rumah glamor, kue susu, & lain sebagainya.
Baca Juga:
Pengertian Akronim, Jenis-Jenis & Contoh Lengkap
Kesalahan Penggunaan Tanda Baca
Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif
Kesalahan Penggunaan Huruf Miring
Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital
Unsur Kata Gabungan
Setelah mengetahui mengenai pengertian kata adonan, kini Anda pula perlu mengerti apa saja komponen-komponen yg terdapat di dlm kata adonan atau campuran kata. Berikut akan diterangkan mengenai bagian-bagian yg membangun kata gabungan berdasarkan Kementerian Pendidikan & Kebudayaan (Kemendikbud).
Ada tiga bagian penting dr kata gabungan berdasarkan Kemendikbud.
1. Gabungan kata dapat membentuk kata
Seperti yg sudah dijelaskan di pemahaman di atas, unsur kata campuran yg pertama adalah adonan kata dapat membentuk kata. Artinya kata adonan tersebut terdiri atas gabungan antara kata bentuk terikat dgn kata dasar.
Contohnya:
– extra + kurikuler: ekstrakurikuler
– pra + sejarah: prasejarah
– pasca + sarjana: pascasarjana
2. Gabungan kata yg membentuk kata majemuk
Unsur kata campuran yg kedua adalah adonan kata yg membentuk kata majemuk. Artinya adonan antara kata dasar dgn kata dasar yg membentuk makna baru.
Contohnya:
– rumah sakit
– meja makan
– buku tulis
– anak emas
– tepung tangan
3. Gabungan kata yg membentuk frasa
Unsur kata adonan yg terakhir yakni adonan dua atau lebih kata yg memiliki sifat tak predikatif.
Contohnya:
– rambut panjang
– gunung tinggi
– rumah luas
– taman kotor
Jenis Kata Gabungan
Selain mempunyai komponen, kata gabungan pula mempunyai berbagai jenis. Secara keseluruhan, jenis kata gabungan dibagi menjadi dua, yaitu kata adonan berdasarkan distribusi & kata adonan berdasarkan klasifikasi.
1. Kata Gabungan Distribusi
Kata gabungan distribusi dibagi lagi menjadi dua jenis:
a. Gabungan kata eksosentris
Gabungan kata eksosentris ialah bentuk kata adonan yg tak memiliki inti frasa yg biasanya dicirikan dgn pemakaian kata depan atau preposisi.
Contohnya:
– ke alun-alunan
– tahun kabisat
b. Gabungan kata endosentris
Gabungan kata endosentris mempunyai inti kata adonan yg disebut frasa endosentris & dibedakan menjadi empat, yaitu:
– Gabungan kata koordinatif. Yaitu terdiri dr bagian-unsur setara yg di antara komponen-unsur tersebut dapat disisipi kata ‘dan’ serta ‘atau’.
Contoh:
Gula semut: gula & semut
Keluar masuk: keluar atau masuk
– Gabungan kata atributif. Yaitu terdiri dr unsur-komponen tak setara yg dlm hal ini bisa disisipi kata ‘yang’, ‘ihwal’, atau ‘untuk’.
Contoh:
Anak manis: anak yg manis
Buku petunjuk: buku untuk isyarat
– Gabungan kata aposisi. Yaitu yg terdiri dr komponen atributif yg berupa informasi komplemen.
Contoh:
– Kevin, pebulutangkis nasional
– Joko, ayah Rani
2. Kata Gabungan Kategori
Kata gabungan menurut klasifikasi dibedakan menjadi lima:
a. Kata gabungan nominal. Adalah kata berinduk satu yg induknya berupa kata benda atau nomina & modifikatornya berupa nomina, verba, atau adjektiva yg disebut frasa nominal.
Contohnya: lantai rumah, kamar tidur, tembok tinggi.
b. Kata adonan adjektiva. Adalah kata berinduk satu yg induknya berupa kata kerja atau verba & modifikatornya berupa partikel modal atau yg disebut sebagai frasa verbal.
Contohnya: sungguh berpengaruh, terlalu keras.
c. Kata gabungan adverbial. Adalah kata berinduk satu yg induknya berupa keterangan adverbia & modifikatornya berupa adverbial lain atau partikel yg disebut frasa adverbial.
Contoh: dgn bahagia, kurang lebih.
d. Kata adonan preposisional. Adalah kata berinduk satu yg induknya berupa kata depan atau preposisi & modifikatornya berupa nomina yg disebut frasa preposisional.
Contohnya: ke kantor, ke gunung, di sini, di lemari.
e. Kata adonan verbal. Adalah kata berinduk satu yg induknya berupa kata kerja atau verba & modifikatornya berupa partikel modal yg disebut frasa verbal.
Contoh: sudah datang, telah pergi.
Baca Juga:
Jenis-Jenis Paragraf & Contohnya
Jenis-Jenis Kertas & Contohnya
Tata Cara Penulisan Kata Gabungan
Untuk mampu menulis kata campuran, tentu ada sistem mudah-mudahan penulisannya sesuai dgn PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Bagaimana sistem penulisannya? Berikut akan dijelaskan 5 tata cara penulisan kata gabungan yg sesuai dgn kaidah?
