Daftar Isi
Karya sastra dr dulu sampai kini menjadi buku bacaan yg paling menarik. Alasannya lantaran buku sastra lebih beragam, inovatif & berwarna. Perkembangan karya sastra dr masa ke masa pun selalu menawarkan daya tarik & minat tersendiri bagi para pecintanya.
Meskipun hanya suatu karya sastra, ternyata karya sastra mempunyai andil besar dlm mengganti tatanan atau pola pikir suatu bangsa. Sebut saja karya-karya sastra lama yg bisa memberikan citra pada calon pembaca saat ini mengetahui apa yg terjadi di masa lalu.
Contoh, ada karya sastra lama, serat Centhini yg menggambambarkan peradaban di kurun ke-19. Ada pula yg karya sastra yg cukup besar pengaruhnya yg timbul di masa orde gres, ada karya sastra dr Pramoedya Ananta Toer, yg mengajak pembaca lebih kritis terhadap pemerintah pada dikala itu.
Nah, pada kali ini kita tak akan mengulas karya sastra usang yg mampu mengubah pola pikir pembaca. tetapi kita akan mempelajari dengan-cara teknis ihwal pengertian karya sastra, fungsi, ciri & jenis-jenisnya. Langsung saja simak ulasannya selaku berikut.
Pengertian Karya Sastra
Tidak dapat disangkal, kalau kehadiran karya sastra yg fenomenal pada periode & masa-masa tertentu memiliki khasana rasa yg berlawanan-beda. Lantas, apa dengan-cara ilmu dasar, apa sih pengertian karya sastra? Berikut ulasannya.
1. Teeuw
Karya sastra menurut Teeuw diambil dr kata sas & tra. Kata -sas mampu dimaknai selaku isyarat atau mengarahkan. Semntara kata -tra menampung makna “sarana. Makara karya sastra dapat diartikan sebagai sarana yg untuk menyampaikan pesan tentang kehidupan.
2. Wellek & Warren
Berbeda dgn persepsi Wellek & Warren yg mendefinisikan karya sastra sebagai proses inovatif yg akan melahirkan sebuah karya seni yg memiliki nilai estetika di cuilan dalamnya.
3. Hudhana & Mulasih
Dikembangkan lagi oleh Hudhana & Mulasih, sebetulnya karya sastra tak sekedar berkonsentrasi pada nilai estetika bahasa saja. Melainkan pula memperhatikan estetika lebih luas lagi ketimbang bahasa. Mengingat karya sastra bersifat dinamis, maka banyak ekspresi yg dapat dikembangkan & senantiasa ada yg menarik setiap periode atau setiap perubahan zaman.
Setelah mengetahui pengertian karya sastra menurut para jago di atas, maka dapat disimpulkan bahwa. Karya sastra ialah karya yg intinya selaku fasilitas , isyarat , & mengarahkan penulis mudah-mudahan mampu melahirkan karya sastra yg kreatif, & memiliki seni estetik.
Ketika karya sastra itu diramu dgn baik & sarat pesan, maka karya sastra dapat dijadikan selaku citra proses kehidupan yg terjadi pada masa itu, yg mampu dipelajari oleh masa yg akan tiba. Mengingat jaman akan terus meningkat , & akan terus berganti dengan-cara dinamis.
Baca Juga:
Pengertian Puisi Rakyat, Ciri-Ciri, Jenis, & Contohnya
22 Jenis Puisi Beserta Contohnya
Unsur Intrinsik & Ekstrinsik Puisi
Fungsi Karya Sastra
Selama ini kita cuma mendengar karya sastra dengan-cara pengertian & bentuk macamnya saja. Ternyata kehadiran karya sastra memiliki beberapa fungsi, diantaranya selaku berikut.
1. Fungsi Estetis
Jika ananda amati & amati, sebetulnya karya sastra tak sekedar menyampaikan pesan saja. Tetapi pula berfungsi estetis atau fungsi keindahan. Umumnya fungsi estetis ini mampu ananda temukan dr penyeleksian diksi atau penyeleksian bahasa yg unik, nyentrik & sarat pesan makna.
2. Fungsi etis
Ada pula yg disebut dgn fungsi etis, atau fungsi etika & moral. Tidak mampu disangkal, suatu karya sastra akan menuliskan yg tak jauh dgn etika & moral yg berlaku pada jamannya. Hal ini mampu dilihat bila karya sastra lama dgn karya sastra terbaru.