1. Gabungan kata yg terdiri dr kata beragam atau ungkapan khusus harus dipisah
Tata cara yakni campuran kata yg terdiri dr kata majemuk atau istilah khusus harus dipisah ini cuma dipakai untuk penulisan kata adonan yg berupa kata beragam atau perumpamaan khusus saja. Jika kontens kata yg digabungkan terdiri dr dua bentuk kata tersebut, maka wajib ditulis dengan-cara terpisah.
Contoh penulisan gabungan kata yg terdiri dr kata beragam atau istilah khusus harus dipisah yaitu: orang renta, meja tulis, anak ayam, kambing hitam, buah tangan, mata acara, simpang empat, duta besar, & lain sebagainya.
2. Gabungan kata yg potensial menyebabkan salah pandangan wajib ditulis dgn tanda penghubung
Berbeda dgn adonan kata yg terdiri dr kata majemuk atau istilah khusus harus dipisah, adonan kata yg potensial menimbulkan salah pandangan wajib ditulis dgn tanda hubung ini biasanya memang rata-rata menjadikan salah persepsi tatkala dibaca orang. Oleh alasannya itu, penulisan campuran kata ini wajib ditulis memakai tanda penghubung (-).
Contoh penulisan adonan kata yg potensial mengakibatkan salah persepsi wajib ditulis dgn tanda penghubung ialah:
– Anak-istri petinggi negara itu hadir di program sempurna waktu
(Anak-istri yg dimaksud ialah anak & istri)
– Anak istri-pejabat itu memakai barang branded yg menyita perhatian penduduk
(Anak istri-pejabat yg dimaksud ialah anak dr seorang istri pejabat)
– Ibu-bapak anak itu sedang berada di luar kota selama beberapa hari
(Ibu-bapak yg dimaksud yaitu ibu & bapak dr anak itu)
– Tante yakni adik ibu-saya
(Adik ibu-saya yg dimaksud yakni adik dr ibu saya)
3. Gabungan kata ditulis terpisah walaupun diberi sebuah imbuhan pada awal atau final kata
Untuk gabungan kata yg memiliki imbuhan, biasanya penulisannya yg benar adalah dgn memisahkan kedua kata tersebut. Dalam konteks ini, imbuhan yg dimaksud yaitu imbuhan awal atau prefiks atau imbuhan akhiran atau sufiks.
Contoh penulisan adonan kata ditulis terpisah walaupun diberi sebuah imbuhan pada permulaan atau akhir kata ialah:
– Para wali murid bertepuk tangan sesudah melihat performa anak-anaknya di atas panggung.
(Gabungan kata berimbuhan yakni: bertepuk tangan dengan imbuhan ber- & gabungan katanya: tepuk tangan)
– Kepala sekolah berterima kasih atas bantuan para alumni untuk melancarkan program pertunjukan seni di Sekolah Menengan Atas N 65 Jakarta.
(Gabungan kata berimbuhan yakni: berterima kasih dengan imbuhan ber– & adonan katanya: terima kasih)
4. Gabungan kata ditulis dengan-cara serangkai kalau imbuhan yg dibubuhkan yaitu awalan sekaligus akhiran atau konfiks
Cara penulisan kata gabungan yg ditulis dengan-cara serangkai jika imbuhan yg dibubuhkan adalah awalan sekaligus akhiran atau konfiks ini dapat dikatakan selaku kebalikan dr cara penulisan sebelumnya. Yang mana, kata adonan ini mesti ditulis serangkai lantaran memiliki imbuhan di depan & di belakang kata atau di permulaan & di simpulan kata.
Contoh kata campuran yg ditulis dengan-cara serangkai bila imbuhan yg dibubuhkan yaitu awalan sekaligus akhiran atau konfiks yaitu:
– Ketua RT lokal telah menandatangani surat kesepakatan warga yg meminta diberi kemudahan sampah biasa .
(Gabungan kata berimbuhan yakni: menandatangani dgn imbuhan men- & -i & kata gabungannya: tanda tangan)
– Pria itu telah dimintai pertanggungjawaban atas perkara tabrak lari yg dilakukannya beberapa ahad silam.
(Gabungan kata berimbuhan yakni: pertanggungjawaban dgn imbuhan per- & –an & kata gabungannya: tanggung jawab)
5. Gabungan kata yg sudah padu mesti ditulis dengan-cara serangkai
Berbeda dgn adonan kata yg ditulis dengan-cara serangkai bila imbuhan yg dibubuhkan yaitu awalan sekaligus akhiran atau konfiks, campuran kata yg sudah padu ini merupakan metode penulisan campuran kata yg terakhir dikerjakan jikalau gabungan kata terbentuk oleh kata dasar & kata bentuk terikat, misalnya; adi-, multi-, anti- & lain sebagainya.
Contoh adonan kata yg sudah padu misalnya:
– adikuasa: terdiri dr kata dgn bentuk terikat adi + & kata dasar kuasa.
– antikritik: terdiri dr kata dgn bentuk terikat anti + & kata dasar kritik.