Contohnya karya serat Centhini dgn karya sastra modern (yang sekarang ananda bisa temukan banyak karya sastra). Pada karya sastra usang (centini misalnya) kita bisa melihat etika & moral pada masa itu. Tentu saja niscaya akan jauh berlawanan dgn etika & masa moral di era saat ini.
3. Fungsi Didaktis
Adapun yg disebut dgn fungsi didaktis atau fungsi pendidikan. Nah, diharapkan setiap membaca karya sastra, pembata tak sekedar terhibur dr penulisan alur & penulisan pesan cerita. Tetapi pula bisa mengambil pelajaran dr bacaan itu. Nah, bentuk pelajaran yg dimaksud bisa beragam, tergantung dr penangkapan & kemampuan berpikir analitis masing-masing orang.
4. Fungsi Reflektif
Sementara yg dimaksud dgn fungsi refleksif adalah fungsi untuk mendeskripsikan kehidupan lewat karya sastra, yg masih relevan & menggambarkan realitas sosial budaya yg sedang diciptakan. Dan, ini pula bisa ananda peroleh dlm serat Centhini.
Dimana, di karya sastra usang yg berbnetuk orisinil, masih menggunakan bahasa Sansekerta. Dari sisi kisah, berbagai yg mengmbarkan realitas sosial & budaya yg terjadi pada masa itu.
5. Fungsi Rekreatif
Fungsi yg terakhir sebagai hiburan. Jadi sifatnya bukan buku pendidikan ataupun buku didik. Dimana pembaca bisa menikmati, bisa tertawa & menangis tatkala membaca karya sastra.
Jika dilihat dr kelima ciri di atas. Ternyata karya sastra mempunyai aneka macam fungsi yg sebenarnya tak sekedar menguntungkan penulisnya saja. Tetapi pula menguntungkan untuk para penikmatnya.
Baca Juga:
Sastra Populer: Pengertian, Karakteristik, & Contoh
Prosa Lama: Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis & Contohnya
Apa Itu Prosa? Kenali Ciri-Ciri & Jenisnya
Ciri Khas Karya Sastra
Jika dilihat lebih bersahabat, ciri khas dr karya sastra ada beberapa poin, selaku berikut.
- Memperhatikan pemilihan diksi yg tertata baik, & indah. Tujuannya bacaan tak terkesan monoton & datar.
- Memuat isi yg penuh dgn dilema, namun memiliki kesan atau pesan-pesan yg mempesona bagi pembacanya.
- karya sastra mempunyai nilai sentimentil, atau menumbuhkan kesan yg dlm bagi para pembacanya. Jika karya sastra tak memiliki kesan, maka nilai karya sastra tak akan terkenang & diketahui oleh masyarakat.
- Karya sastra merupakan hasil karya, atau ciptaan yg dikreasikan.
- Sebagai bentuk luapan emosi yg bersifat spontan maupun di persiapkan oleh sang pencipta.
- Karya sastra pula bersifat otonom, yaitu berupaya untuk mencari keselaran dlm berkomunikasi supaya menemukan relevansi pemahaman
- Bersifat koherensi.Jadi pastikan apa yg ditulis antara bentuk & isi harus saling berkesinambungan. Selain memudahkan pemahaman pembaca, pula ada hubungan yg bersifat sebab akibat.
- Karya sastra menyuguhkan unsur pertentangan. Dimana pertentangan inilah yg dijadikan sebagai daya tarik dr sebuah dongeng. Pertentangan yg ditimbulkan inilah yg akan menjadikan impresi & emosi dr penikmatnya.
- Ciri yg terakhir, sastra mengungkapkan hal-hal yg belum pernah diungkapkan sebelumnya, sekaligus mampu mengungkapkan beragama sosial & konotasi yg asing & tabu.
Itulah beberapa ciri khas karya sastra. Pada dasarnya, semua karya sastra, pasti memuat beberapa poin di atas. Meskipun tak mampu dilihat dengan-cara terperinci, namun jikalau dikaji lebih dlm menampung ciri-ciri tersebut. Nah, Anda pun bisa menjajal untuk mengamati karya sastra yg pernah ananda baca, apakah ada ciri-ciri yg disebutkan di atas.
Jenis Jenis Karya Sastra
Tidak dapat dipungkiri jikalau karya sastra itu tak sekedar mempunyai satu jenis saja. Tetapi pula mempunyai turunan karya sastra lain. Nah, mungkin ada diantara Anda yg penasaran, seperti apa sih jenis-jenis karya sastra itu? Langsung saja simak ulasannya sebagai berikut.
1. Puisi
Siapa sih yg tak kenal dgn puisi? Ternyata puisi tergolong karya sastra. Dari cara penyampaiannya, puisi ditulis lebih singkat & padat. Kemudian ditulis memakai rima & irama selaku salah satu ciri khususnya. Untuk penyeleksian diksi, puisi banyak memakai bahasa kiasan, atau menggunakan majas. Nah, macam-macam majas, ananda bisa lihat di artikel sebelumnya.
2. Prosa Naratif
prosa naratif disebut pula dgn prosa fiksi. Dimana prosa ini menonjolkan kisah tokoh-tokoh tertentu,sesuai dgn latar & tahapan cerita yg diambil dr dongeng fiktif atau dongeng imajinasi dr si penulis. Nah, di dlm prosa naratif dibagi lagi menjadi berikut.
a. Novel
Siapa yg tak tahu novel? Pasti banyak yg sudah tahu yg disebut dgn novel. Novel adalah prosa naratif yg ditulis panjang. Bisa lebih dr seratus halaman. Nah, untuk teknis penulisan novel, ananda harus menguasai unsur intrinsik & ekstrinsik, yg pula mampu ananda lihat di pembahasan sebelumnya.
b. Roman
Istilah romah mungkin banyak yg abnormal didengar untuk kaum muda saat ini. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Roman yaitu prosa yg menceritakan tabiat si tokoh dlm dongeng. dr sisi panjang pendeknya, roman pula mempunyai kisah kisah yg cukup panjang mirip halnya dgn panjang novel.
c. Cerita pendek
Cerita pendek atau familiar kita kenal dgn perumpamaan Cerpen. Cerpen ini berbagai kita temukan. Bisa didapatkan mulai dr surat kabar, hingga di situs web ataupun media sosial. Teknis penulisan, cerpen ada yg ditulis hanya 1,5 halaman, hingga kurang dr 10 halaman. Jika novel bisa menceritakan lebih dr satu kisah tokoh. Nah, untuk cerpen cuma fokus menceritakan/mengisahkan satu tokoh saja.
Drama
Drama yg kita sering dicicipi lewat audio visual ternyata pula tergolong ke dlm karya sastra loh. Drama adalah suatu karya yg ditulis untuk dipentaskan dlm panggung. Makara ada perbedaan dgn karya sastra tertulis yg sudah disebutkan di atas.
Pada drama, kita bisa mencicipinya dgn cara audio visual, yaitu dgn menyaksikan apa yg diperagakan oleh artis yg memerankan tokoh sesuai yg tertulis di dlm teks.
Itulah berbagai jenis-jenis karya sastra. Jika dilihat berbagai jenis di atas, sebenarnya Anda sudah pernah menikmati, membaca atau menyaksikannya.
Contoh Karya Sastra
Contoh karya sastra di yg diterbitkan di kurun ke-21, ada aneka macam. Kamu bisa peroleh di toko buku hingga di internet. Jumlahnya pun tak terhitung. Hanya, beberapa karya sastra saja yg karyanya tak lekang oleh waktu. Berikut beberapa pola karya sastra yg sudah dilahirkan oleh sastrawan ternama di Indonesia.
- Novel: Siti Nurbaya oleh Marah Roesli
- Roman: Tenggelamnya Kapal van Der Wijck oleh Hamka
- Novel: di Tepi Kali Bekasi oleh Pramoedya Ananta Toer
- Novel: Laskar Pelangi oleh Andrea Hirata
- Puisi: Malu (Aku) Makara Orang Indonesia oleh Taufik Ismail
- Puisi: Kerikil Tajam oleh Chairil Anwar
Itu hanya segelintir contoh karya sastra saja. Buat ananda yg kepincut ingin membaca kisah & karya sastra mereka. bisa eksklusif cari buku legendaris mereka. Meskipun sudah ditulis beberapa tahun yg lalu, karyanya tetap relevan & tetap bisa dinikmati hingga tatkala ini. Semoga sedikit ulasan perihal karya sastra ini memberikan manfaat buat ananda ya. (Irukawa Elisa)
Artikel Terkait:
Pengertian Fabel, Ciri-Ciri, Unsur, & Contoh Lengkap
Pengertian Dongeng, Jenis-Jenis, & Contoh Lengkap
Pengertian Syair, Ciri-Ciri, Unsur, & Contohnya
Pengertian Pantun, Ciri-Ciri, Struktur, & Contoh Lengkap