– olahraga: terdiri dr kata dgn bentuk terikat olah + & kata dasar raga.
Contoh Kata Gabungan dlm Kalimat
1. Gabungan kata yg terdiri dr kata beragam atau ungkapan khusus harus dipisah
– Meja mencar ilmu itu sengaja ditaruh di sudut ruangan dgn tujuan supaya ruangan tersebut terlihat makin luas.
(Gabungan kata yg berupa kata beragam: meja mencar ilmu)
– Setelah dihalangi restu oleh keluarga, pasangan itu hasilnya melangsungkan nikah siri.
(Gabungan kata yg berupa istilah khusus: nikah siri)
2. Gabungan kata yg memiliki peluang menjadikan salah pandangan wajib ditulis dgn tanda penghubung
– Keluarga bapak-saya sudah tiba di rumah nenek semenjak dua hari yg kemudian.
(Gabungan kata yg dipisahkan yakni keluarga bapak-saya artinya keluarga dr bapak saya)
– Anak-istri laki-laki itu sengaja menanti kedatangannya semenjak sementara waktu lalu.
(Gabungan kata yg dipisahkan yakni anak-istri laki-laki itu artinya anak & istri dr pria itu)
3. Gabungan kata ditulis terpisah walaupun diberi sebuah imbuhan pada permulaan atau simpulan kata
– Kepala desa sudah datang tadi pagi & diminta secepatnya tanda tangani laporan selesai tahunan yg sudah menumpuk.
(Gabungan kata yg salah satunya berimbuhan akhiran: tanda tangani, dgn imbuhan di selesai yakni -i & kata gabung tanda tangan)
– Kami sekeluarga berterima kasih atas kedatangan seluruh tamu ajakan di program pernikahan anak kami.
(Gabungan kata yg salah satunya berimbuhan awalan: berterima kasih, dgn imbuhan di permulaan ber- & kata gabung terima kasih)
4. Gabungan kata ditulis dengan-cara serangkai kalau imbuhan yg dibubuhkan yakni awalan sekaligus akhiran atau konfiks
– Semua yg sudah dilaksanakan harus dipertanggungjawabkan di meja hijau
(Gabungan kata yg berimbuhan awalan & akhiran yakni: dipertanggungjawabkan, dgn imbuhan di- & -kan, dgn kata gabung tanggung jawab)
– Poin yg telah diungkapkan hari ini harus digarisbawahi dan tak boleh dilanggar lagi.
(Kata gabungan yg berimbuhan awalan & akhiran yakni: digarisbawahi, dgn imbuhan di- & -i, dgn kata gabung garis bawah)
5. Gabungan kata yg sudah padu mesti ditulis dengan-cara serangkai
– Negara adidaya tersebut sudah kembali meminta masyarakatnya untuk mengeluarkan uang denda karena telah melanggar ketentuan
(Kata campuran yg padu yaitu adidaya)
Baca Juga:
Jenis-Jenis Pronomina & Contohnya
Jenis-Jenis Nomina & Contohnya
FAQ Seputar Kata Gabungan
Ada lima tata cara penulisan kata campuran:
– Gabungan kata yg terdiri dr kata beragam atau ungkapan khusus harus dipisah
– Gabungan kata yg potensial menyebabkan salah persepsi wajib ditulis dgn tanda penghubung
– Gabungan kata ditulis terpisah meskipun diberi sebuah imbuhan pada permulaan atau final kata
– Gabungan kata ditulis dengan-cara serangkai kalau imbuhan yg dibubuhkan yakni awalan sekaligus akhiran atau konfiks
– Gabungan kata yg sudah padu mesti ditulis dengan-cara serangkai
Beberapa acuan kata beragam, misalnya: ijab kabul, anak tiri, aneka warna, banting tulang, bantal guling, gerak gerik, hak milik, hak waris, luluh lantak, lintah darah, roda kehidupan, raja minyak, suami istri, tahan banting, mana mungkin, masa terbelakang, uang jalan, yatim piatu, & lain sebagainya.
1. Bentuk ulang ditulis dgn memakai tanda hubung di antara komponen-unsurnya: belum dewasa, biri-biri, buku-buku, hati-hati, kupu-kupu, lauk-pauk, ramah-tamah, sayur-mayur, terus-menerus, & lain sebagainya.
2. Bentuk ulang kata gabungan yg awalan & akhiran ditulis serangkai dgn bentuk ulang, misalnya: kekanak-kanakan, dibesar-besarkan, berlari-larian, memata-matai, & yg lain.
Imbuhan ditulis serangkai dgn kata dasar. Misalnya: bergetar, dikelola, dimiliki, ditaruh, & lain-lain.
Artikel Terkait:
Kata Imbuhan: Jenis-Jenis & Contohnya
Kata Majemuk: Jenis-Jenis & Contohnya
Kata Ulang: Jenis-Jenis & Contohnya
Kata Hubung: Jenis-Jenis & Contohnya
Kata Kerja: Jenis-Jenis & Contohnya
Kata Turunan: Jenis-Jenis & Contohnya
Kata Serapan: Jenis-Jenis & Contohnya
Kata Baku: Jenis-Jenis & Contohnya